Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUANG-ISOLASI COVID-19 RS MITRA SIAGA TEGAL Wisnu Widyantoro; Niken Setyowati; Ratna Widhiastuti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.363

Abstract

Beban kerja perawat pelaksana yang sebanding atau ideal diperlukan agar pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan standar patient safety dan meminimalkan terjadinya masalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien adalah hal yang sangat penting dalam setiap pemberian pelayanan kesehatan. Beban kerja yang berlebihan akan menimbulkan kelelahan fisik yang dapat mengakibatkan kurangnya konsentrasi pada pekerjaan sehingga berisiko melakukan kesalahan atau lupa untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Keselamatan pasien dapat dipengaruhi oleh macam-macam faktor salah satunya beban kerja perawat. Banyak bukti yang ditunjukkan bahwa patient safety di ruang isolasi covid-19 cukup baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan penerapan patient safety di ruang isolasi covid-19 RS Mitra Siaga Tegal. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain korelasional. Teknik untuk pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dan besar sampel yang diambil yaitu 22 perawat. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja perawat pelaksana dengan kategori berat yakni 14 (63,6%), sedangkan penerapan patient safety dengan kategori baik yakni 10 (45,5%). Analisis data dengan uji statistik Kendall’s Tau nilai signifikansi 0,035 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat pelaksana dengan penerapan patient safety di ruang isolasi covid-19 RS Mitra Siaga Tegal.
BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUANG-ISOLASI COVID-19 RS MITRA SIAGA TEGAL Wisnu Widyantoro; Niken Setyowati; Ratna Widhiastuti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.363

Abstract

Beban kerja perawat pelaksana yang sebanding atau ideal diperlukan agar pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan standar patient safety dan meminimalkan terjadinya masalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien adalah hal yang sangat penting dalam setiap pemberian pelayanan kesehatan. Beban kerja yang berlebihan akan menimbulkan kelelahan fisik yang dapat mengakibatkan kurangnya konsentrasi pada pekerjaan sehingga berisiko melakukan kesalahan atau lupa untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Keselamatan pasien dapat dipengaruhi oleh macam-macam faktor salah satunya beban kerja perawat. Banyak bukti yang ditunjukkan bahwa patient safety di ruang isolasi covid-19 cukup baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan penerapan patient safety di ruang isolasi covid-19 RS Mitra Siaga Tegal. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain korelasional. Teknik untuk pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dan besar sampel yang diambil yaitu 22 perawat. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja perawat pelaksana dengan kategori berat yakni 14 (63,6%), sedangkan penerapan patient safety dengan kategori baik yakni 10 (45,5%). Analisis data dengan uji statistik Kendall’s Tau nilai signifikansi 0,035 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat pelaksana dengan penerapan patient safety di ruang isolasi covid-19 RS Mitra Siaga Tegal.
CLINICAL INSTRUCTURE TRAINING PROGRAM UNTUK PERAWAT PELAKSANA RUMAH SAKIT MITRA SIAGA Wisnu Widyantoro; Firman Hidayati; Ratna Widyastuti
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v2i1.294

Abstract

Pembelajaran dalam praktik klinik adalah suatu proses transformasi seorang mahasiswa untuk menjadi perawat profesional. Peningkatan kualitas pembelajaran praktik klinik dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja perawat pembimbing klinik. Pembelajaran klinik yang baik harus didukung oleh instruktur klinik yang mampu menjadi role model. Instruktur klinik berwenang dan bertanggung jawab untuk mengatur proses pembelajaran klinik di wahana praktik. Oleh sebab itu dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan instruktur klinik dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kejelasan akan peran fungsi dan tanggung jawab instruktur klinis dalam membimbing peserta didik di tatanan klinik. Pemberian materi melalui pendidikan Pembelajaran Klinik, diskusi interaktif dan simulasi pembelajaran klinik. Tujuan pelatihan ini yaitu pembimbing klinik dapat melakukan bimbingan bagi para mahasiswa sehingga tumbuh kembang profesi perawat dapat berkembang. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi pelaksanaan preceptorship. Hasil wawancara menunjukan hasil pemahaman dan peningkatan ketrampilan tentang kegiatan bimbingan klinik. Sedangkan berdasarkan observasi perawat pelaksana yang ditunjuk sebagai pembimbing klinik dapat menggunakan teknik preceptorship dengan baik.
PENYULUHAN DIET DASH HIPERTENSI PADA LANSIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Wisnu Widyantoro
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v3i1.364

Abstract

The DASH (Dietary Approaches To Stop Hypertension) diet is one way to reduce hypertension. Dietary factors are important things to consider in patients with hypertension. Patients with hypertension should adhere to the DASH diet in order to prevent further complications. Therefore, counseling for the elderly is needed to understand the DASH diet. This activity aims to increase the knowledge and attitudes of the elderly about the hypertension DASH diet and how to process food for the hypertension DASH diet. The method used is counseling for the elderly who have hypertension who are selected by the Puskesmas staff as the person in charge of the posyandu for the elderly. The elderly understand the DASH diet for hypertension, which is characterized by being able to answer questions about how to process food. The elderly can also mention the type of food for the DASH hypertension diet and want to apply it in their daily diet. During the activity process, the participants/elderly listened, had discussions and were able to discuss or ask questions with the presenters.