Rizal Ikhsan
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MOTIVES SELFIE AMONG THE STUDENT (Phenomenology Study in Instagram Group UNP Cantik) Rizal Ikhsan
Sosioglobal Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.401 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v2i2.16497

Abstract

This research is motivated by the interest of researcher in observing selfie phenomenon which has spread in every layer of society without exception to UNP is students who joined Instagram group of UNP Cantik (GUC). Researcher found that what they show in the GUC not only selfie, but also different expressions and background that they depict to the public. Obviously behind these actions, regardless of their motive that to show selfie photos with various forms of expression and background they want to perform. This study aims to analyze the motive of GUC’s student member. This study analyzed with theory of phenomenology by Alfred Schutz. This research was conducted with a qualitative approach with the type of phenomenology study research. The research result found that there were three Selfie motives of  GUC’s Members: (1) gainging the self-satisfaction and entertainment. (2) Building self image. (3) Drawing the attention of others
Solidaritas Sosial di Kalangan Laki-laki Feminin: Studi Kasus pada Komunitas A+ Organizer Rizal Ikhsan; Erianjoni Erianjoni; Afriva Khaidir
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 14, No 2 (2019): October
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.802 KB) | DOI: 10.21580/sa.v14i2.3612

Abstract

This study aims to analyze social solidarity among feminine males, case studies on community A+ Organizer in Padang West Sumatera. This study was analyzed with the theory of social solidarity by Emile Durkheim. This research was conducted with a qualitative approach, with the type of research case study. The results found that there were two forms of social solidarity among the feminine male of the A+ Organizer community: 1) Mutual help such as: giving work, cooperation, and empowerment. 2) Collective activities in the form of together gathering such as: hanging out and regular social gathering. Factors that underlie the formation of social solidarity among feminine men in the A+ Organizer community: 1) The similarity of fate. 2) Interdependence.
KONFLIK ALAT TANGKAP IKAN DI DESA TELUK PAMBANG KABUPATEN BENGKALIS Pebri Karisma; Fatmariza Fatmariza; Siti Fatimah; Rizal Ikhsan
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.668 KB) | DOI: 10.17977/um021v3i2p98-109

Abstract

Penelitian dengan lokasi di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, bertujuan untuk: (1) mengkaji akar sosial konflik antar nelayan di Desa Teluk Pambang; (2) menganalisis dampak sosial yang terjadi didalam konflik antar nelayan; (3) menganalisis model kebijakan sosial untuk resolusi konflik antar nelayan di Desa Teluk Pambang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskrptif dan bertujuan untuk mengeksplorasi konflik yang terjadi antara nelayan tradisional dan nelayan modern di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Dalam pengumpulan data, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipasi, wawancara, dokumentasi, audio visual. Data dianalisis dengan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) akar sosial konflik yang melibatkan nelayan tradisional dan nelayan modern adalah penggunaan alat tangkap yang tidak sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan dalam Permen-Kp/2016 Nomor 71 Tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan adanya modifikasi alat tangkap yang dilakukan oleh nelayan modern sebagai alasan menghemat biaya alat tangkap (2) dampak sosial yang ditimbulkan dalam pengoperasian alat tangkap yaitu ekosistem laut menjadi rusak dan nelayan tradisional mengalami kesulitan dalam melakukan penangkapan ikan; (3) model kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yaitu Peraturan Gubernur Riau No. 17 Tahun 2006 tentang Penghentian Sementara Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Jenis Jaring Batu (Bottom Gillnet) dan mengadakan mediasi dan negosiasi dalam uapaya mengatasi konflik alat tangkap.