Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Covid-19 pada Siswa SMP Siti Fadlilah; Cornelia Dede Yoshima Nekada; Fiorentina Marsela Maturbongs
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.953

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit baru yang belum pernah diidentifikasi pada manusia. COVID-19 dapat dicegah dengan pengetahuan dan sikap yang baik, seperti memberikan pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah. Kegiatan pendidikan kesehatan diberikan pada tanggal 24 April 2021 secara online melalui zoominar. Pendidikan kesehatan dilakukan satu kali selama 30 menit. Jumlah peserta sebanyak 42 orang yang dibagi rata menjadi kelompok kontrol dan intervensi. Pengetahuan dan sikap diukur pretest dan posttest. Pada kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan kenaikan rata-rata pengetahuan nilai saat posttest.Pada kelompok kontrol terjadi penurunan nilai mean sikap saat posttest, sedangkan kelompok intervensi menunjukkan adanya kenaikan mean sikap saat posttest. Hasil statistik menunjukkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan pengetahuan pretest dan posttest, p-value  0,39. Ada perbedaan sikap pretest dan posttest pada kelompok kontrol (p-value 0,012), perbedaan terjadi dilihat dari penurunan nilai sikap. Kelompok intervensimenunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan sikap pretest dan posttest, p-value 0,009 dan 0,002. Pemberian pendidikan kesehatan terbukti meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19 dan sikap siswa tentang pencegahan COVID-19. Upaya promosi kesehatan diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi preventif dan promotif.
Simulasi Menggunakan Video Efektif Meningkatkan Kesiapsiagaan dalam Melakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Siswa SMK Siti Fadlilah; Nazwar Hamdani Rahil; Mar’atus Solihah; Tia Amestiasih
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.974

Abstract

Kesiapsiagaan menghadapi kondisi kedaruratan sehari-hari perlu ditingkatkan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) dengan benar. Kesiapsiagaan dapat ditingkatkan dengan melakukan pelatihan dengan metode simulasi. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu edukasi menggunakan video dan ceramah selama 60 menit. Kegiatan dilaksanakan melalui media zoominar karena pembatasan perkumpulan yang melibatkan banyak orang di masa pandemic Covid-19. Kegiatan dilakukan tanggal 7 Agustus 2021 untuk kelompok intervensi dan 12 Agustus 2021 untuk kelompok kontrol. Jumlah peserta tiap kelompok sebanyak 15 orang. Pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perubahan rata-rata kesiapsiagaan. P-value 1,000. Pada kelompok intervensi menunjukkan adanya kenaikan rata-rata kesiapsiagaan saat posttest sebanyak 17,13 dan hasil p-value 0,000. Perbandingan nilai pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p-value 0,247 dan 0,000. Hasil kegiatan menunjukkan penyuluhan dan simulasi efektif meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di kehidupan sehari-hari.
Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah Siti Fadlilah; Adi Sucipto; Nazwar Hamdani Rahil; Sumarni Sumarni
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 16 No. 1: MARET 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.57 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v16i1.8864

Abstract

Hyperglycemia can be managed by non-pharmacotherapy by consuming herbal plants. Examples of plants that can be used are soursop leaves. The study aims to determine the effect of soursop leaves on blood sugar levels in the people of Kuwaru Village, Poncosari, Sandakan, Bantul, Yogyakarta. This type of research is a quasi-experiment with pre and post-test control group. The sampling technique used consecutive sampling with a large sample of 86 respondents consisting of a control group of 43 respondents and an intervention group of 43 respondents. Research instruments are Glucometer and observation sheets. Data analyzed using the Mann-Whitney test. Median random blood sugar in the pretest and posttest control group was 94.00 mg/dL and 98.00 mg/dL. Median random blood sugar in the pretest and posttest intervention group 129.00 mg/dL and 105.00 mg/dL. The results of the bivariate control group (p = 0.202). The results of the bivariate intervention group (p = 0.005). The results of the bivariate control group and the intervention group (p = 0.019). There were differences in pretest and posttest blood sugar in the intervention group, it can be concluded that Soursop leaves effectively reduce the random blood sugar of Residents in Kuwaru Village, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN 1 KOTA YOGYAKARTA Ni Made Winda Opelya; Adi Sucipto; Santi Damayanti; Siti Fadlilah
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v6i2.422

Abstract

ABSTRACT Stress is a condition that is mostly felt by patients with diabetes mellitus. It is important to control stress level in patients with DM appropriately. One of them is managing daily physical activity in DM patients, through physical activity by releasing energy from skeletal muscle so that it can control high blood sugar which can cause stress in DM patients.To know the relationship of physical activity with stress level of DM patients 1, Yogyakarta City. This research is a kinf of quantitative research with analitic survey method and retrospective design. The sampling technique used was accidental sampling with 34 respondents from 13th until 27th on Mei and used google form on whatsapp application for data resume. The research instrument used was questionnaire of IPAQ and DASS. Analysis of research data used chi square. Most respondent in the category of lack physical activity that is 18 (52,9%.) respondent. The majority of respondent experienced stress, and have category of moderate stress that is 12 (35,3%) respondent. Statistic test result using chi square with ρ value=0,002 (<0,05). There is relationship between physical activity with stress level of DM patients in Puskesmas Gondokusuman 1, Yogyakarta City.
The Flood Limitation Compliance and Quality of Life Patients with Chronic Kidney Disease in The Hemodialysis Room Of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital Siti Fadlilah
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2020): Nomor 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.716 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i2.602

Abstract

Fluid compliance is one of the therapies that patients can do to control the amount of fluid that enters in accordance with the amount of fluid that comes out. Fluid restriction therapy is to add urine out for 24 hours + 500 ml. Fluid restriction is done to prevent various complications including excess fluid volume and shortness of breath. These complications can reduce the quality of life and even cause death. This study was to determine the relationship of age, sex, education and occupation with adherence to fluid restrictions and quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. This type of research is analytic quantitative research with a cross sectional research design. Research respondents were 114 patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis therapy with technique accidental sampling. The research instrument used a questionnaire. The result of adherence to fluid restriction patients with chronic renal failure most respondents in the category of non-compliance 63 people (55.3%) and the quality of life of the most respondents enough categories 70 people (61.4%). Analysis of the relationship between age and education with adherence to fluid restriction obtained p-values ??of 0.021 and 0.005. Analysis of the relationship between sex and occupation with adherence to fluid restriction obtained p-values ??of 0.592 and 0.065. The results of bivariate analysis between age, sex, education, and compliance with fluid restriction with quality of life obtained p-values ??of 0.001; 0.003; 0,000; 0.015; 0,000. There is a relationship between age and education with fluid restriction compliance, while gender and occupation have no relationship with fluid restriction compliance. There is a relationship between age, gender, education, and adherence to fluid restrictions with the quality of life of patients with chronic renal failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. Fluid compliance is one of the therapies that patients can do to control the amount of fluid that enters in accordance with the amount of fluid that comes out. Fluid restriction therapy is to add urine out for 24 hours + 500 ml. Fluid restriction is done to prevent various complications including excess fluid volume and shortness of breath. These complications can reduce the quality of life and even cause death. This study was to determine the relationship of fluid restriction adherence with the quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. This type of research is analytic quantitative research with a cross sectional research design. Research respondents were 114 patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis therapy with technique accidental sampling. The research instrument used a questionnaire. The result of adherence to fluid restriction patients with chronic renal failure most respondents in the category of non-compliance 63 people (55.3%) and the quality of life of the most respondents enough categories 70 people (61.4%). Analysis of the relationship between compliance to fluid restriction with quality of life obtained a p-value of 0,000, with an alpha value of 0.05. There is a significant relationship between compliance with fluid restriction with the quality of life of patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta.
Dukungan Sosial Keluarga Meningkatkan Mobilisasi Pada Pasien Paska Laparatomi Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Siti Fadlilah; Adi Sucipto; Sumarni Sumarni; Yusup Dwiyanto
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.8978

Abstract

Objective: The aim of the study was to determine the relationship between family social support and mobilization in post-laparotomy patients at Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Methods: This study used an analytical survey method with a cross sectional approach. A sample of 30 respondents was taken by accidental sampling. The instrument used is a questionnaire. Bivariate analysis using Spearman Rank. Results: Most of the family social support is in good category, namely 19 respondents (63.3%). The majority of post-laparotomy mobilization was sufficient, as many as 25 respondents (83.3%). The results of the bivariate analysis between family social support and postoperative patient mobilization obtained a p-value of 0.002 with a correlation coefficient of 0.544. Conclusion: There is a significant relationship with a fairly strong level of closeness between family social support and mobilization in post-laparotomy patients.
PELATIHAN KADER TENTANG SELF-MONITORING OF BLOOD GLUCOSE (SMBG)UNTUK PENGENDALIAN GULA DARAH PASIEN DIABETES MILLITUS Adi Sucipto; Siti Fadlilah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.24

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan pengelolaan seumur hidup dalam mengontrol kadar gula darahnya agar dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.Peran   perawat   sangat diharapkan  untuk  dapat  memberikan  asuhan  keperawatan, mengatasi masalah klien, dan  mencegah komplikasi tersebut. Untuk  itu  perawat  perlu memahami  asuhan  keperawatan diabetes mellitus dengan tepat. Salah satunya dengan memberikan edukasi dan pelatihan tentang Self-Monitoring Of Blood Glucose (SMBG). Hal ini disebabkan karena penyakitDiabetes mellitus (DM) merupakan sakit kronis yang memerlukan perilaku penanganan mandiri yang khusus seumur hidup. Oleh karenanya, pasien DM harus belajar untuk   mengatur keseimbangan berbagai faktor yang mempengaruhi kadar gula dalam darahnya tersebut dan melakukan monitoring secara rutin oleh diri sendiri ataupun oleh kader kesehatan yang ada di Dusun tersebut. Tujuan pelatihan ini adalah peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui upaya kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang Self-Monitoring Of Blood Glucose (SMBG) agar dapat melakukan monitoring dan kontrol gula darah secara mandiri sebagai salah satu bentuk managemen penatalaksanaan DM di masyarakat. Bentuk metode yang dilakukan adalah pendidikan kesehatan dan demonstrasi pelatihan tentang Self-Monitoring Of Blood Glucose (SMBG) bersama kader, dan pasien DM. Tahapan kegiatanadalah sosialisasi, identifikasi kader masyarakat dan pemberian pendidikan kesehatan serta pelatihan cek gula darah secara mandiri. Pelaksanaan pelatihan SMBG dikomunitas/ masyarakat ini sangat penting untuk deteksi dini keterkendalin gula darah secara teratur dan terkontrol. Hal ini dikarenakan monitoring kadar gula darah pada pasien DM dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dan hal ini  jugatidak mungkin dilakukan oleh tenaga kesehatan secara terus menerus tetapi harus dilakukan oleh anggota masyarakat tersebut yang sudah terlatih dalam bidang kesehatan dalam hal ini kader kesehatan yang ada di Masyarakat. Kata Kunci : Self-Monitoring Of Blood Glucose (SMBG), diabetes militus
Upaya Meningkatkan Pengetahuan Menghadapi Gempa Bumi Melalui Program Edukasi Tia Amestiasih; Siti Fadlilah; Nazwar Hamdani Rahil; Idar Kristanto Ricky Pikardo
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i2.1062

Abstract

Yogyakarta menjadi salah satu provinsi yang sering mengalami gempa bumi. Pengetahuan yang baik diperlukan untuk mengatasi dampak buruk dari gempa bumi. Meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang gempa bumi diberikan kepada mahasiswa keperawatan di Universitas Respati Yogyakarta. Jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 15 peserta kelompok intervensi dan 23 kelompok kontrol. Pendidikan kesehatan dilaksanakan secara online melalui media zoom selama 30 menit. Sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan diukur pengetahuan peserta. Mean pengetahuan saat pretest kelompok kontrol dan intervensi 83,48 dan 90,33. Sedangkan rata-rata pengetahuan posttest kelompok kontrol dan intervensi diperoleh 86,52 dan 92,00. Nılai p-value pretest dan posttest kelompok kontrol dan intervensi yaitu 0,246 dan 0,031. Terdapat pengaruh dari pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dalam menghadapi gempa bumi pada mahasiswa keperawatan di Universitas Respati Yogyakarta. Berdasarkan hasil diharapkan dapat disusun program edukasi berkala tentang gempa bumi agar seluruh mahasiswa dapat berpartisipasi.
Upaya Menigkatkan Kesiapsiagaan Karwayan Menghadapi Gempa Bumi Sebagai Salah Satu Program Kampus Siaga Bencana Siti Fadlilah; Nazwar Hamdani Rahil; Arsito Umbu Lepa Baili; Tia Amestiasih
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i2.1063

Abstract

Yogyakarta menjadi salah satu provinsi yang sering mengalami bencana gempa bumi di Indonesia. Diperlukan kesiapsiagaan yang baik dari masyarakat untuk mencegah dampak buruk dari gempa bumi. Salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang gempa bumi diberikan kepada tenaga non pendidik di Universitas Respati Yogyakarta. Jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 40 orang yang diklasifikasikan menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi dalam jumlah sama besar. Pendidikan kesehatan dilaksanakan secara online melalui media zoom selama 30 menit. Sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan diukur kesiapsiagaan peserta. Dari pretest kelompok kontrol dan intervensi 54,35 dan 55,45. Sedangkan posttest kelompok kontrol dan intervensi diperoleh rata-rata kesiapsiagaan 71,60 dan 83,73. Terjadi peningkatan skor kesiapsiagaan pada kelompok kontrol dan intervensi yaitu 11,1 dan 12,13. Terdapat pengaruh dari pendidikan kesehatan terhadap tingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi pada karyawan di Universitas Respati Yogyakarta. Berdasarkan hasil diharapkan dapat disusun program edukasi berkala tentang gempa bumi agar seluruh karyawan dapat berpartisipasi
Bay Leaves (Syzygium polyanthum) and Rosella Flowers (Hibiscus sabdariffa) are Effective In Reducing Blood Pressure Ariyanto Nugroho; Siti Fadlilah; Adi Sucipto; Eko Mindarsih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1650.43 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.908

Abstract

The effort to treat hypertension is blood pressure management. Some plants that can treat blood pressure are bay leaves and rosella flowers. The aim is to determine the effects of bay leaves and rosella flowers on blood pressure in people with hypertension. The research used an experimental approach with a pretest and posttest control group design. The control group sample was 18 people, the bay leaves group was 17, and the rosella group was 17. The subject was taken using simple random sampling. Instruments to measure blood pressure were Sphygmomanometer digital and observation sheet. The statistical test used the Paired T-Test and Independent T-Test. The analysis of pretest-posttest SBP among control, bay leaves, and rosella groups were p=0.038, p=0.000, and  p=0.000. The pre-posttest DBP analysis among control, bay leaves, and rosella groups were p=0.000, p=0.000, and  p=0.000. The SBP and DBP between bay leaves and rosella were p=0.280 and p=0.396. The highest decrease in mean pre-posttest SBP and DBP rosellas were -12.64 and -11,41 mmHg. Bay leaves and rosella flowers effectively reduce blood pressure in people with hypertension. Rosella is more effective at lowering blood pressure in terms of the average decrease in blood pressure. As a community nurse, you can improve health promotion about complementary therapies using herbal plants such as rosella and bay leaves as an alternative therapy to maintain blood pressure in hypertensive patients.  Abstrak: Upaya pengobatan hipertensi adalah mengelola tekanan darah. Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk mengelola tekanan darah adalah daun salam dan bunga rosella. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh daun salam dan bunga rosella terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian menggunakan pendekatan eksperimen dengan desain pretest and posttest control group design. Sampel kelompok kontrol 18 orang, kelompok daun salam 17 orang, dan kelompok rosella 17 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Alat untuk mengukur tekanan darah adalah Sphygmomanometer digital dan lembar observasi. Uji statistik menggunakan Paired T-Test dan Independent T-Test. Analisis pretest-posttest SBP antara kelompok kontrol, daun salam, dan rosella adalah p=0,038, p=0,000, dan p=0,000. Analisis DBP pre-posttest antara kelompok kontrol, daun salam, dan rosella adalah p=0,000, p=0,000, dan p=0,000. SBP dan DBP antara daun salam dan rosella adalah p=0,280 dan p=0,396. Penurunan rerata pre-posttest SBP dan DBP rosella tertinggi adalah -12,64 dan -11,41 mmHg. Daun salam, dan bunga rosella efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Rosella lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dalam hal penurunan rata-rata tekanan darah. Sebagai perawat komunitas dapat meningkatkan promosi kesehatan tentang terapi komplementer dengan menggunakan tanaman herbal seperti rosella dan daun salam sebagai terapi alternatif untuk menjaga tekanan darah pada pasien hipertensi.