Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

WHITE-ROT FUNGAL PRETREATMENT OF FORESTRY WASTES FOR SOLID STATE METHANE FERMENTATION Gusmailina Gusmailina; Sri Komarayati; B De Wilde; S Vanhille
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 4 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8841.812 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1987.4.4.53-61

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk  melihat  sejauh  mana pengaruh  pemberian  jamur  perusak  kayu  (white-rot fungus)  terhadap perombakan ligno-selulosa yang terdapat pada limbah kehutanan  untuk  digunakan  sebagai substrat pada fermentasi metan secara padat.  Limbah  kehutanan yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu karet (Hevea brasiliensis) dan pinus (Pinus  merkusii) serta daun kayu putih (Melaleuca  leucodendron) sisa penyulingan. Jamur yang digunakan  adalah Schizophyllum  commune Fr. dengan lama waktu  inokulasi sampai 5 minggu dan kemudian  baru difermentasi.Karet merupakan  substrat yang miskin  untuk  dapat menghasilkan  metan.  Produksi  gas tidak  meningkat  secara nyata.  Pinus sangat sukar dirombak,  sedangkan pada limbah daun kayu putih  terdapat inhibitor yang menjadi penghalang sewaktu proses berlangsung,  namun  inhibitor  ini agak menjadi  lunak  untuk  difermentasi  setelah diberi pra-perlakuan  terlebih  dahulu  dengan jamur  perusak  kayu.Pada masing-masing  substrat  terdapat  hubungan  spesiflk  antara berat kering yang  hilang selama  berlangsungnya  aktifltas  jamur  dengan perubahan  produksi  metan.   Perubahan  efisiensi  metan  berkisar  antara  10%-25%.  Praktisnva  penerapan   untuk   "biogas  generasi"   masih diperlukan  penelitian  lebih lanjut  untuk  memperoleh  produksi  secara maksimal.   Namun  demikian  untuk  limbah ligno-selulosa lainnya seperti jerami pra-perlakuan  ini sangat baik  untuk  dikembangkan.
WHITE-ROT FUNGAL PRETREATMENT OF FORESTRY WASTES FOR SOLID STATE METHANE FERMENTATION Gusmailina Gusmailina; Sri Komarayati; B De Wilde; S Vanhille
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 4 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1987.4.4.53-61

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk  melihat  sejauh  mana pengaruh  pemberian  jamur  perusak  kayu  (white-rot fungus)  terhadap perombakan ligno-selulosa yang terdapat pada limbah kehutanan  untuk  digunakan  sebagai substrat pada fermentasi metan secara padat.  Limbah  kehutanan yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu karet (Hevea brasiliensis) dan pinus (Pinus  merkusii) serta daun kayu putih (Melaleuca  leucodendron) sisa penyulingan. Jamur yang digunakan  adalah Schizophyllum  commune Fr. dengan lama waktu  inokulasi sampai 5 minggu dan kemudian  baru difermentasi.Karet merupakan  substrat yang miskin  untuk  dapat menghasilkan  metan.  Produksi  gas tidak  meningkat  secara nyata.  Pinus sangat sukar dirombak,  sedangkan pada limbah daun kayu putih  terdapat inhibitor yang menjadi penghalang sewaktu proses berlangsung,  namun  inhibitor  ini agak menjadi  lunak  untuk  difermentasi  setelah diberi pra-perlakuan  terlebih  dahulu  dengan jamur  perusak  kayu.Pada masing-masing  substrat  terdapat  hubungan  spesiflk  antara berat kering yang  hilang selama  berlangsungnya  aktifltas  jamur  dengan perubahan  produksi  metan.   Perubahan  efisiensi  metan  berkisar  antara  10%-25%.  Praktisnva  penerapan   untuk   "biogas  generasi"   masih diperlukan  penelitian  lebih lanjut  untuk  memperoleh  produksi  secara maksimal.   Namun  demikian  untuk  limbah ligno-selulosa lainnya seperti jerami pra-perlakuan  ini sangat baik  untuk  dikembangkan.