Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PERIODE DAN RUANG SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAYU BAWANG Hengki Siahaan; Nanang Herdiana; Teten Rahman S.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.653 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.83-90

Abstract

Kayu bawang (Disoxylum amorooides, Miq.) merupakan salah satu jenis potensial di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu,namun demikian viabilitas benihnya dapat mengalami penurunan yang sangat cepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh periode dan ruang simpan terhadap perkecambahan benih kayu bawang dan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlak:uan terdiri atas lima taraf periode simpan yaitu 0, 1, 2, 3  dan 4 minggu dan dua taraf ruang simpan yaitu lemari es dan ruang suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas kayu bawang menurun secara nyata seiring lamanya periode simpan. Daya berkecambah menurun 55,5 % setelah penyimpanan selama 4 minggu tetapi kecepatan berkecambah meningkat sebesar 9,1 hari. Penyimpanan benih di refrigerator meningkatkan daya berkecambah sebesar 5,8 % dibandingkan dengan ruang suhu kamar tetapi terjadi penurunan kecepatan berkecambah sebesar 1,5 hari. 
PENGARUH ARANG KOMPOS DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAYU BAWANG Nanang Herdiana; Hengki Siahaan; Teten Rahman S.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.693 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.3.139-146

Abstract

Kayu bawang (Dysoxylum amorooides) merupakan salah satu jenis pohon lokal di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang potensial  dikembangkan untuk hutan tanaman kayu pertukangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  penambahan arang kompos pada media dan pemberian naungan terhadap pertumbuhan bibit kayu bawang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan splitplot dengan intensitas cahaya sebagai petak utama dan persentase arang kompos sebagai anak petak. Faktor intensitas cahaya terdiri  atas 4 taraf: 9.057 lux, 7.363 lux, 6.607 lux dan  5.697  lux. Perlakuan  penambahan arang  kompos pada media tanam terdiri atas 5 taraf : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pemberian arang kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter bibit kayu bawang umur 3 bulan di persemaian. Pada perlakuan penambahan arang kompos 40%, peningkatan pertumbuhan tinggi dan diameter masing-masing sebesar 65,5% dan 46,6% dibandingkan dengan pertumbuhan bibit pada media tanpa arang kompos. Pertumbuhan   tinggi dan diameter bibit terbaik ditunjukkan oleh perlakuan intensitas cahaya 7.363  lux tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan intensitas cahaya 9.057 lux.  
PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MERANTI BELANGERAN ASAL CABUTAN ALAM DI PERSEMAIAN Nanang Herdiana; Abdul Hakim Lukman; Kusdi Mulyadi; Tatat Suhendar
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.327 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.3.147-154

Abstract

Pertumbuhan bibit meranti asal anakan alam termasuk lambat, sehingga dibutuhkan upaya pemacuan pertumbuhan melalui pemupukan. Salah satu teknik pemupukan yang potensial untuk diaplikasikan adalah pemberian pupuk melalui daun. Penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit Shorea balangeran Burck. asal cabutan alam telah dilakukan di persemaian dan laboratorium Balai Penelitian Kehutanan Palembang pada bulan Februari sampai dengan Mei 2007.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan Pola Faktorial diulang 3 kali. Perlakuan yang diuji meliputi 4 taraf konsentrasi pupuk daun (0, 1, 2 dan 3 gram/liter) dan 4 taraf frekuensi pemupukan (1, 2, 3 dan 4 minggu sekali). Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertambahan tinggi dan diameter, jumlah daun serta indeks kualitas semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun dengan sangat nyata mampu meningkatkan pertambahan tinggi, jumlah daun serta indeks kualitas semai. Perlakuan frekuensi pemupukan hanya mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit. Perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap tiga parameter pertumbuhan adalah konsentrasi pupuk daun 3 gram/liter. Interaksi antar perlakuan hanya berpengaruh nyata pada parameter tinggi bibit, dengan kombinasi  perlakuan optimum adalah konsentrasi pupuk daun 2 gram/liter  dan frekuensi pemupukan 1 minggu sekali.