Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASESMEN POTENSI TSUNAMI DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT PESISIR: STUDI KASUS TELUK ULEE LHEUE, ACEH BESAR Benazir Benazir; Syamsidik Syamsidik; Yunita Idris
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 13, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v13i1.678

Abstract

The 2004 Indian Ocean Tsunami, which devastated the coasts of Aceh and Nias, revealed that the event was a mega-hazard category. Following the disaster, a new era in the development of tsunami mitigation throughout the archipelago began. Nonetheless, given the impact of the two tsunamis that occurred at the end of 2018, achieving mitigation within 17 years poses a unique challenge and high priority. The relationship between tsunami-prone areas and community preparedness has become a crucial factor in achieving regional disaster resilience. The objective of this research is to provide a regional assessment of tsunamis risk as well as community preparedness for future tsunami. The coast of Teluk Ulee Lheue, Aceh Besar, was chosen as the location for the assessment as a role model. The research method consists of tsunami mathematical modeling considering the impact caused by the magnitude of earthquakes 8.2, 9.15, and 9.2. The Nonlinear Shallow Water Equation (NSWE) model was used in the simulation, which was discretized using the explicit leap-frog Finite Difference Method. Field activities were included not only to collect topography and land use data but also to gather information and community response. The data was provided directly from the local community through the completion of a questionnaire, with a total of 150 respondents being evaluated. The findings of this study reveal that the consequences of the tsunami inundation remain quite considerable, even for a smaller-scale earthquake than the previous 2004 event. In general, the degree of community preparedness seems to be quite high, especially in terms of tsunami awareness. An improvement in disaster emergencies is required, specifically in the household sector. However, with a high degree of community preparedness, it would be essential to carry out individual evacuations rapidly. Keywords: tsunami hydrodynamics, numerical simulation, run-up, community preparedness, environmental social
Identifikasi Ketahanan Struktur Gedung Evakuasi Di Desa Lambung Terhadap Beban Tsunami Sherlya Wahyuni; Yunita Idris; Syamsidik Syamsidik
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i2.13036

Abstract

Aceh merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami. Oleh sebab itu, penting dibangun tempat evakuasi sementara (TES) guna meminimalisir korban yang lebih banyak lagi jika sewaktu-waktu terjadi bencana tsunami. Gedung evakuasi vertikal tsunami merupakan upaya menghindari gelombang tsunami dengan cara naik ke tempat/lantai bangunan yang lebih tinggi dari ketinggian genangan tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan gedung evakuasi vertikal di Desa Lambung dengan menambahkan gaya-gaya tsunami didalamnya. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data gedung evakuasi vertikal yang ada di Desa Lambung, kemudian melakukan survei lapangan untuk mendapatkan ukuran dan dimensi gedung yang diperlukan untuk penelitian. Pada penelitian ini perhitungan beban gempa menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI 1726:2012) dan beban tsunami menggunakan standar Federal Emergency Management Agency (FEMA P646). Menurut FEMA P646 beban tsunami terbagi menjadi 8 gaya. Setelah semua data terkumpul, maka akan dilakukan pemodelan struktur bangunan dengan menggunakan software SAP2000, dengan menginput beban mati, beban hidup, beban gempa, dan beban tsunami yang menggunakan gaya hidrodinamik dan gaya debris. Berdasarkan hasil displacement dari beban gempa, maka displacement terbesar arah x dan y terdapat pada kombinasi 2, yaitu didapat nilai displacement terbesar arah x adalah 0,016235 m pada titik 441 dan pada arah y sebesar 0,05852 m pada titik 441. Sedangkan dari beban tsunami displacement terbesar arah x dan y didapat pada kombinasi 18, dengan nilai displacement terbesar arah x adalah 0,012513 m pada titik 232 dan pada arah y sebesar 0,213146 m pada titik 232. Dapat dilihat bahwa displacement terbesar terjadi akibat beban tsunami. Pada displacement struktur gedung masih aman terhadap beban gempa dan tsunami menurut SNI 1726-2012, akan tetapi pada simpangan antar lantai struktur gedung hanya aman terhadap beban gempa saja.