Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFFECT OF SUPERCRITICAL C02 EXTRACTION TEMPERATURE ON THE YIELD OF WAXES OF RADIATA PINE (PINUS RADIATA D.DON) NEEDLES* Bambang Wiyono; P J Jordan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1681.221 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1994.12.5.175-179

Abstract

Teknologi   ekstraksi  superkritikal   fluida  merupakan  teknologi  yang  relatif   baru  yang   saat   ini  sedang   dikembangkan,    terutama dalam  ektraksi   senyawa   kimia.   seperti   minyak  atsiri,   dari produk  alami. Penelitian   ini bertujuan   untuk   mengekstraksi   lilin   dari daun Pinus  radiata D.  Don  dengan  teknologi  eksrtaksi   superkritikal  fluida C02 pada   tekanan   ekstraksi  30 MPa  dan  pada   beberapa tingkat suhu ekstraksi (40, 56 dan  72 °C)  selama 30 menit.   Lilin ditangkap  oleh perangkap  dingin  pertama dengan   kondisi tekanan  sedang 6-7 Mpa dan  12-13  Mpa,  dan 0oC. Sisanya ditangkap  oleh perangkap  dingin kedua pada kondisi  tekanan  sedang 0,1 Mpa  dan suhu  0oC.Hasil  penelitian  menunjukan bahwa peningkatan suhu ekstraksi pada   tekanan sedang 6-7 MPa menyebabkan rendemen  yang dihasilkan menurun, baik yang diperoleh dari perangkap dingin   pertama    maupun kedua.    Pada   tekanan sedang  12-13 MPa, rendemen yang dihasilkan mula-mula turun,   kemudian   naik  pada suhu ekstraksi 72°C,   terutama pada perangkap dingin pertama. Penyebab peningkatan  rendemen  ini adalah setiap habis ekstraksi,   pipa  dan katup dimana  lilin  terperangkap  disitu tidak dibilas dengan  pelarut  khlorofonn  atau  dibilas  dengan   cara  diekstraksi  lagi  dengan   superkitikal fluida  tanpa  sampel   di sel  ekstraksi.   Untuk  menunjang   hasil  penelitian    ini,   lilin hasil   ekstraksi   metode superkritikal fluida perlu dianalisis dengan   metode High  performance liquid  chromatography   (HPLC)
Mempelajari cara pemisahan ω-hidroksi dan n-asam lemak dengan menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi Bambang Wiyono; P J Jordan; Poedji Hastoeti
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 2 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2000.18.2.111-121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi yang cocok untuk memisahkan ω-hidroksi dan n-asam lemak tanpa derivitasi dengan menggunakan metode Kromatografi cairan kinerja tinggi. Dalam kromatografi cair kinerja tinggi digunakan kolom RP-18 Brownlee, fase bergerak campuran THF dan CH3OCN, metode isokratik, dilakukan pada suhu kamar, kecepatan alir 1 ml/mn, menggunakan detektor UV dengan panjang gelombang 215 nm dan sensitivitasnya 0,5 AUFS. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan persentase air dalam fase bergerak meningkatkan waktu retensi n-asarn lemak dan ω -hidroksi asam lernak, n-asam lemak dapat dipisahkan dengan baik bila menggunakan kondisi di atas dan menggunakan fase bergerak yang mengandung air sekitar 25-35 bagian. Sedangkan ω-hidroksi asam lemak dapat dipisahkan dengan baik dengan menggunakan fase bergerak yang mengandung air minimal 49 bagian berdasarkan volume.
EFFECT OF SUPERCRITICAL C02 EXTRACTION TEMPERATURE ON THE YIELD OF WAXES OF RADIATA PINE (PINUS RADIATA D.DON) NEEDLES* Bambang Wiyono; P J Jordan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1994.12.5.175-179

Abstract

Teknologi   ekstraksi  superkritikal   fluida  merupakan  teknologi  yang  relatif   baru  yang   saat   ini  sedang   dikembangkan,    terutama dalam  ektraksi   senyawa   kimia.   seperti   minyak  atsiri,   dari produk  alami. Penelitian   ini bertujuan   untuk   mengekstraksi   lilin   dari daun Pinus  radiata D.  Don  dengan  teknologi  eksrtaksi   superkritikal  fluida C02 pada   tekanan   ekstraksi  30 MPa  dan  pada   beberapa tingkat suhu ekstraksi (40, 56 dan  72 °C)  selama 30 menit.   Lilin ditangkap  oleh perangkap  dingin  pertama dengan   kondisi tekanan  sedang 6-7 Mpa dan  12-13  Mpa,  dan 0oC. Sisanya ditangkap  oleh perangkap  dingin kedua pada kondisi  tekanan  sedang 0,1 Mpa  dan suhu  0oC.Hasil  penelitian  menunjukan bahwa peningkatan suhu ekstraksi pada   tekanan sedang 6-7 MPa menyebabkan rendemen  yang dihasilkan menurun, baik yang diperoleh dari perangkap dingin   pertama    maupun kedua.    Pada   tekanan sedang  12-13 MPa, rendemen yang dihasilkan mula-mula turun,   kemudian   naik  pada suhu ekstraksi 72°C,   terutama pada perangkap dingin pertama. Penyebab peningkatan  rendemen  ini adalah setiap habis ekstraksi,   pipa  dan katup dimana  lilin  terperangkap  disitu tidak dibilas dengan  pelarut  khlorofonn  atau  dibilas  dengan   cara  diekstraksi  lagi  dengan   superkitikal fluida  tanpa  sampel   di sel  ekstraksi.   Untuk  menunjang   hasil  penelitian    ini,   lilin hasil   ekstraksi   metode superkritikal fluida perlu dianalisis dengan   metode High  performance liquid  chromatography   (HPLC)
Mempelajari cara pemisahan ω-hidroksi dan n-asam lemak dengan menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi Bambang Wiyono; P J Jordan; Poedji Hastoeti
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 2 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2000.18.2.111-121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi yang cocok untuk memisahkan ω-hidroksi dan n-asam lemak tanpa derivitasi dengan menggunakan metode Kromatografi cairan kinerja tinggi. Dalam kromatografi cair kinerja tinggi digunakan kolom RP-18 Brownlee, fase bergerak campuran THF dan CH3OCN, metode isokratik, dilakukan pada suhu kamar, kecepatan alir 1 ml/mn, menggunakan detektor UV dengan panjang gelombang 215 nm dan sensitivitasnya 0,5 AUFS. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan persentase air dalam fase bergerak meningkatkan waktu retensi n-asarn lemak dan ω -hidroksi asam lernak, n-asam lemak dapat dipisahkan dengan baik bila menggunakan kondisi di atas dan menggunakan fase bergerak yang mengandung air sekitar 25-35 bagian. Sedangkan ω-hidroksi asam lemak dapat dipisahkan dengan baik dengan menggunakan fase bergerak yang mengandung air minimal 49 bagian berdasarkan volume.