Pada penelitian ini menggunakan konsep bahan mikrokomposit, dimana bahan yang digunakan menggunakan struktur mikro. Pembuatan bahan komposit melalui tahap pencampuran serat sabut kelapa dan polylactic acid yang disebut proses sintesis, dengan variasi fraksi massa serat 20%, 30%, 40%, 50% dan bahan polylactic acid murni tanpa penguat 0%. Bahan komposit hasil sintesis diuji kekuatan mekanik bahan untuk mengetahui karakteristik bahan dan pengamatan morfologi. Pada uji tarik, nilai kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh bahan dengan fraksi massa serat sabut kelapa 20% sebesar 56,55 MPa dan nilai kekuatan tarik terendah dihasilkan oleh bahan dengan fraksi massa serat sabut kelapa 50% sebesar 27,09 MPa. Selanjutnya pada uji bending, nilai kekuatan bending tertinggi dihasilkan oleh bahan tanpa penguat 0% sebesar 105,61 MPa, nilai kekuatan bending tertinggi pada bahan komposit dihasilkan oleh bahan dengan fraksi massa serat 20% sebesar 100,76 MPa dan nilai kekuatan bending terendah dihasilkan oleh bahan dengan fraksi massa serat sabut kelapa 50% sebesar 68,02 MPa. Pada uji bending, nilai kekuatan bending menurun seiring bertambahnya fraksi massa serat. Pada pengamatan morfologi internal bahan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) pada area patahan mengindikasikan adanya void dan fiber break pada bagian internal bahan mikrokomposit. Beberapa serat mengalami pull-out saat uji tarik dan bending dilakukan. Kata kunci: polylactid acid, serat kelapa, uji tarik, uji bending, scanning electron microscape.