Firdausiyah Rizki Amallia
Program Studi Fisioterapi, Universitas Binawan; Firdausiyah@binawan.ac.id (koresponden)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manfaat Senam Lansia Untuk Mengurangi Gangguan Tidur Insomnia Pada Lansia Zeth Boroh; Firdausiyah Rizki Amallia
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i1.2160

Abstract

Tujuan :Untuk mengetahui manfaat senam lansia khususnya untuk mengurangi gangguan   tidur insomnia pada lansia usia 60-72 tahun di desa Barengkok Bahan dan Cara : Penelitian ini menggunakan design quasi experimental design dengan rancangan pre dan post pada kelompok lansia ≥ 60 tahun. Pada penelitian ini lansa dilakukan wawancara dengan Pittsburgh Insomnia Rating Scale (PIRS)  sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil selisih skor rata-rata PIRS dibandingkan untuk melihat sejauh mana pengaruh intervensi senam lansia terhadap gangguan tidur  insomnia pada lansia. Sampel  diambil secara acak dengan jumlah sampel  menggunakan rumus perbedaan rata rata sebelum dan sesuadah perlakuan . se anyak 20  subyek Hasil : Subyek yang dapat mengikuti program sampai selesai sebanyak 17 subyek dengan 4 orang (23,5%) laki-laki dan 13 orang (76,5%) perempuan. Hasil skor imsonia secara keseluruhan diperoleh p= 0,54 (p>0,05) dengan selisih rata-rata sebelum dan sesudah sebesar  167,98±1104,42. adanya perubahan skor insomnia sebelum dan sesudah intervensi tetapi tidak bermakna Namun berdasarkan komponen PIRS sendiri tidak adanya pengaruh senam lansia terhadap komponen PIRS Kesimpulan :  Ada perubahan skor insomnia sebelum dan sesudah intervensi tetapi tidak bermakna tetapi pada komponen PIRS tidak ada perubahan          Kata Kunci :  Senam Lansia, Gangguan Tidur Insomnia , Lansia
Kualitas Tidur dan Fungsi Kognitif pada Lansia Dini Nur Alpiah; Firdausiyah Rizki Amallia; Nabilah Kurniati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12318

Abstract

Sleep quality includes quantitative aspects such as sleep duration, sleep latency, as well as subjective aspects such as deep sleep and rest. Cognitive is an activity that involves and or requires activities to think, which functions to recognize or know about objects or situations or situations, which are associated with learning experiences and one's intelligence capacity. The purpose of this study was to determine the relationship between sleep quality and cognitive function in the elderly. The design of this study was cross-sectional, involving 100 elderly people. The measurement tools used are the Mini-Mental State Examination (MMSE) questionnaire and The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results showed that the proportion of severe sleep quality disturbance was 66% and light sleep quality was 34%. Statistical test results showed a p-value of less than 0.05. Furthermore, it was concluded that there is a relationship between sleep quality and cognitive function in the elderly.Keywords: elderly; sleep quality; cognitive function; Mental State Examination (MMSE); Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) ABSTRAK Kualitas tidur mencangkup apek kuantitatif seperti durasi  tidur, latensi tidur, serta aspek subjektif seperti tidur dalam dan istirahat. Kognitif merupakan suatu aktivitas yang melibatkan dan atau memerlukan kegiatan untuk berfikir, yang berfungsi untuk mengenal atau mengetahui mengenai benda atau keadaan atau situasi, yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas inteligensi seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan fungsi kognitif pada lansia. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional, yang melibatkan 100 lansia. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE) dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi gangguan kualitas tidur berat adalah 66% dan kualitas tidur ringan adalah 34%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p kurang dari 0,05. Selanjutnya disimpulkan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia.Kata kunci: lansia; kualitas tidur; fungsi kognitif; Mental State Examination (MMSE); Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)