AbstractProses pengeringan yang masih umum dilakukan petani di Indonesia adalah pengeringandengan mengandalkan matahari sebagai sumber energi utamanya. Sementara, perubahancuaca yang bisa terjadi sangat tiba-tiba akan mengganggu proses yang diinginkan. Jurnal iniberisikan tentang rancangan alat pengering pertanian dengan menggunakan minyak tanah dankayu bakar sebagai bahan bakar alternatif, karena ketersediaannya yang cukup di daerahpedesaan dimana para petani tinggal. Alat yang dirancang adalah Tipe Cabinet Dryer yangdapat digunakan secara siklus dan tidak tergantung kepada kondisi cuaca sebagai syaratutama. Sebagai produk yang dikeringkan saya memilih jagung, salah satu produk yang banyakdijumpai di masyarakat dan juga merupakan salah satu sumber kalori yang tinggi sehinggabanyak dikonsumsi. Setelah dipanen, umumnya kadar air yang dikandung jagung adalah sekitar35-40 %. Menurut Standar Nasional Indonesia, jika kadar air dari jagung tersebut diturunkanmenjadi 17 %, maka proses perkembangan mikroorganisme akan melambat dan pembusukanakan tertunda atau bahkan terhenti untuk beberapa lama. Alat pengering ini dirancang denganmenggunakan jagung sebagai produk yang dikeringkan dengan kapasitas yang direncanakansebesar 9 kg per siklus. Setelah dirancang alat ini diuji dengan menggunakan produk dankapasitas yang sama dengan rancangan. Medium pengering yang digunakan pada pengujianini adalah uap air sebagai pengganti udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitaspengangkutan energi dari sumber pemanas dibanding jika harus menggunakan udara biasa.Dari uji performance yang dilakukan kesimpulan utama penelitian ini adalah, pertamapengeringan jagung dapat dilakukan pada Cabinet Dryer yang tidak tergantung pada tenagamatahari dengan hasil yang memenuhi standar yang diinginkan, dan kedua pengeringandengan menggunakan kayu bakar lebih baik dari pada dengan menggunakan minyak tanah.Kata kunci: Cabinet Dryer, Pengeringan jagung, Uap Air