Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Yuridis terhadap Faktor Penyebab Perceraian di Pengadilan Agama Purwodadi Mahdaniyal Hasanah Nuriyyatiningrum
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 18 No 2 (2019): September 2019
Publisher : LP2M STAI Miftahul 'Ula (STAIM) Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.765 KB) | DOI: 10.29138/lentera.v18i2.138

Abstract

Married life is very likely to occur a misunderstanding between husband and wife. The situation can sometimes be overcome peacefully, but sometimes the efforts for peace that actually lead to hatred and lead to disputes between the two, even between the two sides of the family. If the marriage continues, then the basic goals of the household will not be achieved. In Islam, divorce is an act that is hated by Allah, but it is permissible. Purwodadi Religious Court is a class IA court. Grobokan Regency occupies the second place in terms of divorce in Central Java, with the number of divorces reaching three thousand. The stereotype of "virgin kasep" from the community towards unmarried eighteen-year-old girls, hopes to escape the snares of poverty make parents hasten to marry their children. With a psychic that is not yet very mature, not a few of the young couples bring their family conflicts to the front of the court, Purwodadi Religious Court. Keywords: Purwodadi Religious Court, factors causing divorce, legislation
PENETAPAN HAK WARIS ORANG YANG MATI BERSAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Mahdaniyal Hasanah Nuriyyatiningrum
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 6, No 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33853/istighna.v6i1.461

Abstract

Peristiwa kematian erat kaitannya dengan peristiwa berikutnya, yaitu pembagian waris. Perkara waris di dalam tatanan hidup keseharian bukan hal yang remeh sebab perkara tersebut berkorelasi erat dengan pembagian harta, dan akan sangat sensitif apabila tidak diselesaikan secara adil dan menuai sengketa antar keluarga. Penetapan ahli waris dapat dilakukan secara cepat apabila diketahui secara pasti siapa yang wafat lebih dahulu, dan siapa yang masih hidup. Akan tetapi, yang terjadi tidak selalu demikian. Di dalam disiplin ilmu waris Islam terdapat masalah-masalah yang mendapat perhatian khusus karena terkait dengan statusnya yang belum jelas. Di antara masalah-masalah itu adalah permasalahan waris orang yang mati bersama. Persoalan waris untuk kasus orang yang mati bersama mengemuka sebab di tahun ini terjadi banyak musibah di tanah air yang menelan banyak korban jiwa, yang bisa jadi di antara mereka memiliki hubungan kewarisan. Peristiwa ini tentu akan menimbulkan persoalan tentang siapa yang menjadi pewaris dan siapa yang menjadi ahli waris, apakah mereka saling mewarisi atau tidak. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui penetapan hak waris bagi orang yang mati secara bersama dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan kualitatif, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara garis besar untuk kasus waris orang yang mati bersama tidak saling mewarisi satu sama lain.