Muhammad Syuhada Subir
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sistematika Al-Qur’an (Mengungkap Rahasia Susunan Surat dalam Al-Qur`an) Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 10 No. 1 (2017): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.487 KB)

Abstract

susunan  surat  al-Qur`an  khususnya  dalam  mushaf  Utsmani  tidak  sistmatis  dan bersifat kacau,  yang disebabkan adanya interfensi sahabat dalam penyusunan surat-surat al-Qur`an pada saat kodifikasi al-Qur`an, sehingga perlu dikaji dan disusun ulang sesuai dengan  kronologi  turunnya  al-Quran  tidaklah  tepat.  Karena  bila  dikaji  lebih  dalam,terdapat keselarasan, hubungan, dan kesatuan yang padu antara ayat dengan ayat dalam satu surat maupun antara surat dengan surat  setelahnya,  meski secara sekilas terkesan tidak sistematis. Dan  Al-Qur’an berisikan surat-surat yang memuat suatu materi, tema, dan penutup  yang terangkai dalam satu kesatuan yang utuh yang menegaskan bahwa alQur`an  secara  metodologis  selaku  kitab  yang  tidak  dapat  terbantahkan  lagi  akan susunan surat-suratnya yang sistematis  dan  berdasarkan pada perencanaan yang sangat matang  dari  Authornya.  Serta  tidak  akan  pernah  tertandingi  oleh  kitab  manapun  baik dari sisi sastra maupun sisi logis dan sisi lainnya.
Metodologi dan Tren Tafsir Modern Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 11 No. 1 (2018): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.507 KB)

Abstract

Memasuki abad modern, tepatnya akhir abad 19 dan awal abad 20 M, studi terhadap al-Qur`ân mengalami perkembangan yang cukup signifikan, seiring dengan akselerasi perkembangan kondisi sosial budaya dan peradaban manusia.Perkembangan studi tersebut pada akhirnya melahirkan metode-metode baru dalam penafsiran al-Qur`ân. Adapun metode-metode tersebut seperti metode fungsional dengan paradigma petunjuk al-Qur`ân (hidâ`i) yang diprakarsai oleh trio reformis Islam, Jamâluddin al-Afghâni, Muhammad Abduh, dan Rasyîd Ridho yang dikembangkan dalam tafsir al-Manar, metode literasi yang dibangun atas paradigma kesusastraan al-Qur`ân (al-Minhaj al-adabi al-ijtimâ`iy) yang diprakarsai oleh Amîn al-Khûli dan diterapkan oleh Bint al-Syâti‟ dalam Al-Tafsîr al-Bayâni li al-Qur`ân al-Karîm, dan Ahmad Muhammad Khalafullah lewat Al-Fann al-Qashashi fî al-Qur`ân al-Karîm, teori kesatuan tema al-Qur`ân (nazariyyât al-wahdat al-maudû`iyyah li al-Qur`ân al-Karîm) yang ditawarkan oleh Sa‟id Hawwa melalui Al-Asâs fî Al-Tafsîr dan teori hermeneutika yang diusung dan digunakan oleh Fazlurrahman dengan double movement-nya, dan Izzat Darwaza dengan tartîb al-suwar hasba al-nuzûl-nya. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk menggali dan mengkaji ulang ajaran Islam, membela agama Islam dari penjajahan orang-orang barat,-baik dari sisi pemikiran maupun pemerintahan-menghilangkan paham ortodoks dalam Islam, ta‟assub pada aliran atau madzab, dan membangkitkan semangat jihad dikalangan umat Islam agar giat melakukan pembaharuan serta membebaskan mereka dari penjajahan.
Sistem Pendidikan Pesantren (Relevansinya dengan Era Modern) Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 11 No. 2 (2018): JULI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.069 KB)

Abstract

Gelombang modernisasi sistem pendidikan di Indonesia pada awalnya di perkenalkan oleh pemerintah koloniah Belanda, terutama dengan mendirikan volkschoolen, sekolah rakyat atau desa, yang sekaligus mempengaruhi sistem pendidikan Islam di Indonesia. Sealin itu pendidikan tradisional Islam juga berhadapan dengan tantangan yang datang dari kaum reformis atau medernis muslim yang menemukan momentum modernisasi sistem pendidikan sejak awal abad ke-20. Dalam konteks ini, reformasi kelembagaan pendidikan modern Islam diwujudka dalam dua bentuk. Pertama, sekolah-sekolah umum model Belanda tetap diberi muatan pengajaran Islam, seperti sekolah Adabiyah yang didirikan Abdullah Ahmad di Padang pada 1909 dan sekolah-sekolah umum model Belanda yang mengajarkan Al-Qur’an, yang didirikan oleh organisasi semacam Muhammadiyah. Kedua, madrasah-madrasah modern yang pada titik tertentu menganulir substansi dan metodologi pendidikan modern Belanda, seperti sekolah diniyah Zainudin Labay el-Yunusi. Dari tantangan yang dihadapi pendidikan tradisional Islam ini, selain menolak paham dan asumsi-asumsi keagamaan kaum reformis, pada saat yang sama mereka juga mengikuti jejak langkah kaum reformis dalam batas-batas tertentu yang sekiranya mampu tetap mempertahankan tradisi pesantren. Seabgai bentuk respon terhadap reformulasi pendidikan Islam, pesantren melakukan pembaharuan dalam beberapa bentuk. Pertama, pembaharuan substansi atau isi pendidikan pesantren dengan memasukkan subjek-subjek umum dan ketrampilan. Kedua, pembaharuan metodologi, seperti sistem klasikal dan penjenjangan. Ketiga, pembaharuan kelembagaan, seperti kepemimpinan pesantren, diversivikasi kelembagaan. Dan keempat, pembaruan fungsi, dari fungsi kependidikan untuk juga mencakup fungsi sosial ekonomi.
Wahyu dan Peran Nabi Perspektif Nasr Hamid Abu Zayd Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 10 No. 2 (2017): JULI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.457 KB)

Abstract

Al-Qur`an merupakan sumber utama ajaran Islam yang didalamnyatermuat ajaran dan petunjuk tentang akidah, hukum, ibadah, dan akhlak. Selakusumber utama ajaran Islam al-Qur`an banyak yang menjadikannya objek kajian,baik oleh kalangan ulama dan intelektual muslim sendiri maupun intelektual nonmuslim atau para orientalis. Dari kajian-kajian tersebut memunculkan persepsidan perspektif yang beragam. Diantara kajian tersebut adalah kajian tentangtakstualitas al-Qur`an, seperti yang dilakukan oleh Nasr Hamid Abu Zayd seorangintelektual muslim, yang fokus kajiannya tentang konsep teks dengan pendekatankritik sastra dan hermeneutika. Terkait hal tersebut, makalah pendek ini mencobamenyajikan tentang pandangan Nasr Hamid Abu Zayd tentang konsep wahyu danperan Nabi, dimana konsep wahyu merupakan salah satu kerangka pemikiran AbuZayd dalam kajiannya tentang tekstualitas al-Qur`an.
Fungsi Virtual Learning dalam Sistem Pembelajaran Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 13 No. 1 (2020): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virtual lerning merupakan salah satu komponen yang sangat esensial dalam proses pembelajaran di era globalisasi seperti saat ini. Proses pembelajaran dengan vitual learning merupakan bentuk penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan, sekaligus sebagai bentuk transformasi proses belajar-mengajar dari konvensional ke bentuk digital melalui teknologi informasi. Diterapkannya sistem pembelajaran tersebut dalam proses belajar mengajar dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam berinteraksi dengan materi pelajaran, mempermudah peserta didik untuk mengakses informasi- informasi yang berhubungan dengan pendidikan, sosial dan budaya serta bahan ajar atau soal-soal yang dibutuhkan oleh peserta didik. Selain itu memudahkan bagi guru untuk menempatkan bahan ajar dan soal-soal atau tugas-tigas yang harus di pelajari dan di kerjakan oleh siswa.
Konsep Skinner Tentang Pembentukan Perilaku pada Pendidikan Anak Usia dini (Studi Terhadap TK Al Tarmasi Pacitan) Muhammad Syuhada Subir
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 10 No. 1 (2017): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.041 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada masa perkembangan anak usia dini merupakan   masa   pembentukan   perilaku.   Oleh   karena   itu,   sebagai   pendidik  berusaha memberikan  pembelajaran  dan  contoh  yang  baik  kepada  anak   didik.  Tingkah  laku  dapat terbentuk melalui pengaruh lingkungan. Pendidik dapat menggunakan konsep Skinner dalam membentuk perilaku anak. Sebab, konsep Skinner berprinsip bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan (variabel eksternal), serta dapat diubah dan dibentuk. Ada beberapa   konsep   Skinner  yang  dapat  diterapkan  di  TK  Al  Tarmasi  Pacitan.  Yang  menjadi permasalahan   penelitian   ini   adalah   bagaimana   konsep   Skinner   tentang   pembentukan perilaku untuk pendidikan anak usia dini dan implementasi konsep Skinner tersebut di TK Al Tarmasi Pacitan  serta bagaimana penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kesesuaian konsep dan hasil yang dicapai TK Al Tarmasi Pacitan dalam konsep Skinner tentang pembentukan   perilaku   pada   pendidikan   anak   usia   dini.   Karena   melihat  latar  belakang peserta didik yang memiliki orang tua pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar TK Al Tarmasi Pacitan.   Pengumpulan   data   dilakukan   degan   mengadakan   observasi,   interview,   dan dokumentasi.   Analisis   data   dilakuakan   dengan   menggunakan  metode  perbandingan  tetap dengan  proses  analisis  yang  mencakup   tiga  komponen  yaitu:  reduksi  data,  sajian  data,  dan penarikan kesimpulan.