Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Guiding World GW Alya Nurmaya
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1 No 2 (2018): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v1i2.77

Abstract

Fenomena yang terjadi dilapangan menunjukan bahwa perilaku sosial siswa di SMP Negeri 1 Ambalawi ini masih kurang baik. Hal ini terlihat dari hubungan antara siswa-siswa di SMP Negeri 1 Ambalawi yang kurang antara yang satu dengan yang lain. Mereka kurang bersikap terbuka dan jarang menceritakan masalah yang mereka hadapi dengan pihak sekolah. Mereka cenderung lebih bersikap individu, memikirkan diri sendiri dan kurang mempunyai rasa empati terhadap apa yang dialami oleh teman-teman mereka. Untuk membantu meningkatkan perilaku sosial siswa, dapat dilakukan melalui layanan bimbingan dan konseling, salah satunya melalui layanan konseling kelompok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara layanan konseling kelompok dengan perilaku sosial siswa di SMP Negeri 1 Ambalawi Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara layanan konseling kelompok dengan perilaku sosial siswa di SMP N 1 Amabalawi tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan populasi sebanyak 156 dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 23 orang siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi dan observasi. Tehnik analisis data digunakan analisis statistik sederhana yaitu rumus product moment. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik diperoleh nilai t hitung sebesar = 0,540. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment dikatakan tidak menyimpang bila koefesien korelasi yang dihasilkan dari perhitungan product moment lebih dari r tabel yaitu 0,344. Karena nilai t hitung lebih besar t tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis alternative (Ha) yaitu ada hubungan signifikan antara layanan konseling kelompok dengan perilaku sosial siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ambalawi tahun pelajaran 2017/2018
Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 2 Kota Bima Alya Nurmaya
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.300

Abstract

ABSTRAK Di lingkungan SMA Negeri 2 Kota Bima siswa dituntut mampu belajar dengan tekun sesuai dengan aturan yang ada di sekolah, sehingga dengan diberikan bimbingan kelompok memungkinkan siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima, meningkatkan motivasi untuk belajar. Dan dengan adanya bimbingan kelompok akan memberikan bantuan kepada siswa melalui kegiatan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan kritik. Apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan dan untuk peserta lainnya. Dengan adanya bimbingan kelompok di SMA Negeri 2 Kota Bima, sangat positif sekali sehingga motivasi belajar siswa yang peneliti lihat sangat realatif. Adapun upaya untuk membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat dan minat yang ada dan untuk mengambil manfaat dari hasil kegiatan tesebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apaka ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajaran siswa di SMA Negeri 2 Kota Bima Tahun 2016-2017. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penentuan variabel: bimbingan kelompok sebagai variabel X (variabel bebas) dan motivasi belajar sebagai variabel Y (variabel terikat); 2) Subjek Penelitian: siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima. 3) Obyek penelitian adalah bimbingan kelompok. 4) Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kota Bima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian kuantitatif empirik. Populasi penelitian lebih dari 100 maka peneliti membatasi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% dari seluruh populasi penelitian, sehingga sampel dari penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Adapun tehnik analisis data penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 Kota Bima dengan rumus: Y' = a + bX. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok pada mata pelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 KotaBima Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dari hasil analisis data menggunakan analisis regresi yang menandakan hubungan antara kedua variabel yang terlibat adalah positif dengan Y = 33,196 - 51,26 x yang artinya antara kedua variabel yang terlibat berhubungan positif. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, motivasi belajar
Korelasi Antara Lingkungan Keluarga Dengan Kemandirian Belajar Siswa Di SMP Negeri 7 Kota Bima Sulistia Indah; Alya Nurmaya; Khairunnisa .
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.405

Abstract

Lingkungan keluarga adalah segala sesuatu yang berada di sekitar individu yang merupakan hubungan dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan individu yang mempunyai ikatan- ikatan, baik ikatan perkawinan, darah ataupun adopsi. Kemandirian belajar diartikan sebagai suatu proses belajar yang terjadi pada diri seseorang, dan dalam usahanya untuk mencapai tujuan belajar orang tersebut dituntut untuk aktif secara individu atau tidak tergantung kepada orang lain seperti melakukan kegiatan belajar tanpa disuruh, melakukan kegiatan belajar secara teratur, memiliki jadwal belajar yang telah disusun sendiri, menyelesaikan tugas-tugas sekolah, melakukan diskusi dengan teman sekelas bila ada pelajaran yang. Pendidikan keluarga adalah fundamental atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik sekolah maupun dalam masyarakat. Keluarga merupakan tempat-tempat lain, pendidikan keluarga merupakan dasar dari pendidikan selanjutnya, karena orang tua adalah pendidik kodrati yang mendidik siswa dengan penuh kasih sayang. Judul dalam penelitian ini adalah Korelasi antara lingkungan keluarga dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu yang bertujuan untuk melihat pengaruh dua variabel yaitu Lingkungan keluarga (X) dan Kemandirian belajar siswa (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Untuk pengujian hipotesis digunakan metode statistika dengan rumus korelasi product moment. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 171 orang siswa yang tersebar dari 6 kelas, sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang siswa yang diambil dengan cara acak (Random sampling). Teknik Analisis data adalah Teknik yang di pilih dalam masalah korelasi dua variabel, yang tepat adalah analisis statistika product moment. Dengan bersandar pada hasil analisis data di lapangan yaitu dengan diperolehnya nilai r hitung sebesar 0,763 dikonversikan pada nilai r tabel yang diperoleh dari N= 34 adalah sebesar 0,126 dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,763 > 0,126). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Ada Korelasi antara lingkungan keluarga dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima.
Pengaruh Handphone Terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik SMP Negeri 7 Kota Bima Nur Syariful Amin; Khairunnisa .; Sulistia Indah; Alya Nurmaya
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.406

Abstract

Handphone adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi juga membentuk sikap, kebiasaan dan perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja ataupun tidak. Sebagai media audio visual. Handphone mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga, Dengan adanya handphone di setiap rumah, maka perhatian peserta didik pun tercurah kesana. Berbagai fitur program ditawarkan untuk merebut perhatian masyarakat terutama anak-anak diusia sekolah. Program-program pendidikan sangat bermanfaat bagi peningkatan ilmu dan pengetahuan para peserta didik. Sehingga diharapkan dengan menonton tayangan-tayangan yang positif, maka akan berdampak pada peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar peserta didik. Meskipun bisa juga sebaliknya. Dikota Bima, khsusunya peserta didik SMP Negeri 7 hampir semua peserta didik memiliki Handphone di rumah masing-masing. Dengan semakin banyaknya fitur-fitur yang ditawarkan, maka terjadi berbagai perubahan pada diri peserta didik. Baik perubahan sikap prilaku, gaya hidup, dan lain-lain. Namun untuk melihat pengaruh Hanphone terhadap perubahan kedisiplinan peserta didik belum ada satu penelitian pun dilakukan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu yang bertujuan untuk melihat pengaruh dua variabel yaitu Handphone (X) dan Kedisiplinan belajar peserta didik (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Untuk pengujian hipotesis digunakan metode statistika dengan rumus korelasi product moment. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 240 orang peserta didik yang tersebar dari 6 kelas, sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 orang peserta didik yang diambil dengan cara acak (Random sampling). Teknik Analisis data adalah Teknik yang di pilih dalam masalah korelasi dua variabel, yang tepat adalah analisis statistika product moment. Dengan bersandar pada hasil analisis data di lapangan yaitu dengan diperolehnya nilai r hitung sebesar 0,412 dikonversikan pada nilai r tabel yang diperoleh dari N= 48 adalah sebesar 0,284 dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,412 > 0,284). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Ada Pengaruh Handphone Terhadap kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima.
Efektivitas Penerapan Ice Breaking Untuk Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Bk Kelompok Faijin Faijin; Alya Nurmaya; Muhamadiah Muhamadiah
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 1 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i1.479

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi munculnya berbagai perilaku mahasiswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Perilaku tersebut berupa adanya perasaan acuh tak acuh dalam mengamati pelajaran yang diberikan, kurang semangat, selalu gelisah, rasa enggan, malas, lesu dan merasa tidak bergairah dalam belajar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas ice breaking dalam mengatasi kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran BK kelompok. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Sampel penelitian adalah 20 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 10 orang dan kelompok control 10 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen (true eksperimen desain) dalam bentuk pretes-postes kontrol grup desain. Analisis data yang di gunakan adalah uji wilccoxon dengan analisis statistic deskriptif nonparametrik. Hasil perhitungan statistik uji Wilcoxon Signed Rank Test (WSRT) diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 (0.005<0.05) maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ice breaking efektiv dalam mengatasi kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran BK kelompok dapat diterima.
Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Di SMPN 1 Rasanae Barat Kota Bima Khairunnisa Khairunnisa; Alya Nurmaya; Sulistia Indah; Nurlailatul Nujumi
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 4 No 2 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i2.616

Abstract

Peserta didik yang tidak memiliki kemampuan komunikasi cenderung tidak fokus dan tidak mau menyampaikan pendapatnya karena kurang berani mengeluarkan isi pendapatnya karena takut salah dan ditertawakan oleh teman-temannya khususnya di SMPN 1 Rasanae Barat Kota Bima. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa di SMPN 1 Rasanae Barat Kota Bima sebanyak 30 orang peserta didik. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan tehnik angket, observasi dan dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis t tes untuk mendeskripsikan pendapat responden terhadap bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik. Berdasarkan paparan data dan hasil temuan ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik adalah sebesar 33,90 dan nilai I dikonsultasikan dengan nilai t tabel maka diperoleh nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = 29 maka diperoleh t tabel adalah 2,42. 2). Rata-rata tanggapan positif peserta didik dengan adanya pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik adalah sebesar 11,32 dan rata-rata tanggapan negatif siswa dengan adanya pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik adalah sebesar 3,77. 3) Dari 8 (delapan) aspek bimbingan kelompok yang diobservasi peneliti diperoleh 75% pada kriteria cukup dan 25% pada kriteria baik. Ini menandakan bahwa pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik di SMPN 1 Rasanae Barat Kota Bima dikategorikan cukup baik.
Penyalahgunaan napza di kalangan remaja (studi kasus pada 2 Siswa di MAN 2 Kota Bima) Alya Nurmaya
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 2 Number 1 June 2016
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.251 KB) | DOI: 10.26858/jpkk.v2i1.2064

Abstract

This research used qualitative approach, it is a case study using interview, observation, and doumentation as the technique in data collection. The research subject had been chosen through purposing sampling. The data was analyzed using triangulation technique and member checked. The findings shows that (i) The factors caused NAPZA abused to the first subject are the individual personality and peer. Whilst the factors caused NAPZA abused in the second subject are family (broken home family) and the environment. (ii) Napza abused caused negative impact to the physical, phsycological, social and spiritual of a person that can affect the learning achievement to both subjects in school. (iii) The guidance and counseling teacher treatment to both subjects that had already got NAPZA abused was done through giving information, individual counseling, home visit and do sweeping. However, those treatments had not been suceessfully applicable because NAPZA cases should get more serious attention in the way we give treatment. As the result we need a professional and representative therapy and rehablitation center
Efektivitas Teknik Self-Control Strategies Untuk Mengurangi Perilaku Off Task Pada Peserta Didik SMA Nurhayati Nurhayati; Khairunnisa Khairunnisa; Alya Nurmaya; Sulistia Indah
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 5 No 1 (2022): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v5i1.729

Abstract

Perilaku off task siswa adalah perilaku siswa yang tidak memperhatikan, mengalami kebingungan atau gagal dalam menyelesaikan tugas di dalam kelas. Tujuan penelitian ini untuk melihat bahwa self-control strategies dapat menurunkan perilaku off task peserta didik. Peneltian ini menggunakan instrument lembar monitoring. Analisis data menggunanakan statistik persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku off task yang dimunculkan oleh keempat subjek dalam penelitian ini sangat signifikan, baik hasil analisis data frekuensi maupun durasi. Penurunan perilaku off task siswa dilihat dari data baseline (fase A) sebelum treatmen diberikan, dibandingkan dengan data treatmen (fase B) dan perilaku dipertahankan agar tidak kembali lagi pada fase maintenance (fase C). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan selfcontrol strategies dalam konseling kelompok mampu mengurangi frekuensi sebanyak 70,58 %, dan menurunkan durasi perilaku off task sebesar 78,57 %.
KEMAMPUAN KONSELOR DALAM PENGGUNAAN TEKNIK KONSELING DI SMA NEGERI 5 KOTA BIMA Alya Nurmaya; Mrs. Khairunnisa; Sulistia Indah
JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Ahlimedia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47387/jira.v2i1.67

Abstract

Melaksanakan tugas pokok mewujudkan proses konseling, menuntut konselor sekolah sebagai tenaga professional memiliki sejumlah kompetensi dan keteramplan tertentu. Agar proses konseling berjalan dengan lancer dan mencapai tujuan secara efektif, konselor harus mampu mengimplementasikan keterampilan yang relevan yaitu kemampuan menggunakan teknik konseling. Dengan demikian bagi seorang konselor menguasai tekik konseling adalah mutlak, karena teknik yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan konseling. Guna mengetahui kesesuaian teori dan kenyataan yang terjadi di lapangan, sehingga tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan konselor dalam menggunakan teknik konseling di SMAN 5 Kota Bima. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur penelian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis datau lisan dari subyek penelien ataupun infoeman lain sebagai sumber data. Sehingga jenis penelitian ini penelitian deskriptif karena tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan. Kegiatan analisa data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan, sedangkan pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, trianggulasi sumber data dan teknik pengumpulan data, kecukupan reverensial. Kesimpulan penelitian ini adalah teknik-teknik konseling cukup mampu diaplikasikan oleh konselor sekolah dalam proses konseling yang dilaksanakan, yaitu perilaku attending, empati refleksi, eksplorasi, paraphrasing, open questionss, closed questionss, minimal encouragement, interpretasi, directing, summarizing, leading, fokus, konfrontasi, clarifying, facilitating, diam, mengambil inisiatif, member nasehat, pemberian informasi, merencanakan, hingga menyimpulkan hasil akhir pada sesi akhir konseling.
URGENSI PERENCANAAN KARIER PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING DI STKIP BIMA Ulfatul Mutahidah; Alya Nurmaya; Nur Syariful Amin; Juanda Juanda; Amiruddin Amiruddin
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmbkan.v8i3.9145

Abstract

Mahasiswa perlu melakukan perencanaan karier. Perencanaan karier yang matang akan mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Perencanaan karier yang matang saat kuliah bisa membantu seseorang untuk lebih mengenal dan memahami bakat serta minat yang dimiliki. Kemampuan merencanakan karier perlu dimiliki oleh setiap individu termasuk mahasiswa. Perencanaan karier merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh mahasiswa, karena dengan perencanaan yang baik maka mahasiswa memiliki gambaran terkait dengan karier yang akan dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan urgensi perencaaan karier pada mahasiswa semester V Stkip Bima. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa bimbingan dan konseling semester V  Stkip Bima dan merupakan penelitian deskriptif kualitif. Berdasarkan hasil pendahuluan awal memperlihatkan bahwa masih kurangnya perencanaan karier pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan karier sangat penting pada masa sekarang ini.