Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPACARA PANGGIH TEMANTEN PERSPEKTIF ‘URF Hasan Albanna
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 4 No. 1 (2014): Juni 2014
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2014.4.1.177-202

Abstract

Abstract: In Javanese wedding, the ritual of Panggih Temanten (the meeting of bride and groom) is the culmination of a wedding ceremony. This ritual unite the bride and groom for the first time in a marriage knot. Usually, the ceremony is conducted in the bride’s residence right after the ijab-qabul ceremony between the guardian of the bride and the groom. In Javanese tradition, there are several items to prepare for this Panggih Temanten Ceremony. There are gantal, golden bowl, kacar-kucur, chicken eggs and sindur cloth. Before the Panggih ceremony, pre-ceremony is conducted which include the groom offering Sanggan and coconut fruit to the parents of the bride as a symbol of redeeming the bride, changing the Kembar Mayang (coconut flower), throwing gantal as a symbol of love between the two, stepping on chicken eggs by the groom as a symbol of the readiness of the groom to become husband, and washing with water full of flower and sindur ceremony which symbolizes the unity between bride and groom. In Islamic perpectice, the Pangih Temanten ceremony is part of úrf (tradition), which can be valid or void. The Panggih Temanten can be considered as valid tradition because of its resemblance with the concept of walīmah in islam. Abstrak: Upacara Panggih temanten merupakan puncak upacara dari serangkain acara perkawinan. Upacara temu atau panggih temanten yaitu suatu upacara saat bertemunya pengantin putra dengan pengantin putri. Upacara ini diselenggarakan  di keluarga perempuan sesaat setelah upacara ijab Kabul selesai. Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum acara ini dilaksanakan adalah: gantal, bokor mas, kacar-kucur, telur ayam, kain sindur. Sebelum upacara panggih, ada beberapa rentetan upacara yang dilakukan, yaitu: 1. Menyerahkan Sanggan dan Cikal kepada ibu dan ayah mempelai wanita, serta menukar Kembar Mayang. 2. Bucalan Gantal. 3. Ngindak tigan lan wijik sekar setaman. 4. Pasang Garu. 5. Menerobos benang Lawe. 6. Upacara Sinduran. 7. Pangkon Timbang. 8. Kacar-Kucur. 9. Dhahar Kembul. 10. Sungkeman. 11. Resepsi Perkawinan. Dalam perpektif hukum Islam, upacara panggih temanten merupakan bagian dari ‘urf. Tradisi tersebut bisa dikategorikan dengan ‘urf sahīh jika dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan syariat Islam, dan menjadi ‘urf fāsid jika tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Di antara upacara panggih temanten yang termasuk ‘urf sahīh adalah upacara sumgkeman dan resepsi pernikahan yang sesuai dengan konsep walīmah dalam Islam.
Pengaruh Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Keteladanan Orang Tua Terhadap Akhlak Siswa di SMA Budi Dharma Dumai Hasan Albanna; Tuti Syafrianti
Jurnal Tadzakkur Vol 2 No 1 (2022): Tadzakkur Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.875 KB) | DOI: 10.57113/taz.v1i2.45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pengaruh Mata Pelajaran Pendiddikan Agama Islam terhadap Akhlak siswa di SMA Budi Dharma Dumai; 2) Pengaruh Keteladan Orang Tua Terhadap Akhlak siswa di SMA Budi Dharma Dumai; 3) Pengaruh Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Keteladan Orang Tua Terhadap Akhlak siswa di SMA Budi Dharma Dumai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Budi Dharma Dumai dengan jumlah 53 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan rumus Suhairsimi Arikunto sehingga jumlah sampel adalah 53 siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada 53 siswa. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, dengan bantuan software SPSS 21.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mata Pelajaran PAI dan Keteledanan Orang Tua memberikan kontribusi yang signifikan terhadap akhlak siswa. Secara parsial, Mata Pelajaran PAI memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Akhlak siswa. Begitu juga dengan Keteladan Orang Tua yang memberikan kontribusi yang positif dan signifikan.