Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENURUNAN KADAR AIR TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGI DAN KAND UNGAN BIOKIMIA BENIH EBONI (Diospyros celebica Bakh.) Naning Yuniarti; Dida Syamsuwida; Aam Aminah
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.495 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.3.191-198

Abstract

Eboni  (Diospyros celebica Bakh.) merupakan jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan pada pembangunan hutan tanaman. Secara alami benih eboni mengalami kemunduran dengan bertambahnya waktu.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perubahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada benih eboni selama pengeringan (penurunan kadar air). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perubahan fisiologi benih eboni selama penurunan kadar air mengakibatkan adanya penurunan daya berkecambah dan kadar air benih, (2) Perubahan biokimia benih eboni selama penurunan kadar air menunjukkan adanya 'peningkatan kandungan lemak dan protein serta penurunan kandungan karbohidrat seiring dengan lamanya pengeringan, dan (3) Berdasarkan reaksi fisiologi dan biokimia yang terjadi, yaitu dari kadar air awal, dan kandungan biokimia maka benih eboni dapat dikategorikan sebagai benih rekalsitran.
PENENTUAN KRITERIA MASAK FISIOLOGIS BUAH MINDI (Melia azedarachs BERDASARKAN SIFAT-SIFAT FISIK, FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA Eliya Suita; Nurhasybi Nurhasybi; Naning Yuniarti
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.051 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.75-82

Abstract

Mindi (Melia azedarach) merupakan salah satu jenis pohon serba guna yang perlu dikembangkan terkait dengan penggunaan kayunya. Untuk menentukan waktu pengumpulan buah yang tepat diperlukan informasi mengenai masak fisiologis yang dicirikan oleh perubahan wama kulit buah, dari hijau, hijau kekuningan dan kuning. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap dengan parameter jumlah benih per liter, berat 1.000  butir, daya berkecambah dan kadar air benih. Data dilengkapi dengan komposisi kimia benih dari ketiga tingkat kemasakan buah tersebut. Analisis sidik ragam menunjukkan wama buah berpengaruh terhadap jumlah benih per liter, kadar air benih dan daya berkecambah benih mindi. Jumlah benih per liter buah berwama hijau (1.562 butir) tidak berbeda nyata dengan berwana hijau kekuningan (1.600 butir) tetapi berbeda nyata dengan kuning (.1504 butir). Berat 1000 butir benih dari buah berwama kuning (426,10 gram) tidak berbeda dengan hijau kekuningan (422,17  gram) tetapi berbeda nyata dengan hijau (416,54 gram). Kadar air benih dari buah berwarna hijau (27,21 %) berbeda nyata dengan hijau kekuningan (16,96 %) dan kuning (15,86  %).  Daya berkecambah benih dari buah yang berwarna hijau (0 %) juga berbeda nyata dengan benih dari buah yang berwama hijau kekuningan (34,5 %) dan kuning (35 %). Komposisi kimia benih masing-masing dari warna kulit buah hijau mengandung karbohidrat (16,80  %), protein (2,99  %) dan lemak (0,69 %), buah hijau kekuningan mengandung  karbohidrat ( 16,4 7 %), protein (2,98 %) dan lemak (4,08  %), sedangkan buah kuning mengandung karbohidrat (18,97  %), protein (3,40 %) dan lemak (4,82 %). Waktu pengumpulan buah mindi direkomendasikan ketika buah berwama kuning dan/atau hijau kekuningan.  
PENGARUH TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH TEMBESU (Fagraea fagrans Roxb) Effect of Seed Disease Control Techniques to Seed Viability of Tembesu (Fagraea fagrans Roxb) Tati Suharti; Yulianti Bramasto; Naning Yuniarti
Jurnal Hutan Tropis Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Hutan Tropis Volume 2 Nomer 1 Edisi Maret 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.691 KB) | DOI: 10.20527/jht.v2i1.1617

Abstract

Salah satu kendala dalam penyediaan benih bermutu yaitu adanya penyakit benih. Patogen dapat menginfeksi baik pada biji pada saat di lapangan maupun pada saat penyimpanan. Serangan patogen benih dapat menyebabkan menurunnya kualitas dan persentase perkecambahan benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pengendalian penyakit benih terhadap viabilitas benih tembesu (Fagraea fragrans Roxb).Teknik pengendalian dapat secara fisik seperti direndam dalam air dingin, secara kimia seperti direndam dalam larutan mankozeb 1% atau larutan NaOCl 1 % dan secara biologi seperti direndam dalam larutan cuka kayu 1 % atau larutan sirih 1 %. Rata-rata jumlah berkecambah/0,1 gram pada kontrol, air, larutan NaOCl 1 %, larutan sirih 1 %, larutan cuka kayu 1 %, larutan mankozeb 1 % masing-masing sebesar 1,5; 119,75; 97,75; 133,25; 201,25 dan 152,5.Kata kunci : : tembesu (Fagraea fagrans), benih, patogen, teknik pengendalian