Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN KERTAS DARI SELULOSA MIKROBIAL NATA DE COCO DENGAN METODE ORGANOSOLV Yunianda Eka Pertiwi; Eka Kurniasih; Reza Fauzan; Shafira Riskina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v15i2.1480

Abstract

Pemanfaatan selulosa yang berasal dari kayu semakin meningkat setiap tahun di Indonesia. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang terjadi secara terus menerus. Pelarut yang digunakan pada pembuatan kertas pada umumnya menggunaan metode kimia dengan pelarut kimia yang dapat memnyebabkan kerusakan pada lingkungan. Pada penelitian ini pembuatan kertas diilakukan dengan menggunakan bahan baku selulosa dari bahan nata de coco dan dengan metode organosol v sehingga lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian kali ini untuk mengetahui pengaruh variasi massa selulosa mikrobial dan pelarut yang digunakan terhadap kertas yang dihasilkan. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian kali ini yakni jumlah massa selulosa mikrobial sebanya 500, 1000, dan 15000 gr dengan variasi pelarut asam asetat 50, 100, 150 ml. Selanjutnya kertas yang dihasilkan dilakukan uji gramatur, uji daya serap air dan uji kadar air. Pada uji gramatur variasi massa selulosa mikrobial 1500 gr dengan asam asetat 50 ml memiliki nilai gramatur yang lebih tinggi daripada yang lainnya yakni178,5 gr. Pada uji daya serap kertas nilai tertinggi pada variasi massa selulosa mikrobial 1500 gr  dengan jumlah asam asetat 50 ml dengan nilai 2,536 gr. Sedangkan pada uji kadar air nilai tertinggi pada variasi massa selulosa mikrobial 500 gr dengan jumlah asam asetat 50 ml dengan nilai 17,42 %.
DISTRIBUTION OF LEMONGRASS OIL (CYMBOPOGON NARDUS L) USING SUN RAYS BY USING SOLAR CELL (PHOTOVOLTAIC) Muhammad Jazuli; Teuku Rihayat; Muhammad Rezi Syahputra; Shafira Riskina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v15i2.1477

Abstract

In the use of solar light, many things can be applied with electrical energy produced using solar cells. With the use of solar cells that are used as many as 4 units of solar cells with a capacity of 1000 wp, so in a day able to produce electrical energy as much as 28,000 watts. This is a very potential electrical energy because it is commonly used to facilitate the process of refining essential oils. The results and the quality of the oil obtained in refining research using electrical energy by utilizing sunlight using solar cells shows that the refining time of 6 hours is the best time for the refining process, while the 1 day drying time is better than 2 and 3 days. This is consistent with the oil yield obtained. As for the results of the Fragrant Lemongrass, Laboratory Test produced already meet the Indonesian quality standard, where the value of the density test, Bias Index, Uv-Vis and GC-MS are in the range of the Indonesian National Standard (SNI) 2385-2006.
PAPER-ZNO NANO COMPOSITE PAPER FOR ANTIMICROBA PACKAGING APPLICATIONS Cut Nurul Fitriyani; Teuku Rihayat; Aida Safitri; Shafira Riskina; Nurhanifa Nurhanifa
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 17, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v17i2.1488

Abstract

Development and innovation for both antimicrobial functional packaging (active packaging and nanocomposite materials) from renewable polymers. This study aims to include ZnO nanoparticles in PLA (Polylactic Acid) paper layers in antimicrobial packaging applications. The method used for the manufacture of ZnO nanoparticles is the precipitation method and heating method in the manufacture of PLA-ZnO nanocomposite by varying 0.5%, 2% and 3.5% ZnO NP. The results obtained are in SEM images showing that the nanoparticles are distributed homogeneously on the surface. Antimicrobial tests showed that nanocomposite worked effectively in deactivating E. coli and S. aureus. Furthermore, E. coli was found to be more susceptible to this type of nanocomposite, showing a reduction of 3.4 log to 3.5% ZnO loading in the PLA layer. Based on the results, it can be explained that the ZnO nanoparticles have several active mechanisms, and different antimicrobial testing methods can only activate some of the mechanisms. In addition, nano-activated packaging materials for food contact applications and market prospects are analyzed.
PENYULINGAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI SUMBER PEMANAS Muhammad Rezi Syahputra; Teuku Rihayat; Muhammad Jazuli; Shafira Riskina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v15i2.1474

Abstract

Provinsi Aceh merupakan daerah penyumbang minyak nilam terbesar di Indonesia. Namun sebagian besar masih diusahakan oleh petani nilam, kebanyakan dari mereka masih menggunakan kayu bakar, gas dan  listrik konvensional yang merupakan energi tidak ramah terhadap lingkungan dan ketersediaannya sewaktu waktu dapat berkurang, dimana kayu bakar, gas dan listrik konvensional  yang digunakan sebagai pemanas  untuk proses penyulingan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan energi sinar matahari yang tidak pernah habis, dan energi tersebut dimanfaatkan  dengan mengunakan panel surya yang menghasilkan energi listrik yang digunakan sebagai energi untuk menghidupkan pemanas listrik untuk memanaskan air pada proses penyulingan. Hasil penyulingan Minyak nilam dalam penelitian ini menggunakan analisa standart menurut SNI 06-2385-2006. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode uap pada temperatur 1000ºC menghasilkan rendemen penyulingan tertinggi pada  temperatur penyulingan 135ºC dan waktu penyulingan selama 6 jam, yaitu 3,77% serta hasil terendah diperoleh pada temperatur penyulingan 120ºC dan waktu penyulingan selama 6 jam yaitu 2,30% dengan kadar Patchouli Alkohol nilainya sekitar 31,115% - 44,00%. Secara signifikan hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen minyak meningkat dengan peningkatan temperatur penyulingan