Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kemandirian Masyarakat Melalui Kewirausahaan Umkm Berbasis Kekayaan Intelektual (Ki) Di Kelurahan Kasuyatan Sulasno Sulasno; Sumiati Sumiati; Suryaman Suryaman; Suherman Suherman; Media Sucahya
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v1i2.1912

Abstract

Pemanfaatan peranan Kekayaan Intelektual oleh pelaku usaha terhadap produk-produk UMKM belum maksimal. Belum meratanya pemahaman bahwa Kekayaan Intelektual sebagai kebutuhan terhadap Pelindungan produk-produk UMKM yang belum didaftarkan. Selain itu kendala biaya dan kesulitan akses dianggap juga sabagai penyebab lainnya. Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini dibuat untuk menjawab permasalahan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dan Pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) terhadap produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Kasunyatan Kecamatan Kasemen. Metode yang  di pergunakan dalam pengabdian masyarakat di kelurahan Kasunyatan Kecamatan Kasemen , Kabupaten Serang  ini adalah dengan menggunakan metode ceramah, diskusi (FGD), dialog, dan melakukan tanya jawab tentang seluk beluk arti pentingnya Kekayaan Intelektual bagi para wirausaha produk produk UMKM dan juga tentang berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan kekayaan Intelektual (KI) yang dapat melindungi produk produk UMKM sampai pada pendaftarannya.  Pengabdian  masyarakat  dilakukan panel dan bergantian oleh tim. Hasil pengabdian pada masyarakat bahwa dalam rangka memberikan Pelindungan Hukum terhadap produk-produk UMKM, maka Pemerintah selayaknya berperan memberikan kemudahan dalam pendaftaran, keringanan, dan kemudahan akses terhadap pendaftaran dan sosialisasi Kekayaan Intelektual. Kata Kunci : Produk UMKM, Pelindungan, Kekayaan Intelektual (KI)
MANAJEMEN MEDIA DIGITAL Media Sucahya
Tarbawi Vol 3 No 01 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tarbawi.v3i01.1778

Abstract

Communication technology increasingly cement the role of information as a commodity that has high selling value, including information published print media. Technology not only affects the production and distribution of print media, but also pushes toward where the media business leads. Internet and multimedia technologies make the print media an added value and provide a foundation for the development of the media industry. Technology spawned convergence by bringing together old technology in new technology, where old technology adds value to new technologies. Convergence concept must be done by print media. Convergence creates a change in the foundations of people's lives in communicating, especially in the media industry. Tempo Media Group as one of the leading media in Indonesia, successfully transformed from traditional media into digital media. Tempo Media Group successfully mated Tempo magazine, Koran Tempo, Tempo.co, and Tempo digital shop. This study uses a descriptive qualitative approach that describes a problem with depth. Technique of collecting data using library study or documentation with research object of Tempo Media Group. The purpose of this research is to know how the strategy done by Tempo Media Group entering the digital media industry. The results revealed that the steps taken by Tempo Media Group from media organization side converged by forming a newroom together, increasing investment for communication technology, and creating an adaptive work culture to innovation. Keywords: Communication Technology, Convergence, Newsroom Management
Pemberdayaan Laz Harfa Menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Pandeglang Media Sucahya; Indrianti Azhar Firdausi; Winata Faturahman
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9 No. 1 (2021): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/lontar.v9i1.2882

Abstract

Perilaku buang air besar sembangan (BABS) di Kabupaten Pandeglang Banten masih tinggi, dimana dari 1,23 juta penduduk, 451 ribu orang melakukannya. Kondisi ini cukup memprihatinkan, mengingat BABS membuat pencapaian indikator kesehatan menjadi kurang optimal. Pendekatan pemerintah dalam membangun sarana dan infrastruktur sanitasi sehat, termasuk pembuatan jamban keluarga, berbasis ketersediaan dana APBD (Anggaran Pembangunan Belanja Daerah). Karena anggaran terbatas, banyak warga miskin tidak mendapat subsidi dalam pembuatan sanitasi lingkungan. Lembaga Amal Zakar Harapan Duafa (Laz Harfa) membuat model pemberdayaan dengan koonsep komunikasi risiko kesehatan dan program kesehatan berbasis advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan. Model ini mendorong masyarakat miskin mampu membiayai pembuatan sanitasi lingkungan dengan dana mandiri. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, karena akan mendalami suatu peristiwa pada kelompok tertentu dalam menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Pandeglang. Untuk menentukan informan, peneliti menggunakan konsep sampling purposeful dengan informan Direktur Laz Harfa Indah Prihanande. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi untuk menggali data-data masa lalu secara objektif dan sistematis. Dokumentasi bersumber berbagai berita media lokal seperti Kabarbanten.com dan situs resmi Lazharfa.org. Temuan penelitian, Laz Harfa menerapkan STBM melalui dua hal yaitu memperkenalkan komunikasi risiko kesehatan dan menjalankan program kesehatan berbasis advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan berhasil dilakukan di Kabupaten Pandeglang. Pesan komunikasi yang disampaikan melalui program kesehatan dapat mendorong masyarakat miskin menjadi mandiri, termasuk dalam membiayai program-program kesehatan dan program pemberdayaan. Sehingga biaya untuk kebutuhan pembuatan jamban sehat dan permodalan keuangan mikro, dilakukan dengan mandiri, tanpa mendapat subsidi dari Laz Harfa atau pemerintah.
Representasi Watak Manusia Pada 10 Wajah Tokoh Rahwana Winata Faturahman; Media Sucahya
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.076 KB) | DOI: 10.33654/tdk.v2i1.1601

Abstract

Abstrak: Wayang merupakan salah satu warisan turun temurun yang sudah ada sejak zaman dulu. Ismunandar dalam buku Wayang Golek Sunda mengemukakan bahwa perkataan wayang berasal dari Jawa krama ngoko (Bahasa jawa halus dan kasar) yang berarti perwajahan yang terdiri dari barang dan lain sebagainya, yang terkena cahaya (penerangan). Seiring dengan perkembangannya pertunjukan wayang juga mengalami perkembangan. Sendratari Ramayana adalah salah satu contoh pengembangan dari pertunjukan wayang dimana wayang yang sebelumnya berbentuk benda mati berubah menjadi wayang yang dilakonkan oleh manusia. ditinjau dari pengertiannya, sendratari adalah bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi (musik) sebagai unsur yang banyak mengambil peran. Pada epos Ramayana, terdapat beberapa tokoh sentral diantaranya adalah Rama, Shinta, dan Rahwana. Epos Ramayana sendiri sebenarnya menceritakan tentang kisah percintaan antara Rama, Shinta, dan Rahwana. Rahwana sendiri digambarkan mempunyai 10 wajah yang dimana setiap wajah tersebut merupakan gambaran dari sifat-sifatnya. Ditinjau dari asal usul wayang yang menceritakan dan menggambarkan manusia maka bisa dikatakan bahwa 10 wajah Rahwana tersebut merupakan representasi dari sifat-sifat yang ada pada manusia.
Konvergensi Media Kabar Banten Media Sucahya; Arini Shohibah
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 1 (2020): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.305 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v8i1.2217

Abstract

Technological progress has made the Kabar Banten Group converge, which is to unite the Kabar Banten Daily with internet technology, thus creating a new entity namely Kabarbanten.com, Kabarbanten TV, YouTube channel and Istagram. The move was taken to face business competition, efficiency, and adapt to the digital industry. The research objective is to find out how transformation and convergence are carried out and how changes in the mechanism of editorial work, especially the newsroom model, occur. The study uses a qualitative approach with case study methods, data collection techniques with interviews and documentation. Informants select purposively namely editor in chief, journalists, and Web Admin. The results showed a convergence model in the Kabar Banten newsroom is a newsroom 3.0 model where the process of gathering news and news writing is done by one journalist to be distributed to all platforms of the Daily Kabar Banten, Kabarbanten.com, Kabar Banten TV and social media. The newsroom model is to streamline human resources and summarize the mechanism of work. Kabar Banten applies the five stages continuum convergence stage, namely cross promotion, cloning, coopetion, content sharing, and full convergence. This is done so that all platforms work together for the existence of the Banten Kabar company
MANAJEMEN WISATA RELIGIUS KESULTANAN BANTEN (Bauran Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan) annisarizki annisarizki; Media Sucahya
Nyimak: Journal of Communication Vol 2, No 2 (2018): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.491 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v2i2.928

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen wisata religius Kesultanan Banten Lama dengan model manajemen bauran pemasaran dalam rangka memperkuat branding objek ziarah. Untuk mencapai tujuan tersebut, identifikasi masalah dalam studi ini ialah konsep manajemen wisata religius guna meningkatkan pengelolaan Kesultanan Banten Lama dan proses bauran komunikasi pemasaran yang berkaitan dengan penguatan citra. Penelitian ini merupakan riset kualitatif, yaitu menggambarkan sebuah perspektif atau informasi dari suatu masalah. Tipe penelitian ini adalah analisis kualitatif yang bersifat sistemis, subjektivis dan analitis. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pariwisata Kesultanan Banten sudah menerapkan bauran komunikasi pemasaran, kecuali pemasaran langsung. Salah satu faktor yang menyebabkan bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan belum berjalan maksimal ialah belum selesainya program revitalisasi Banten Lama (2018-2020) yang bertujuan menata ulang Kawasan Banten Lama agar sesuai dengan standar nasional.Kata Kunci: Bauran komunikasi pemasaran, pariwisata, wisata religius, Banten This study aims to analyze the management of the Old Banten Sultanate religious tourism with a marketing mix management model in order to strengthen the branding of the pilgrimage object. Identification of the problem in this study is the concept of religious tourism management which aims to improve the management of the Old Banten Sultanate and the marketing communication mix process to strengthen the image of the Banten Sultanate. This research is qualitative research. The characteristic of this research is systemic, subjectivist and analytic. The data collection technique of this study uses in-depth interviews, observations, and literature studies. The results of this study indicate that the tourism management of the Sultanate of Banten has implemented marketing communication mix, except direct marketing. One of the factors that caused the implementation of the marketing communication mix not optimal is the completion of the Banten Lama's revitalization program (2018-2020) which aims to rearrange the Old Banten Region to conform national standards.Keywords: Marketing communication mix, tourism, religious tourism, Banten
Pengembangan Kemampuan Dasar Siswa Melalui Praktik Pembelajaran Tematik Suherman; Suni Samsuni; Media Sucahya; Indrianti Azhar Firdausi; Sulasno
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 11 : Desember (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This service activity aims to increase students' insight and motivation towards the importance of Information Technology (ICT), English, and the Environment at UPT SDN Wanakarta 1. Teaching and Learning Activities (KBM) were carried out for 5 meetings involving students from grade 1 to grade 6. The learning method used is learning while playing so that the material presented can be easily accepted by students. The results showed that the KBM conducted succeeded in increasing students' insight and motivation. This is shown by the results of the Pre-Test and Post-Test which show an increase in student understanding of ICT material by 88%, English by 90%, and Environment (animal names) by 100%. The success of this KBM is due to several factors, namely: (1) Selection of materials that are in accordance with the needs and interests of students, (2) Use of interesting and interactive learning methods and (3) Motivation and dedication of the presenters. Based on the results of this study, it can be concluded that KBM is an effective way to increase students' insight and motivation. Therefore, KBM needs to be continuously developed and implemented in other schools.
Mandiri FM Cilegon Radio Broadcasting Management Strategy in Attracting Listeners' Interest in The Nyenyore Program Rico Fajar Baskoro; Media Sucahya
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 11 No. 2 (2023): Lontar : Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/lontar.v11i2.7814

Abstract

Nyenyore is one of the broadcast programs on Radio Mandiri FM Cilegon. This program provides musical entertainment and information about community activities in the afternoon. However, this program is relatively new, this makes it difficult for Radio Mandiri FM to get listeners due to the decreasing intensity of conventional radio listeners and other private radio broadcasting institutions that have long broadcast primetime programs. To overcome this, proper management of radio broadcasting is needed so that the jam program can be packaged properly. This study uses a post-positivist paradigm through a qualitative approach using the case study method, because it will explore the performance of human resources in broadcasting management. This study uses interview data collection techniques, observation and documentation. The results of this study indicate the stages of planning, organizing, directing and giving influence and supervision carried out by broadcasting management in managing the Nyenyore program.