Claim Missing Document
Check
Articles

Found 52 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Hasil Hutan

UJI COBA PENEBANGAN KAYU BERBASIS ZERO WASTE DAN RAMAH LINGKUNGAN PADA HUTAN ALAM DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Soenarno Soenarno; Dulsalam Dulsalam; Yuniawati Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.2.105-118

Abstract

Selama lima tahun terakhir (2013-2017) terjadi kekurangan bahan baku kayu sebanyak ±23,2 juta m3/tahun sementara fakta di lapangan menunjukkan kegiatan pemanenan kayu masih boros dengan meninggalkan potensi limbah mencapai rata-rata 17% dari target jatah produksi tahunan sebesar 9,1 juta m3/tahun. Uji coba metode pemanenan kayu berbasis zero waste dan ramah lingkungan (ZWL) ini merupakan pemantapan metode tree length logging. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi teknis terkait dengan efisiensi pemanfaatan kayu dan potensi limbah kayu. Hasil uji coba menunjukkan bahwa metode pemanenan kayu berbasis zero waste dan ramah lingkungan (ZWL) dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu sebesar 9%, yaitu dari rata-rata 82,9% menjadi rata-rata 91,9%, dan mengurangi potensi limbah pemanenan kayu Batang Bebas Cabang (BBC) dari rata-rata 12% (0,863 m3/pohon) menjadi 8,1% (0,418 m3/pohon). Selain itu, metode ZWL mampu menyelamatkan potensi limbah pemanenan dari Batang di Atas Cabang (BAC) antara 2,8-11,2% dengan rata-rata 6,4% (0,418 m3/pohon). Namun demikian, penerapan metode ZWL pada pemanenan kayu hutan alam secara ekologis tidak dapat mengurangi kerusakan tegakan tinggal yang mencapai 37,7% dibandingkan metode konvensional sebesar 38,8%. Potensi limbah pemanenan kayu baik BBC maupun BAC sebagian besar cacat (50,5-58,3%), sebagian masih baik (14,4-26,3%), sedangkan yang kondisinya pecah masih cukup tinggi (22,6-27,3%). Namun demikian, hingga saat ini, potensi limbah pemanenan kayu belum dimanfaatkan karena pertimbangan mahalnya pungutan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), kegamangan penerapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.1/Menlhk/Setjen/Kum.1/1/2019, dan belum terinformasikannya metode pemanenan kayu ZWL yang mampu meminimalisasir biaya pengeluaran limbah. Untuk mengurangi potensi limbah pemanenan kayu yang pecah dan rusaknya tegakan maka pihak manajemen perlu melakukan penyegaran teknik penebangan dan penyaradan untuk meningkatkan keterampilan operator chainsaw dan operator traktor sarad.
PENEBANGAN POHON YANG EFISIEN DENGAN KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL MINIMAL Sukadaryati Sukadaryati; Dulsalam Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 2 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2002.20.2.95-105

Abstract

To accomplish natural forest sustainable. the Indonesian Selective Culling and Planting (ISCP) system is adopted for natural forest management and timber harvesting. Felling trees using controlled system, based on ISCP guidelines. is able to decrease the level of residual stand damage. An investigation on a more efficient treefelling with minimum residual stand damage was carried out at on logging company in Jambi in 2000. The object is to obtain information on working time. productivity offelling and residual stand damage.The investigation results revealed that the level of residual stand damage caused by conventionalfelling system ranged from 12 0-18.3% with an average of 15.3%. and by controlled system varied from 7. 7-12. 9% with an average of 9. 9%. Controlled harvesting system could decrease the residual stand damage of 5.4%. The productivity of conventional felling system ranged from 24.465-44.873 m3/hour with an average of 33.681 m3/hour. Productivity of controlled felling system varied from 16.883-35. 650 m3/hour with an average of 25.012 m3/hour. The productivity of controlled felling system was lower than conventional felling system. For ecological and sustainability reasons, controlled felling system is more promising. PENEBANGAN POHON YANG EFISIEN DENGAN KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL MINIMAL
PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PENGELUARAN LIMBAH PEMANENAN KAYU PADA HUTAN ALAM PEGUNUNGAN: STUDI KASUS DI PT. JATI DHARMA INDAH KABUPATEN NABIRE, PAPUA Soenarno Soenarno; Dulsalam Dulsalam; Yuniawati Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.3.173-188

Abstract

Saat ini, kegiatan pemanenan kayu telah menerapkan teknologi pembalakan berdampak rendah (Reduced Impact Logging/RIL) tetapi masih terjadi limbah pemanenan kayu rata-rata 17%. Limbah tersebut belum dimanfaatkan karena diduga mahalnya biaya produksi karena belum diketahuinya metode pemanenan kayu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi produktivitas dan biaya penyaradan limbah pemanenan kayu pada areal hutan alam pegunungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pengeluaran limbah pemanenan kayu metode tree length logging pada jarak sarad ± 2 hm sebesar Rp 35.693/m3. tetapi menggunakan metode konvensional adalah Rp 349.125/m3 belum termasuk DR dan PSDH. Metode tree length logging selain dapat mengeluarkan kayu utama juga limbah pemanenan kayu batang bebas cabang (BBC) dan batang di atas cabang (BAC) sampi TPn juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu. Tetapi, penerapan metode tree length logging mengakibatkan menurunnya produktivitas penebangan 16,47% dan penyaradan sebesar 14,41% pada jarak sarad rata-rata ± 2 hm. Produktivitas rata-rata penebangan metode konvensional adalah 62,514 m3/jam sedangkan metode tree length logging 52,289 m3/jam. Produktivitas rata-rata penyaradan metode tree length logging sebesar 17,301 m3/jam tetapi metode konvensional 18,249 m3/jam. Agar metode tree length logging dapat dimplementasikan di lapangan perlu dilakukan perubahan tariff upah penebangan dan penyaradan sesuai dengan tingkat penurunan produktivitas kerja.
STUDI PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PERBAIKAN JALAN HUTAN DI AREAL BEKAS TEBANGAN UNTUK PENYIAPAN LAHAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI Dulsalam Dulsalam; Arifin Suzanto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 2 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1997.15.2.101-108

Abstract

Penelitian tentang produktivitas dan biaya pemeliharaan jalan dalam rangka pembangunan Hutan Tanaman lndustri (HTI) pada areal bekas tebangan telah dilakukan di salah satu perusahaan hutan di Kalimantan Timur pada Tahun 1993. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi tentang produktivitas dan biaya pemeliharaan jalan untuk pembangunan HTI. Data yang diperlukan meliputi spesifikasi alat, biaya perawatan, biaya operasi dari alat yang digunakan (traktor -dan grader). Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Jalan yang disiapkan untuk pembangunan HTI di lokasi penelitian yaitu sepanjang 4 km dan lebar 8 m merupakan pengkondisian kembali jalan lama yang telali digunakan untuk pengusahaan hutan dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI).2. Alai yang digunakan pada kegiatan ini adalah traktor buldozer Caterpillar D7G dan motor grader Caterpillar 120S. Hasil perhitungan produktivitas alat tersebut masing-masing 38.09 m/jam untuk bulldozer dan 307,69 m/jam untuk grader.3. biaya penyiapan jalan sebesar Rp. 2.923,- per meter terdiri dari biaya traktor sebesar Rp. 2.747,- dan grader Rp. 176,-4. untuk meningkatkan produktifitas alat dalam kegiatan perbaikan jalan muka. Kteterampilan operator perlu ditingkatkan.
PENGARUH JARAK SARAD DAN VOLUME KAYU YANG DISARAD TERHADAP PRODUKTIVITAS TRAKTOR PENYARADAN Dulsalam Dulsalam; Sukanda Sukanda
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1990.8.3.83 - 87

Abstract

An inveatigation on the effect of alcidding diatance and •kidded log volume on the productivity of kidding tractor um carrkd  out at a forest company in Jambi in 1986. Caterpillar D1 G trac~ors were elected randomly and their working time and skidded log volume were obaervedthrough work time atudy. The purpoH  of thia invatigation ia to find  out the effect of kidding  diatance and skidded log volume on the productivity   of kidding  tractors. The invati1Qtion  coma  to the fotlOwing concluaioru.                              1.  The owrace of skidding diatance wa  8.24 hm with  standard error of  0.2tJ66 hm while  the average of idded log volume IDOi  9.08 m8 with. 0.3173 m3 atandard error.                                                                     J.  The a~        productivity of skidding  tractor  waa  92.09 m8 hm/hour  with  atandard error of  6.8406 m8 hm/hour.3. The Niationahip  between tractor productivity   (Y)  and •kidding  diatance (X 1) and kidded  log volur.ne (X2) can beupraaed   in the li~       r.nultipie Ngreuion: Y   -   48.1670 + 16.0704X1   + 9.6176 Xa with R2 •  0.71604. The effects of  kidding  diatanca  and •kidded  log . voluma  on the productivity of •kidding  tracton  are aigniffcant.TM  tractor productivity   increaaedproportionaUy  when the •kidding. diatance and •kidded• log volume increaed. It  therefore recommended to make the •kidded loga as long as poaible  GI  far  GI   the tractor can handle.
PRODUKTIVITAS, EFISIENSI, DAN BIAYA PENEBANGAN SILVIKULTUR INTENSIF PADA SATU PERUSAHAAN DI KALIMANTAN TIMUR Dulsalam Dulsalam; Sukadaryati Sukadaryati; Yuniawati Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2018.36.1.1-12

Abstract

Saat ini, produksi kayu dan keanekaragaman hayati hutan alam di Indonesia semakin menurun. Sejak tahun 2005, Kementerian Kehutanan berupaya meningkatkan produksi kayu melalui sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) meliputi pengaturan penebangan, persiapan lahan, dan penanaman. Penelitian ini mempelajari produktivitas, efisiensi, dan pengusahaan hutan di Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas teknik penebangan secara konvensional berkisar antara 33,4 – 39,7 m3/jam dengan rata-rata 36,4 m3/jam, lebih tinggi dari teknik penebangan berdampak rendah yang berkisar antara 28,3 – 36,23 m3/jam dengan rata-rata 32,8 m3/jam. Efisiensi penebangan pada teknik penebangan secara konvensional bervariasi antara 84,3 – 88% dengan rata-rata 86,56% lebih rendah dari teknik penebangan berdampak rendah yang bervariasi antara 88,5 – 90,12% dengan rata-rata 89,36%. Biaya penebangan teknik penebangan secara konvensional bervariasi antara Rp 1.712 – Rp 2.023/m3 dengan rata-rata Rp 1.893/m3, lebih rendah dari teknik penebangan berdampak rendah yang berkisar antara Rp 1.884 – Rp 2.412/m3 dengan rata-rata Rp 2.104/m3. Teknik penebangan berdampak rendah pada sistem TPTII membutuhkan biaya tambahan dan menurunkan produktivitas, namun dapat meningkatkan efisiensi penebangan. Di samping itu, penebangan berdampak juga rendah dapat meningkatkan keuntungan sebesar Rp 321,57 juta setahun.
HUBUNGAN KERAPATAN JALAN HUTAN DENGAN INTENSITAS PEMUNGUTAN KAYU Dulsalam Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 3 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1997.15.3.200-211

Abstract

Penelitian hubungan antara kerapatan jalan hutan dan intensitas pemungutan kayu telah dilakukan di dua perusahaan hutan di Riau pada tahun 1995. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh hubungan kerapatan jalan hutan dengan intensitas pemungutan kayu. Data panjang jalan, luas penebangan dan produksi kayu selama beberapa tahun dikumpulkan. Data dianalisis dengan regresi linier dengan model matematis Y = a + bX. Hasil penelitian adalah sebagai berikut :1. Rata-rata luas hutan yang ditebang per tahun di PT Kulim Company dan PT Mandau Abadi berturut-turut adalah 1.875 dan 969 ha/tahun dengan hasil rata-rata berturut-turut 47.242 dan 17. 909 m3/tahun.2. Rata-rata panjang jalan yang dibuat PT Kulim Company dan PT Mandau Abadi berturut-turut adalah 19, 600 dan 14,840 km/tahun sehingga rata-rata kerapatan jalannya berturut-turut adalah 10,28 dan 23,69 m/ha3. Rata-rata intensitas pemungutan kayu PT Kulim Company dan PT Mandau Abadi berturut-turut 25,57 dan 59,69 m3/ha.4. Hubungan antara intensitas pemungutan kayu (Y) dan kerapatan jalan hutan (X) dapat dinyatakan dengan persamaan regresi Y = 9,2598 + 1,8569 X, dengan R2 = 0, 7298.
KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT KEGIATAN PENEBANGAN DAN PENYARADAN: KASUS DI SUATU PERUSAHAAN HUTAN DI RIAU Sona Suhartana; Dulsalam Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 1 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1994.12.1.25-29

Abstract

This paper presents study results  of residual  stand damages caused by felling and  skidding activities.  The case study was  carried out at PT Dwi Marta in Riau in 1993.  The aims are : (1) tofind  the impact of felling and skidding on residual stand damages, (2) to know the factors  influencing the residual  stand  damages  and (3) tofind  the way of  reducing residual stand damage.Data on the number of trees with diameter 20 cm and up,   trees damages were collected.  The data  was analised  by  using themultiple regression.The result of study shows :1.The residuol stand damage caused by felling ranged between 2.7-10. 6% with an average of  6.6%/ha.2.The residual stand damage caused by skidding with crawler tractor  varied from  2. 7% to 22.3% with an average of 12. 7%ha.3.Both the number of  trees felled  and the  slope in had highly significant effect  to residual stand  damages. The greater  the  number of  trees felled  and  the slope, the greater the residual stand  damages.
EFEKTIVITAS JALAN HUTAN DI SUATU PERUSAHAAN HUTAN DI RIAU Dulsalam Dulsalam; Jurnalis Thaib
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1990.7.2.48 - 53

Abstract

An  investigation on the effectiveness of forest  roads was conducted at PT  Siak  Raya  Timber in Riau in 1989.  The objective is to find  out  the  information on construction and  uses of forest roads. The length of main and  branch roads and target and actual productions   during the latest six years (from1983/1984  to 198811989)  were collected.  The investigation  results reveal that: 1.The  length  of  forest   roads  built  annually   by  PT  Siak  Raya  Timber  ranged from  16  km  (consisting  of  10 km  main and  6 km branch  roads)  to 85 km  (consisting  of 65 km  main and 20 km branch roads), with an average of 21.66 km (consisting of 11.68 km  main and 20 km branch roads). 2.The annual  felling area of PT Siak Raya Timber was 2,600 ha. The road densities  ranged from  6.16 m/ha  to 32.69  m/ha with  an  average of 21.66 m/ha. The road density is some what high compared  to that stated  in the Forest Agreement. 3.The actual production of  logs at PT Siak Raya Timber ranged from  21,225.65 m3/year  to 47,199.04 m3/year  with an average of 34,417.03 m3/year. 4.The  differencf  between target and actual production averages was relatively large i.e.  75,500 m3/year compared to 34,417.03 m3/year. The effectiveness of forest roads  ranged  from 268.67m3/km-year to 2,305.86 m3/km-year with  an average of 1,010 m3/km-year. 
KEMUNGKINAN PENGELUARAN KAYU DENGAN SISTEM KANAL DI HUTAN RAWA: Kasus di suatu perusahaan hutan di Riau Dulsalam Dulsalam; Sona Suhartana; Maman M Idris
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 5 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1999.16.5.254-266

Abstract

Pengeluaran kayu dengan menggunakan sistem ongkak atau kuda-kuda menghabiskan banyak batang kayu untuk konstruksi jalannya sehingga mengancam kelestarian sumberdaya hutan. Tulisan ini mengetengahkan hasil penelitian mengenai produktivitas dan biaya pembuatan kanal serta kerusakan tegakan tinggal akibat pembuatan kanal. Melalui sistem kanal diharapkan kelestarian sumberdaya hutan dapat terjamin. Penelitian telah dilakukan di satu perusahaan hutan di Riau pada tahun 1995. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kemungkinan pengeluaran kayu dengan sistem kanal di hutan rawa ditinjau dari segi teknis dan lingkungan. Data yang dikumpulkan adalah dimensi kanal, jumlah tenaga kerja, waktu kerja efektif. upah tenaga kerja dan kerusakan tegakan tinggal. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut:I. Pembuatan kanal secara manual di hutan rawa dapat dilakukan oleh satu regu kerja yang terdiri dari 6 orang dengan alat tradisional.2. Ukuran kanal di hutan rawa dalam penelitian ini adalah lebar 2 m dan dalam I m dan panjang 1OO m. Untuk keperluan praktek pengeluaran kayu, dalamnya kanal disesuaikan dengan genangan air, yaitu genangan air minimal I meter.3. Waktu kerja pembuatan kanal secara manual adalah kurang lebih 7 jam per hari sedang biaya upah dalam pembuatan kanal tersebut adalah Rp 120. 00 / regu atau Rp 20. 000/ orang.4. Produktivitas pembuatan kanal per regu berkisar antara 5. 72 -11. 72 m3/jam- regu kerja dengan rata-rata 9, 71 m3/ jam-regu kerja atau berkisar antara 2.86 - 5. 71 m /jam regu kerja dengan rata-rata 4,86 m /jam- regu kerja. Sedangkan produktivitas pembuatan kanal per orang berkisar antara 0.95 -1,90 m3/ jam- orang dengan rata- rata 1,60 m3/jam - orang atau antara 0.48 - 0,98 m/ Jam - orang dengan rata-rata 0,81 m /jam - orang.5. Biaya pembuatan kanal secara manual berkisar antara Rp 2.996 - Rp 3.002 / m3 denganrata-rata Rp 3.000/ m3 atau antara Rp 5.952 - Rp 6.024/m dengan rata-rata Rp 6.006 m.6. Rata-rata biaya pembuatan kanal hasil penelitian lebih rendah bila dibanding dengan biaya pembuatan kanal oleh masyarakat setempat akan tetapi lebih tinggi (Rp 6.006 /m) bila dibanding dengan biaya pembuatan kanal di Kecamatan Tanjung Satai, Propinsi Kalimantan Barat (Rp 2.500/ m ).7. Kerusakan tegakan tinggal akibat pembuatan kanal secara manual untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon bertuntt-turut berkisar anrara 95,0- 97,0 % dengan rata-rata 95,8 % . antara 83.0 - 84.5 % dengan rata-rata 83.8 %. antara 43,3 - 64,3 % dengan rata·rata 47.8 %, dan antara 5.0 11.5 % dengan rata-rata 8,3 %. Dalam jangka panjang kerusakan tegakan tinggal akibat pembuatan kanal Jauh lebih kecil dibanding dengan kerusakan tegakan tinggal akibat pembuatan Jalan rel, yaitu secara berurutan 8,3 % dibanding 27.3 %.8. Penggunaan sistem kanal umuk pengeluaran kayu di hutan rawa mempunyai prospek yang menjanjikan ditinjau dari segi teknis, ekonomis dan lingkungan.