Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengeluaran Sisa Kreosot dalam Tiang Listrik Bekas Pakai Menggunakan Perlakuan Uap Han Roliadi; Elvin T Choong
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5171.702 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.3.197-205

Abstract

Keberadaan sisa-sisa kreosot dalam produk kayu bekas pakai dan tak lagi digunakan, diantaranya tiang listrik bekas, dapat mengakibatkan kesulitan/masalah dalam pemanfaatannya menjadi produk berguna lain seperti: papan blok, papan partikel, papan serat, dan pulp/kertas. Maka sisa kandungan kreosot tersebut harus dihilangkan atau diturunkan menggunakan perlakuan khusus yang efektif. Sebelum perlakuan uap, tiang listrik tersebut perlu dibuat menjadi partikel-partikel berukuran kecil, antara lain serbuk gergaji sehingga memudahkan penguapan kreosot oleh uap.Perlakuan uap terhadap tiang listrik bekas pakai telah dicoba keefektifannya dalam menghilangkan/menurunkan sisa kandungan kreosotnya. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan uap dapat menurunkan kandungan kreosot hingga 1,31 persen, untuk kandungan awal kreosotnya yang berbeda-beda. Tiang listrik dengan kandungan kreosot lebih tinggi membutuhkan waktu perlakuan uap lebih lama. Pada kandungan awal kresot tertentu atau sama, penurunan/pengeluaran kreosot pada batang/tiang listrik bekas yang berumur pakai lebih lama ternyata lebih dari pada tiang listrik berumur lebih muda. Pada berbagai umur, selanjutnya baik pada tiang listrik berumur lebih muda atau pun lebih tua, penurunan/pengeluaran kreosot juga lebih sulit, pada bagian dalam batang/tiang dibandingkan dari bagian yang lebih dekat permukaan batang/tiang.Perlakuan uap merupakan cara yang murah dan efisien menurunkan kandungan kreosot. Penurunan lebih lanjut kreosot yang tersisa dalam batang dapat dilakukan dengan cara lain, seperti dengan pelarut organik yang memerlukan biaya mahal dan penggunaan mikororganisme tertentu yang memerlukan waktu lebih lama.
Ketahanan Tiang Listrik Bekas Pakai terhadap Kerusakan Biologis yang Dihubungkan dengan Sisa Kandungan Bahan Pengawet Kreosot didalamnya Han Roliadi; Chung Yun Hse; Elvin T Choong
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3160.812 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2000.17.3.149-159

Abstract

Ketahanan kerusakan biologis tiang listrik bekas pakai dari kayu southern yellow pine yang diawetkan dengan kreosote, diteliti melalui percobaan simulasi kerusakan biologis (uji petak tanah) menggunakan jamur Neolentinus lepideus Fr., untuk menilai efektifitasnya terhadap kerusakan tersebut. Hal ini sehubungan dengan pemanfaatan tiang listrik dimaksud menjadi produk hasil olahan bermanfaat, seperti struktur kayu padat dan kayu majemuk. Temyata ketahanan kerusakan biologis tiang listrik baik yang telah berusia (masa pakai) 5 dan 25 tahun maupun yang masih baru diawetkan (segar) ada kaitannya dengan kandungan kreosotnya dan penyebarannya di dalam tiang tersebut. Selama masa pakai terjadi penurunan kandungan kreosot sedemikian rupa sehingga kandungan di bagian atas dan luar tiang tersebut lebih rendah dari pada bagian dalam atau bawahnya. Secara keseluruhan, kandungan kreosot dalam tiang listrik bermasa pakai 5 tahun lebilt rendah dari pada dalam tiang yang segar, tetapi lebih tinggi dan yang bermasa pakat 25 tahun. Pada kandungan kreosot di atas 14 persen, ketahanan kerusakan tiang listrik masih tinggi); akan tetapi di bawah 14 persen, ketahanannya menurun secara drastis. Oleh sebab itu, kadar kreosot 14 persen dianggap sebagai batas kritis. Selanjutnya kalau dihubungkan dengan batas kritis tersebut, ketahanau kerusakan biologis tiang listrtk bermasa pakai 5 tahun masih sebanding dengan tiang yang masih segar, sedangkan pada tiang bermasa pakai 25 tahun, terutama di bagian luamya ketahanannya jauh, jauh lebih rendah dan menvamai ketahanan kayu southern yellow pine yang tidak diawetkan. Lebih lanjut sekiranya dikaitkan dengan pemanfaatan kembali tiang bekas pakai tersebut menjadi produk hasil olahan kayu bermanfaat, nilai kandungan sisa kreosotnya perlu diperhatikan. Bagian dari tiang listrik berkandungan kreosot di alas 14 persen sesuat untuk struktur kayu padat guna pemakaian luar (udara terbuka). Untuk perakitan kayu majemuk, bagian tiang listrik berkandungan kreosot di atas 14 persen sebaiknya untuk bagian luar hasil perakitan tersebut, sedangkan bagian berkandungan kreosot di bawah 14 persen untuk bagian dalamnya.
Pengeluaran Sisa Kreosot dalam Tiang Listrik Bekas Pakai Menggunakan Perlakuan Uap Han Roliadi; Elvin T Choong
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.3.197-205

Abstract

Keberadaan sisa-sisa kreosot dalam produk kayu bekas pakai dan tak lagi digunakan, diantaranya tiang listrik bekas, dapat mengakibatkan kesulitan/masalah dalam pemanfaatannya menjadi produk berguna lain seperti: papan blok, papan partikel, papan serat, dan pulp/kertas. Maka sisa kandungan kreosot tersebut harus dihilangkan atau diturunkan menggunakan perlakuan khusus yang efektif. Sebelum perlakuan uap, tiang listrik tersebut perlu dibuat menjadi partikel-partikel berukuran kecil, antara lain serbuk gergaji sehingga memudahkan penguapan kreosot oleh uap.Perlakuan uap terhadap tiang listrik bekas pakai telah dicoba keefektifannya dalam menghilangkan/menurunkan sisa kandungan kreosotnya. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan uap dapat menurunkan kandungan kreosot hingga 1,31 persen, untuk kandungan awal kreosotnya yang berbeda-beda. Tiang listrik dengan kandungan kreosot lebih tinggi membutuhkan waktu perlakuan uap lebih lama. Pada kandungan awal kresot tertentu atau sama, penurunan/pengeluaran kreosot pada batang/tiang listrik bekas yang berumur pakai lebih lama ternyata lebih dari pada tiang listrik berumur lebih muda. Pada berbagai umur, selanjutnya baik pada tiang listrik berumur lebih muda atau pun lebih tua, penurunan/pengeluaran kreosot juga lebih sulit, pada bagian dalam batang/tiang dibandingkan dari bagian yang lebih dekat permukaan batang/tiang.Perlakuan uap merupakan cara yang murah dan efisien menurunkan kandungan kreosot. Penurunan lebih lanjut kreosot yang tersisa dalam batang dapat dilakukan dengan cara lain, seperti dengan pelarut organik yang memerlukan biaya mahal dan penggunaan mikororganisme tertentu yang memerlukan waktu lebih lama.
Ketahanan Tiang Listrik Bekas Pakai terhadap Kerusakan Biologis yang Dihubungkan dengan Sisa Kandungan Bahan Pengawet Kreosot didalamnya Han Roliadi; Chung Yun Hse; Elvin T Choong
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2000.17.3.149-159

Abstract

Ketahanan kerusakan biologis tiang listrik bekas pakai dari kayu southern yellow pine yang diawetkan dengan kreosote, diteliti melalui percobaan simulasi kerusakan biologis (uji petak tanah) menggunakan jamur Neolentinus lepideus Fr., untuk menilai efektifitasnya terhadap kerusakan tersebut. Hal ini sehubungan dengan pemanfaatan tiang listrik dimaksud menjadi produk hasil olahan bermanfaat, seperti struktur kayu padat dan kayu majemuk. Temyata ketahanan kerusakan biologis tiang listrik baik yang telah berusia (masa pakai) 5 dan 25 tahun maupun yang masih baru diawetkan (segar) ada kaitannya dengan kandungan kreosotnya dan penyebarannya di dalam tiang tersebut. Selama masa pakai terjadi penurunan kandungan kreosot sedemikian rupa sehingga kandungan di bagian atas dan luar tiang tersebut lebih rendah dari pada bagian dalam atau bawahnya. Secara keseluruhan, kandungan kreosot dalam tiang listrik bermasa pakai 5 tahun lebilt rendah dari pada dalam tiang yang segar, tetapi lebih tinggi dan yang bermasa pakat 25 tahun. Pada kandungan kreosot di atas 14 persen, ketahanan kerusakan tiang listrik masih tinggi); akan tetapi di bawah 14 persen, ketahanannya menurun secara drastis. Oleh sebab itu, kadar kreosot 14 persen dianggap sebagai batas kritis. Selanjutnya kalau dihubungkan dengan batas kritis tersebut, ketahanau kerusakan biologis tiang listrtk bermasa pakai 5 tahun masih sebanding dengan tiang yang masih segar, sedangkan pada tiang bermasa pakai 25 tahun, terutama di bagian luamya ketahanannya jauh, jauh lebih rendah dan menvamai ketahanan kayu southern yellow pine yang tidak diawetkan. Lebih lanjut sekiranya dikaitkan dengan pemanfaatan kembali tiang bekas pakai tersebut menjadi produk hasil olahan kayu bermanfaat, nilai kandungan sisa kreosotnya perlu diperhatikan. Bagian dari tiang listrik berkandungan kreosot di alas 14 persen sesuat untuk struktur kayu padat guna pemakaian luar (udara terbuka). Untuk perakitan kayu majemuk, bagian tiang listrik berkandungan kreosot di atas 14 persen sebaiknya untuk bagian luar hasil perakitan tersebut, sedangkan bagian berkandungan kreosot di bawah 14 persen untuk bagian dalamnya.