Claim Missing Document
Check
Articles

SAFAT PEMESINAN 10 JENIS KAYU DARI DAERAH SULAWESI UTARA Sri Rulliaty; osly rachman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 2 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1991.9.2.82-88

Abstract

machining properties of ten wood species from north Sulawesi was studied. the sampie  materiawas tested using ASTM D-1666-64, that was modified to forest products researeh institute report No. 160 (1982). firatiy,the;samples (25 pieoes/species) were dried to an equilibrium moisture content condition (15 or 18 % of MC). the machine-ing properties examined were paining, shaping, boring,turning and the percentage wood defect recorded.                the result shows that, five wood species has fair to very good machining properties i.e.Dysoxylum sp. elmerillia ovalis, lophopetalum javenicum,pangium edule and serianthes minahassae.the remainders has good to very good machine-ing properties, whereas three wood secies i.e. aglaia versteghii.lapiacea subintegerrima and neonaudes sp. better than others.  
PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PRODUKSI SERPIH KAYU MENGGUNAKAN MESIN SERPIH MUDAH DIPINDAHKAN (SMD): Studi Kasus di BKPH Parungpanjang, Bogor Achmad Supriadi; Osly Rachman; M I Iskandar
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.2.103-115

Abstract

Hasil pemanenan kayu di areal hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman masih menyisakan potongan-potongan kayu kecil. Potongan kayu yang biasa disebut sebagai limbah pemanenan pada umumnya ditinggalkan di hutan dan sebagian yang dianggap masih laik dijual kepada penduduk sekitar hutan untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau bahan baku energi lainnyaDalam rangka meningkatkan pemanfaatan limbah kayu dari hasil pemanenan hutan tanaman, telah dilakukan penelitian pengolahan limbah kayu jenis mangium (Accacia mangium) di areal hutan tanaman di BKPH Parungpanjang, Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konversi rarta- rata limbah pemanenan untuk bahan baku serpih (chip) adalah 1 sm = 0,4791 m3   = 0,257 ton. Rendemen serpih sebelum disaring dan setelah disaring masing-masing adalah 97% dan 53%. Produktivitas penyerpihan adalah 1,6 ton/hari. Investasi pendirian satu unit pengolahan serpih kayu sebesar Rp 38.000.000. Biaya produksi per tahun sebesar Rp 156.109.113  dan harga pokok produksi serpih sebesar Rp 325.227 per ton serpih. Dengan harga jual serpih Rp 360.000 per ton, dapat diperoleh laba kotor dan laba bersih rata-rata per tahun masing-masing sebesar Rp 16.691.040 dan Rp 14.187.784.
PENETAPAN UKURAN SASARAN SEBAGAI USAHA PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PENGGERGAJIAN Osly Rachman; Jamal Balfas
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 4 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4927.043 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1989.6.4.215-219

Abstract

Two units of sawmill in Lampung (Sumatera) and three units in West-Java have been visited for the purpose of this study. Determination of target size on each sawmill was firstly done by collecting data from thickness measurements of 100 board samples. The data was then calculated using the most common formulas used for determining the lumber target size.The result of the study revealed that actual size produced by two sawmills surveyed were higher than target size, ranging from 1.08 to 1.58 mm. The actual size from three other sawmills were lower than target size, ranging from 0.26 to 2.18 mm. The sawmill A has apparently the best sawing capability. This was indicated by the smallest thickness range either within or between board i.e. 0.89 mm and 0. 79 mm. Meanwhile, its total sawing variation was smallest i.e. 0.49 mm.The result of this study was an indication that there is a need for improving the efficiency of sawing process through the application of target size determination.
KUALITAS REKATAN BILAH SAMBUNG JARI PADA LIMA JENIS KAYU DENGAN PEREKAT LIGNIN DAN TANIN Adi Santoso; Osly Rachman; Jamaludin Malik
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.3.187-195

Abstract

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa komponen senyawa dalam lignin dan tanin dapat dibuat kopolimer dengan resorsinol dan formaldehida membentuk resin lignin dan tanin formaldehida untuk produksi kayu lamina eksterior.Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas lignin resorsinol formaldehida dan tanin resorsinol formaldehida dalam pembuatan bilah sambung jari dari lima jenis kayu untuk bangunan perkapalan, yaitu: tempeas (Teysmanniodendron sympliciodes Kosterm), waru (Hibiscus tiliaceus L), bunyo (Trioma malaccensis Hook F.), gambir (Trigonopheura malayana Hook F.), dan rasamala (Altingia exelsa Noronha) terhadap sifat mekanisnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak dijumpai adanya delaminasi bilah sambung jari pada kelima jenis kayu. Sifat mekanis dari bilah sambung jari dipengaruhi secara nyata oleh jenis kayu, jenis perekat dan interaksi kedua faktor tersebut.
PENETAPAN UKURAN SASARAN PADA LIMA UNIT PENGGERGAIIAN KAYU JATI DI JAWA TENGAH & JAWA TIMUR Osly Rachman; Sri Rulliaty
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 4 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14643.447 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1991.9.4.179--173

Abstract

Three teak wood sawmilis  in Central Java and two in East  Java have been selected for study on target aize determi- nation Using 100  board samples  from   each sawmill. The result was calculated using formulos for determining lumber tar get sizeThe  rasult  indicates that actual size produced by three sawmills were higher than target size,  ranging from 0.32 mm to 2.11  mm. The actual size produced by  two other sawmills was lower than the tagret size, ranging from 0.61  mm to 6.48 mnt 5.48 mm.  This result indicates  that target size determination is important  to improve  sawing  efficiency.
POTENSI DAN BIAYA PEMUNGUTAN LIMBAH PENEBANGAN KAYU MANGIUM SEBAGAI BAHAN BAKU SERPIH Sukadaryati Sukadaryati; Dulsalam Dulsalam; Osly Rachman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.327-337

Abstract

Pemanfaatan kayu di hutan sampai saat ini masih dirasakan belum optimal, terbukti masih tingginya limbah kayu dari kegiatan permanenan. Limbah yang terjadi dari pohon yang ditebang sampai dengan diameter batang minimum 15 cm adalah sebesar 57%. Oleh karena itu langkah-langkah pengelolaan hutan menuju zero waste perlu dilakukan. Salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan hutan tanaman adalah memanfaatkan limbah penebangan hutan tanaman menjadi bahan baku serpih.            Penelitian potensi dan biaya pemungutan limbah penebangan kayu mangium (Acacia mangium) telah dilakukan di BKPH Parungpanjang, KPH Bogor pada tahun 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata potensi dan biaya pemungutan limbah penebangan kayu mangiu sebagai bahan balm serpih adalah 0,079 m3/pohon atau 15,4% dan Rp. 15.250/sm. Potensi limbah penebangan mangium sebagai bahan baku serpih yang layak diusahakan adalah sebesar 8,33 sm/ha atau 4,444 m3/ha. Sementara itu harga pokok limbah kayu mangium adalah sebesar Rp. 23.375/sm.Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam bentuk kebijakan yang dapat mendorong kembali masyarakat sekitar hutan untuk memanfaatkan limbah penebangan kayu dari hutan tanaman sebagai bahan baku serpih. Kebijakan tersebut berupa kemudahan dalam memperoleh limbah kayu dengan harga sesuai besarnya biaya eksploitasi dan menetapkan harga dasar serpih yang tidak terlalu tinggi. 
PENGARUH PERACUNAN TRIKLOPIR DAN POLA PENGGERGAJIAN TERHADAP SIFAT PENGGERGAJIAN KAYU RASAMALA (ALTINGIA EXCELSA NORONHA) Osly Rachman; Jamal Balfas
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 5 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6337.248 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1989.6.5.292-298

Abstract

The  objective  of  this study   is to determine   the  sawing properties   of  triclopyr  poisoned   rasamala logs compared   to the girdled and normal ones.   The effect  of sawing pattern  on sawing properties   were also observed.The  log samples  used  in this  experiment  comprise  of  18 pieces  which  were collected  from  three different groups  of tree  (poisoned   and  girdled  in one  year periode,   and control).   Six  logs of  each group  were sawn  in two  sawing patterns, namely   live sawing  and  semi-quarter   sawing.   Parameters  of  sawing observed  include  recovery,  productivity,  power   con- sumption,   and sawn timber  defects,  particulary  splits and bowing.The  results  of  study   revealed  that  moisture  content   of poisoned   logs was 20%  lower  than  the  normal  one.   Mean-while,   both  moisture  content  of girdled logs and poisoned   ones are not significantly  diferent.       Poisoning  treatment   on  rasamala trees  in comparison   to girdled and normal ones did not show  significant  difference in  any  sawing properties,   except   sawing productivity.   The  sawing  recovery,  power   consumption,    splits  and  bowing  of sawn  timber  were  62%;  32.37  watt  sec./cm2,     5.21   cm  and  3.91   cm,   respectively.   The  live sawing could  increase the pro- ductivity as much  as 0.18   m3 /hour  higher than semi-quarter   sawing.
PROGRAM SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN PENGGERGAJIAN Osly Rachman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3405.011 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1994.12.5.180-193

Abstract

The computer simulation programs for increasing lumber recovery are presented  in this paper.  These programs  were created for sawing logs with live sawing,  half sawing, and semi-quarter  sawing patterns, and convening  the sawn limber into blanks using turbo basic language version  1, 1.  The log model used was a truncated cylinder to represent the real logs.The  best opening  first (BOF) of logs is computed  by entering data of log factors such as diameter  and  length,  and sawing factors such as saw kerf, sawn limber thickness, allowance for sawing thickness, blank width, and allowance for sawing width.For several runs on computer under any circumtances  the program produced nominal lumber and blank recovery ranging 73-76 %  and 83 - 89 %, respectively, the values of shrinkage allowance,  planing allowance and sawing  variation have been  included in nominal lumber recovery.
PENERAPAN PROGRAM SIMULASI KOMPUTER PADA PENGGERGAJIAN EMPAT JENIS KAYU HUTAN TANAMAN INDUSTRI Achmad Supriadi; Osly Rachman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 1 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1919.289 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1998.16.1.36-48

Abstract

Tujuan penggunaan program simulasi komputer dalam proses penggergajian adalah untuk menentukan posisi pembelahan pertama terbaik pada dolok agar diperoleli rendemen maksimal. Program ini telah diuji cobakan pada kayu mahoni, tusam, sungkai dan mangium. Panjang rata-rata dolok 226,29 cm (200 cm - 300 cm ) dan diameter rata-rata dolok 24 cm (19 cm - 42 cm). Rendemen rata-rata uji coba ke empat jenis kayu tersebut adalah sebesar 56,39%, rendemen rata-rata simulasinya 69,77%, ratio antara kedua rendemen tersebut rata-rata 0,81. Berdasarkan kelas diameter yaitu 13-20 cm; 21-30 cm; 31-40 cm dan lebih dari 40 cm, besar rendemen rata-rata uji coba berturut-turut adalah 49,85%; 58,57%; 59,47% dan 36,99%. Rendemen rata-rata simulasi berturut-turut adalah 67,02%; 72,68%; 80,02% dan 82,70%.Panjang dolok mempengaruhi rendemen kayu gergajian, sedangkan pengaruh diameter dan kelengkungan dolok tidak nyata. Panjang, diameter dan kelengkungan dolok secara serempak mempengaruhi rendemen.
SIFAT PEMESINAN BEBERAPA JENIS KAYU DARI DAERAH KALIMANTAN BARAT DAN JAWA BARAT Osly Rachman; Jamal Balfas
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 3 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5526.847 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1989.6.3.187-198

Abstract

Machining  properties   of  16  wood  species  from   West Kalimantan   and  West Java has been  identified   using the  modified  ASTM   D-1666  which  was described  in the  Forest  Products   Research  Institute  Report   No.  160  (1982).   The  samples (25 pieces/species)    were dried  to  equilibrium   moisture   content   condition   (15  to  18% of MC).  The  machining  properties tested  are planing,  shaping,   boring,  turning  and  sanding.Seven  species  that  have  good   to  very  good  machining  properties   are  kenari  I, kenari II,  kemayau,   belangeran,  ki sampang,  ki  endog  and  surian  bawang.   The  best  machining properties,   however,   were  found   on johar,  gadog and putat. Whereas the  other  species  are good  or  very good  in some  properties   and  fair or  even poor  in others,