Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PADUAN MIKRO Fe Cr DENGAN METODE ULTRASONIK PADA PEMBENTUKAN BONGKAH Fr Cr MELALUI VARIASI SUHU SINTERING Kusdi Prijono; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 9 No 1 (2019): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v9i1.883

Abstract

Fe-Cr merupakan paduan yang memiliki ketahanan pada suhu tinggi dan kemampuan yang dapat digunakansebagai interkonek pada sel bakar Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Pada penelitian ini telah dilakukan sintesisbongkah paduan Fe-Cr dengan menggunakan serbuk paduan mikro Fe-Cr hasil sintesis dengan metode ultrasonik.Metode ultrasonik dimanfaatkan untuk sintesis paduan mikro Fe-Cr melalui penggunaan gelombang suaraultrasonik. Langkah yang dilakukan adalah memadatkan partikel paduan mikro Fe-Cr dengan kompaksi tanpalubrikan, hasil kompaksi dimasukan kedalam kapsul kaca kuarsa selanjutnya dilakukan proses variasi sintering11000C, 12000C dan 13000C pada kondisi suhu maximal ditahan selama 1 jam ,lalu didinginkan secara normaldalam tungku. Karakterisasi strukturmikro dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), EnergyDispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-Ray Diffraction (XRD) disertai analisis dengan metode MAUD(Material Analisys Using Diffraction ) dan pengukuran Nilai kekerasan sesungguhnya. Partikel paduan mikro Fe-Crlebih stabil dan konsisten dalam pembentukan fasa bongkah paduan Fe-Cr melalui variasi sintering. Diperolehbongkah paduan Fe-Cr homogen tanpa oksida.
OPTIMASI PARAMETER PROSES BALLBURNISHING PADA PEMBUATAN SHAFT S45C MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL Hendra Harsanta; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 8 No 3 (2018): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v8i3.891

Abstract

Kualitas permukaan sangatlah penting dalam proses pembuatan komponen mesin. Hal ini dapat dilihatdengan tingkat kehalusan dan kekerasan permukaan benda yang dihasilkan. Perkembangan industrimanufaktur, khususnya industri menengah pada workshop yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan danpembuatan komponen mesin industri di Indonesia sangatlah pesat, selain itu minimnya fasilitas mesin yangdimiliki oleh industri workshop dalam memproduksi komponen yang dipesan oleh pelanggan, dalam hal iniadalah proses grinding silinder dimana harga mesin tersebut sangatlah mahal dan tidak terjangkau olehkalangan industri menengah kebawah, sehingga proses tersebut harus disubkontrakkan ke workshop yangmemiliki fasilitas mesin grinding silinder, hal ini yang akan mengakibatkan ongkos produksi yang tinggi.Proses Ball Burnishing yang dipasangkan pada mesin bubut konvensional, merupakan salah satu desain alatbantu penghalus permukaan yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari mesin bubut guna memperolehkualitas hasil kehalusan dan kekerasan permukaan pada pembuatan komponen. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui : (1) Pengaruh variasi kecepatan spindle , laju kecepatan feeding, kedalaman penekananball burnishing, dan variasi diameter pin bola ball burnishing terhadap kehalusan dan kekerasan padapermukaan material. (2) Mengetahui parameter manakah yang menghasilkan tingkat kehalusan dan nilaikekerasan permukaan yang optimal pada proses ball burnishing pada material.Hasil penelitian menunjukkanbahwa proses ball burnihsing dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kehalusan dan kekerasaranpermukaan. Parameter optimum untuk kehalusan dan kekerasan permukaan tercapai pada kecepatan putaranmesin (spindle) 360 rpm, kecepatan pemakanan (feeding speed) 0,06 mm/rev dan 0,09 mm/rev dengankedalaman penekanan(depth of cut) 0.003 mm , diameter pin ball ϕ 8 mm. Semakin dalam variasi kedalamanpenetrasi penekanan dapat mengakibatkan peningkatan pada kehalusan dan kekerasan permukaan material.
Modifikasi Bentuk Mata Bor Untuk Efisiensi Proses Pembuatan Lubang Baut Wahid Hasim; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 11 No 1 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i1.2044

Abstract

Untuk memenuhi jumlah permintaan produksi yang meningkat dan permintaan waktu proses yang lebih cepat pada proses pembuatan lubang baut pada komponen flange companion, maka digunakan metode dan alat potong yang tepat untuk memenuhi permintaan tersebut. Dalam praktiknya, penerapan elemen alat potong/cutting, sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghemat waktu proses dan biaya pembelian mata bor dalam proses produksi flange companion, serta membandingkan proses dengan mata bor lama dengan yang baru dengan memperhatikan pengaruh-pengaruh perubahan desain mata bor, parameter mesin terhadap proses produksi, serta hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, dengan memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang bersamaan, sehingga bisa menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin, serta mengetahui kondisi optimal dari parameter pemesinan dan mengetahui performansi dari parameter pemesinan. Hasil modifikasi mata bor untuk proses pembuatan lubang baut waktu proses produksi berkurang serta bottle neck berkurang. Mata bor yang digunakan dengan parameter pemesinan spindle speed ( n ) : 1675, feed ( f ) : 0.048, depth of cut ( H ) : 12.5, dan cutting condition : coolant. Untuk kecepatan potong ( Vc ) : 62.21 m/menit, kecepatan pemakanan vf : 80.4 mm/menit, dan waktu pemotongan ( T ) : 0.176 menit ( 1 lubang ). Waktu proses produksi berkurang dari ± 1.97 menit menjadi ± 1.4 menit. Terdapat cost reduction ( cost/pcs ) Rp 2,804 , cost reduction per bulan Rp 13,815,308 , cost reduction per tahun Rp 165,783,696, sehingga biaya pembelian mata bor berkurang dibanding dengan mata bor yang lama sebesar 77.78 %.
PERUBAHAN MORFOLOGI STRUKTUR MIKRO PADUAN Cu-Zn 70/30 YANG DILAKUKAN TMCP DI SUHU 300°C DENGAN VARIASI WAKTU TAHAN PEMANASAN Eka Febriyanti; Ahmad Fadli; Amin Suhadi; Rini Riastuti
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12, No 1 (2018): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cu-Zn alloy (70/30) used extensively for core and tank automotive radiator, ammunition component, and architectural hardware so that susceptible to exposure of corrosive environments such as seawater and ammonia environments. Therefore, this research focuses on the study of mechanical properties and corrosion resistance Cu-Zn 70/30 by implementing warm rolling TMCP method. Thermo-Mechanical Controlled Processing (TMCP) is one method consists of controlled heating and controlled forming to produce high quality materials. Rolling process was conducted in reversible way with deformation degree of 60% (30%-30%) and before each pass of the rolling the material is heated up to temperature 300oC with different holding time from 30, 60, and 120 minutes. The results showed that as the longer holding time of the heating and was continued by further deformation, it affects the grain size to be much smaller from 92.2 μm to 36.5 μm. In addition, it is also found an increasing of annealed twin, deformed twin, as well as finer and newer grains that indicate partial dynamic recrystallization.
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NaCl (PPM) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA LATERIT Eka Febriyanti; Amin Suhadi; Johny Wahyuady
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 2 (2017): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most of carbon steel are produced from hematite iron ore. The decreasing of hematite iron ore in Indonesia, encouraged iron and steel company to produced carbon steel from laterite mineral, which has high deposit in Indonesia with high grade iron (50% Fe). One of the application of laterite steel as material rooftop bridge. The objective of this research to observe the influence of NaCl increasing to corrosion rate of carbon steel from laterite iron ore on lake water environment. Chemical composition of laterite steel is adding of element such as Cr and Ni, which classified laterite steel into low alloy steel and may effected corrosion behaviour of these steel. Corrosion rate measurement are conducted by weight loss method, which laterite steel immersed in lake water with time period 48, 72, 120, and 168 hour at NaCl adding 200, 300, and 400 ppm. From weight loss testing shows that  corrosion rate of laterite steel increase about from 2.9 mpy until 3.2 mpy.
PENGARUH PADUAN MIKRO Fe Cr DENGAN METODE ULTRASONIK PADA PEMBENTUKAN BONGKAH Fr Cr MELALUI VARIASI SUHU SINTERING Kusdi Prijono; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2019): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v9i1.883

Abstract

Fe-Cr merupakan paduan yang memiliki ketahanan pada suhu tinggi dan kemampuan yang dapat digunakansebagai interkonek pada sel bakar Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Pada penelitian ini telah dilakukan sintesisbongkah paduan Fe-Cr dengan menggunakan serbuk paduan mikro Fe-Cr hasil sintesis dengan metode ultrasonik.Metode ultrasonik dimanfaatkan untuk sintesis paduan mikro Fe-Cr melalui penggunaan gelombang suaraultrasonik. Langkah yang dilakukan adalah memadatkan partikel paduan mikro Fe-Cr dengan kompaksi tanpalubrikan, hasil kompaksi dimasukan kedalam kapsul kaca kuarsa selanjutnya dilakukan proses variasi sintering11000C, 12000C dan 13000C pada kondisi suhu maximal ditahan selama 1 jam ,lalu didinginkan secara normaldalam tungku. Karakterisasi strukturmikro dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), EnergyDispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-Ray Diffraction (XRD) disertai analisis dengan metode MAUD(Material Analisys Using Diffraction ) dan pengukuran Nilai kekerasan sesungguhnya. Partikel paduan mikro Fe-Crlebih stabil dan konsisten dalam pembentukan fasa bongkah paduan Fe-Cr melalui variasi sintering. Diperolehbongkah paduan Fe-Cr homogen tanpa oksida.
OPTIMASI PARAMETER PROSES BALLBURNISHING PADA PEMBUATAN SHAFT S45C MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL Hendra Harsanta; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 8 No. 3 (2018): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v8i3.891

Abstract

Kualitas permukaan sangatlah penting dalam proses pembuatan komponen mesin. Hal ini dapat dilihatdengan tingkat kehalusan dan kekerasan permukaan benda yang dihasilkan. Perkembangan industrimanufaktur, khususnya industri menengah pada workshop yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan danpembuatan komponen mesin industri di Indonesia sangatlah pesat, selain itu minimnya fasilitas mesin yangdimiliki oleh industri workshop dalam memproduksi komponen yang dipesan oleh pelanggan, dalam hal iniadalah proses grinding silinder dimana harga mesin tersebut sangatlah mahal dan tidak terjangkau olehkalangan industri menengah kebawah, sehingga proses tersebut harus disubkontrakkan ke workshop yangmemiliki fasilitas mesin grinding silinder, hal ini yang akan mengakibatkan ongkos produksi yang tinggi.Proses Ball Burnishing yang dipasangkan pada mesin bubut konvensional, merupakan salah satu desain alatbantu penghalus permukaan yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari mesin bubut guna memperolehkualitas hasil kehalusan dan kekerasan permukaan pada pembuatan komponen. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui : (1) Pengaruh variasi kecepatan spindle , laju kecepatan feeding, kedalaman penekananball burnishing, dan variasi diameter pin bola ball burnishing terhadap kehalusan dan kekerasan padapermukaan material. (2) Mengetahui parameter manakah yang menghasilkan tingkat kehalusan dan nilaikekerasan permukaan yang optimal pada proses ball burnishing pada material.Hasil penelitian menunjukkanbahwa proses ball burnihsing dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kehalusan dan kekerasaranpermukaan. Parameter optimum untuk kehalusan dan kekerasan permukaan tercapai pada kecepatan putaranmesin (spindle) 360 rpm, kecepatan pemakanan (feeding speed) 0,06 mm/rev dan 0,09 mm/rev dengankedalaman penekanan(depth of cut) 0.003 mm , diameter pin ball ϕ 8 mm. Semakin dalam variasi kedalamanpenetrasi penekanan dapat mengakibatkan peningkatan pada kehalusan dan kekerasan permukaan material.
Modifikasi Bentuk Mata Bor Untuk Efisiensi Proses Pembuatan Lubang Baut Wahid Hasim; Amin Suhadi
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 11 No. 1 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i1.2044

Abstract

Untuk memenuhi jumlah permintaan produksi yang meningkat dan permintaan waktu proses yang lebih cepat pada proses pembuatan lubang baut pada komponen flange companion, maka digunakan metode dan alat potong yang tepat untuk memenuhi permintaan tersebut. Dalam praktiknya, penerapan elemen alat potong/cutting, sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghemat waktu proses dan biaya pembelian mata bor dalam proses produksi flange companion, serta membandingkan proses dengan mata bor lama dengan yang baru dengan memperhatikan pengaruh-pengaruh perubahan desain mata bor, parameter mesin terhadap proses produksi, serta hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, dengan memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang bersamaan, sehingga bisa menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin, serta mengetahui kondisi optimal dari parameter pemesinan dan mengetahui performansi dari parameter pemesinan. Hasil modifikasi mata bor untuk proses pembuatan lubang baut waktu proses produksi berkurang serta bottle neck berkurang. Mata bor yang digunakan dengan parameter pemesinan spindle speed ( n ) : 1675, feed ( f ) : 0.048, depth of cut ( H ) : 12.5, dan cutting condition : coolant. Untuk kecepatan potong ( Vc ) : 62.21 m/menit, kecepatan pemakanan vf : 80.4 mm/menit, dan waktu pemotongan ( T ) : 0.176 menit ( 1 lubang ). Waktu proses produksi berkurang dari ± 1.97 menit menjadi ± 1.4 menit. Terdapat cost reduction ( cost/pcs ) Rp 2,804 , cost reduction per bulan Rp 13,815,308 , cost reduction per tahun Rp 165,783,696, sehingga biaya pembelian mata bor berkurang dibanding dengan mata bor yang lama sebesar 77.78 %.