Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP Yulfa Yulia; Kalasta Ayunda Putri; Oktamianiza Oktamianiza; Deni Maisa Putra; Rahmadhani Rahmadhani; Nur Habibah Hakki
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.257 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.9094

Abstract

Keterlambatan pengembalian rekam medis dapat menghambat kegiatan pengelolaan dan beresiko hilangnya rekam medis. Salah satu faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis diantaranya terlambat karena berkas yang belum lengkap. Sehingga diperlukan motivasi perawat dengan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 46 perawat dengan sampel 32 perawat menggunakan proportional sampling dengan analisis univariat dan analisis bivariate. Berdasarkan hasil bahwa perawat yang kurang baik tanggung jawabnya terbukti 86% tidak tepat waktu, perawat dengan pengembangan dirinya terbukti 71% tidak tepat waktu, sedangkan perawat yang kurang mandiri dalam bertindak terbukti 79% tidak tepat waktu. Tanggung jawab dan pengembangan diri perawat memiliki hubungan dengan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang, sebaiknya perawat terus melakukan pengembangan diri guna meningkatkan keterampilan dan memperbaiki efektifiktas kerja untuk mencapai hasil kerja yang diharapkan seperti selalu mengikuti sosialisasi, mengikuti pelatihan dan bebas mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
Tinjauan Ketepatan Kode Cedera Multiple Pada Kasus External Cause di RSUP Dr. M. Djamil Padang Oktamianiza Oktamianiza; Diah Salsa Billa; Kalasta Ayunda Putri; Yulfa Yulia; Afridon Afridon
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i1.9187

Abstract

The accuracy of the code is very necessary so that the information generated from the diagnosis and medical treatment is accurate. However, researchers found in Dr. M. Djamil Padang there are still 29 incorrect codes (76.3%). This is because the determination of multiple injury codes is written separately and fracture diagnosis is not equipped with a fifth character code. The purpose of this study was to determine the accuracy of multiple injury codes in external cause cases at RSUP Dr. M. Djamil Padang. This research was conducted from May to June 2022. The type of research conducted was quantitative with a descriptive approach. The number of samples was 38 using the purposive sampling method, the data collection instrument used a checklist table with univariate analysis. The results of the research that has been carried out found that the frequency of diagnostic accuracy is 27 (71.1%) incorrect diagnoses, the frequency of conformity of primary and secondary diagnoses is 19 (50.0%) incorrect diagnoses, and the frequency of accuracy of diagnostic codes is 29 (76, 3%) code is not correct. So it can be concluded that there are still causes of inaccuracy in coding, which can be seen from the 3 components of the analysis carried out that affects the accuracy of the code. Therefore, researchers suggest that coders should pay attention to the rules and procedures for coding diagnoses based on ICD-10.                                                                                  
Hubungan Kelengkapan Informasi Medis Pada RM A-1, RM I-1 dan RM L-8 dengan Keakuratan Pengkodean Diagnosis Appendic Pada Rekam Medis Rawat Inap di RS. TK. III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2021 Yulfa Yulia; Oktamianiza Oktamianiza; Kalasta Ayunda Putri; Afridon Afridon; Ayunda Sandony
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i1.9192

Abstract

Appendix is included in the 20 most diseases in Kindergarten Hospital. III Dr. Reksowidiryo Padang where there are problems in terms of completeness of medical information on RM A-1, RM I-1 and RM L-8 with the level of accuracy of coding disease diagnosis is still low. This study aims to determine the relationship between completeness of medical information and the accuracy of coding appendic diagnoses based on ICD-10 in medical records at the Kindergarten Hospital. III Dr. Reksowidiryo Padang in 2021. The type of research is correlational, the research is carried out at the Kindergarten Hospital. III Dr. Reksowidiryo Padang, the initial survey was carried out in February with field research on 18 to 22 June 2021, the total population in January-December 2021 was 110 along with a sample of 110 appendic medical record files, the study was conducted by direct observation, data analysis used namely bivariate and univariate. With the results of the study, it was found that the completeness of complete medical information was 42 (38.2%), the completeness of incomplete medical information was 68 (61.8%), the accuracy of the accurate diagnosis code was 45 (40.9%), the accuracy of the code was There were 65 (59.1%) inaccurate diagnoses, with p-value = 0.003 (p0.05), which means that there is a relationship between the completeness of medical information and the accuracy of coding for appendic diagnoses. With the results of the study, it is known that the completeness of medical information and the accuracy of the disease diagnosis code is still not good, the researchers suggest that health workers can fill in each item of the medical record sheet completely and write down the diagnosis code accurately and clearly in order to increase efforts to complete the diagnosis and completeness of the diagnosis medical information.
SOSIALISASI SISTEM E-BOOKING RUANG KELAS OLEH PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH MENGGUNAKAN QR CODE BERBASIS WEB DI STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG TAHUN 2022 Yulfa Yulia; Oktamianiza; Kalasta Ayunda Putri; Vitratul Ilahi; Afridon; Rahmadhani; Irfan Mahelfi
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 3 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v3i2.63

Abstract

Institusi pendidikan, tidak selamanya ruangan yang tersedia di sebuah institusi tersebut sesuai dengan jumlah mahasiswa yang ada, sehinggaperlu dilakukan penyusunan jadwal ruang kuliah dan jadwal perkuliahan. Untuk mempermudah hal tersebut peniliti membuat sebuah rancangan sistem booking ruang kelas menggunakan QR Code guna menghindari bentrok penggunaan ruang kelas. Mengidentifikasi alur proses pembokingan kelas oleh penanggung jawab.Mengidentifikasi data yang dibutuhkan dalam penelitian dan terciptanya sebuah rancangan system yang tentunya sangat membantu mengetahui jumlah ketersediaan ruang kelas untuk proses belajar mengajar secara tatap muka. Metode yang dipakai prototype untuk merancang sistem informasi. Prototy model perangkat lunak. Metode penelitian ini menggunakan pengembangan. R&D untuk menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan kajian didapatkan bahwa pengujian menggunakan sistem ini, pemesanan ruang kelas tidak perlu dilakukan langsung ke ketua jurusan Adak, pemesanan lebih cepat, ruang kelas yang tersedia juga detail, sehingga lebih mudah bagi siswa untuk memesan ruang kelas. Sistem reservasi ruang kelas memberikan informasi tentang mata kuliah yang kosong dan dapat memudahkan siswa atau guru untuk melakukan reservasi ruang kelas untuk mata kuliah tatap muka.Sistem reservasi kelas memberikan informasi tentang kamar yang tersedia yang dapat dipesan siswa tanpa harus bertemu langsung dengan staf adak. Perlunya mengedukasi pengguna menggunakan sistem agar dapat bekerja secara maksimal
FAKTOR PENYEBAB PENDING KLAIM PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2022 Oktamianiza; Yulfa Yulia; Kalasta Ayunda Putri; Rahmadhani; Aditiya
Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah
Publisher : BPPM Politeknik 'Aisyiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RSUD dr. Rasidin Padang masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaan verifikasi klaim BPJS salah satunya adalah berkas klaim yang ditolak oleh verifikator,atau biasa disebut dengan pending klaim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab pending klaim pada pasien rawat inap dengan melihat beberapa komponen yaitu Ketepatan kode diagnosa, kelengkapan formulir, dan kelengkapan pada hasil penunjang. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr Rasidin Padang sekaligus pengambilan data pada bulan Agustus 2022. Populasi berjumlah 36 berkas rekam medis dan dijadikan sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi dan data diolah menggunakan komputerisasi dan di analisa secara univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan kode diagnosa yang tidak tepat sebanyak 20 (55,6%), kelengkapan informasi medis yang tidak lengkap sebanyak 13 (36,1%), dan kelengkapan hasil penunjang yang tidak lengkap sebanyak 8 (22,2%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan klaim berkas rawat inap di RSUD dr Rasidin Padang masih terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut disebabkan oleh beberapa variable yang diteliti yaitu ketepatan kode diagnosa, kelengkapan informasi formulir dan kelengkapan hasil penunjang. Oleh sebab itu, sebaiknya pelaksanaan pengodean lebih teliti lagi untuk proses penginputan serta dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap ketepatan kode diagnosa pada berkas rekam medis dengan kode pada aplikasi INA-CBGs, dan lebih memperhatikan terkait kelengkapan isi berkas rekam medis agar menghasilkan meminimalisir terjadinya pending klaim.