Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KETEGUHAN LENTUR STATIS BALOK LAMINA DARI TIGA JENIS KAYU LIMBAH PEMBALAKAN HUTAN TANAMAN Jamaludin Malik; Adi Santoso
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.5.385-397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat keteguhan lentur dan patah (MOE dan MOR) balok lamina dari kayu limbah pembalakan hutan tanaman dengan menggunakan tiga jenis perekat yaitu lignin resorsinol formaldehida (LRF), tanin resorsinol formaldehida (TRF) dan phenol resorsinol formaldehida (PRF). Kayu lamina dibuat dari komposisi tiga jenis kayu yaitu tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis sp.). dan gmelina (Gmelina arborea).Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kempa 8 jam menghasilkan nilai MOE lebih besar sedangkan masa kempa 12 jam meningkatkan MOR. Komposisi jenis terbaik dari kayu lamina berdasarkan MOE dan MOR-nya adalah agatis-agatis-agatis pada masa kempa 8 jam. Ketiga jenis kayu limbah pembalakan memiliki sifat perekatan yang baik dan cocok dibuat produk kayu rekonstitusi khususnya kayu lamina tipe eksterior untuk keperluan struktural. 
SIFAT PEMESINAN LIMA JENIS KAYU DOLOK DIAMETER KECIL DARI JAMBI Jamaludin Malik; Osly Racbman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 5 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2002.20.5.401-412

Abstract

This paper deals with a study in machining properties of small diameter log of five wood species, i.e. mahang (Macaranga pruinosa Muell. Arg.), medang kuning (Litsea sp.), bayur (Pterospermum diversifolium Bl.), balam merah (Palaquium gutta Baill.), and merkubung (Macaranga gigantea Muell. Arg) using LPHH (1976) Standard and modified ASTM D 1666-64.The results revealed that in planing aspect, mahang, medang, balam, and merkubung belonged to class I (very good); Bayur to class II (good). In shaping aspect. mahang and balam belonged lo class 1, bayur and merkubung to class II. and medang to class Ill (moderate). In turning aspect, balam belonged to class I and mahang lo class V; medang, bayur and merkubung lo class II. In boring aspects, medang and bayur belonged to class II; balam to class III; mahang and merkubung to class IV (poor). In sanding aspect all wood species belonged to class I. All these wood species may be suitable for furniture and other secondary industry.