Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BIBIT JELUTUNG (Dyera costulata Hook. F) DI PERSEMAIAN Sri Utami; Asmaliyah Asmaliyah; Hengki Siahaan
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.272 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2009.6.1.29-36

Abstract

Penyakit merupakan salah satu permasalahan dalam pembibitan jelutung (Dyera costulata Hook.f). Penelitian ini dilakukan di persemaian Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Sumatera Selatan yang bertujuan untuk menginventarisasi jenis penyakit, mengidentifikasi jenis patogen penyebab penyakit dan faktor yang mendukung timbul dan berkembangnya penyakit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit jelutung terserang patogen Pyrenochaeta sp. Jenis penyakit yang menyerang bibit jelutung yaitu bercak daun. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbul dan berkembangnya penyakit tersebut yaitu faktor lingkungan fisik. Identifikasi penyakit pada bibit jelutung (Dyera costulata Hook. F) di persemaian.
PERTUMBUHAN TEGAKAN KAYU BAWANG (Disoxylum mollissimum Bl.) PADA BERBAGAI POLA TANAM DAN KERAPATAN TEGAKAN Hengki Siahaan; Endang Suhendang; Teddy Rusolono; Agus Sumadi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2011.8.4.225-237

Abstract

Kayu bawang telah dikembangkan dalam bentuk hutan rakyat di Provinsi Bengkulu, namun hingga saat ini, informasi mengenai pertumbuhan dan hasil jenis ini belum tersedia karena terbatasnya penelitian kuantifikasi pada hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pertumbuhan kayu bawang pada pola tanam agroforestry kayu bawang + kopi dan agroforestry multi jenis dengan berbagai tingkat kerapatan. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi terboboti adalah bahwa model pertumbuhan kayu bawang untuk pola agroforestry kayu bawang + kopi adalah D = 44,71013 A N ,H=30,41087A N ,danLnV=6,2236-6,8892/A-133,85/N,masing-masing untuk variabel diameter, tinggi, dan volume tegakan. Untuk pola agorforestry multi jenis adalah LnD=2,64378-1,290/A + 111,37/N, H = 8,4351 A N , dan Ln V = 4,0009 - 4,7611/A + 0,21867 ln N. Model-model ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tegakan kayu bawang pada pola agroforestry kayu bawang + kopi lebih baik dibandingkan pola agroforestry multijenis. Model tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan, maka volume tegakan per satuan luas akan semakin besar, tetapi pertumbuhan diameter akan menurun
PENGARUH PERIODE DAN RUANG SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAYU BAWANG Hengki Siahaan; Nanang Herdiana; Teten Rahman S.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.653 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.83-90

Abstract

Kayu bawang (Disoxylum amorooides, Miq.) merupakan salah satu jenis potensial di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu,namun demikian viabilitas benihnya dapat mengalami penurunan yang sangat cepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh periode dan ruang simpan terhadap perkecambahan benih kayu bawang dan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlak:uan terdiri atas lima taraf periode simpan yaitu 0, 1, 2, 3  dan 4 minggu dan dua taraf ruang simpan yaitu lemari es dan ruang suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas kayu bawang menurun secara nyata seiring lamanya periode simpan. Daya berkecambah menurun 55,5 % setelah penyimpanan selama 4 minggu tetapi kecepatan berkecambah meningkat sebesar 9,1 hari. Penyimpanan benih di refrigerator meningkatkan daya berkecambah sebesar 5,8 % dibandingkan dengan ruang suhu kamar tetapi terjadi penurunan kecepatan berkecambah sebesar 1,5 hari. 
PENGARUH ARANG KOMPOS DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAYU BAWANG Nanang Herdiana; Hengki Siahaan; Teten Rahman S.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.693 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.3.139-146

Abstract

Kayu bawang (Dysoxylum amorooides) merupakan salah satu jenis pohon lokal di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang potensial  dikembangkan untuk hutan tanaman kayu pertukangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  penambahan arang kompos pada media dan pemberian naungan terhadap pertumbuhan bibit kayu bawang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan splitplot dengan intensitas cahaya sebagai petak utama dan persentase arang kompos sebagai anak petak. Faktor intensitas cahaya terdiri  atas 4 taraf: 9.057 lux, 7.363 lux, 6.607 lux dan  5.697  lux. Perlakuan  penambahan arang  kompos pada media tanam terdiri atas 5 taraf : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pemberian arang kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter bibit kayu bawang umur 3 bulan di persemaian. Pada perlakuan penambahan arang kompos 40%, peningkatan pertumbuhan tinggi dan diameter masing-masing sebesar 65,5% dan 46,6% dibandingkan dengan pertumbuhan bibit pada media tanpa arang kompos. Pertumbuhan   tinggi dan diameter bibit terbaik ditunjukkan oleh perlakuan intensitas cahaya 7.363  lux tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan intensitas cahaya 9.057 lux.