Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kapasitas Olah, Ketersediaan Bahan Baku dan Capaian Rendemen Terhadap Harga Pokok Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit di Pabrik Kelapa Sawit Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Atmaja, Yuda Pratama; Akoeb, Erwin Nyak; Siregar, M. Akbar
AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Vol 2, No 2 (2020): AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis JULI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrisains.v2i2.297

Abstract

Palm oil was first introduced in Indonesia by the Dutch government in 1848, at that time there were 4 oil palm seedlings planted at Bogor Botanical Garden (Botanical Garden) in Bogor, two from Bourbon (Mauritius) and two from the Hortus Botanicus, Amsterdam ( Netherlands). Currently the development of oil palm cultivation is increasing with an area of 2017 covering 11.5 million hectares and the production of palm oil (CPO) has reached ± 30 million tons in 2018. The main objective of this research is to find out the influence of the increase of capacity achievement, availability of raw materials and the achievement of oil and palm kernel oil to the performance of oil palm factory, especially the cost of processing so that it can give added value to the company. Based on the result of the research, it is known that the capacity of X1 is negative but not significant. This is in accordance with the hypothesis, the availability of raw material (X2) is negative but not significant and the yield of rendement (X3) is negative but not significant this is in accordance with the hypothesis and capacity though, the availability of raw materials and yields of yields together have a significant effect on the cost of processing. On the basis of this, then the management should increase attention to the capacity of the process, the availability of raw materials and the achievement of rendemen to minimize the basic price.
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING JAGUNG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 9 kg PER-SIKLUS Farel H. Farel H.; Yuda Pratama Atmaja
Jurnal Dinamis No 8 (2011)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.125 KB)

Abstract

AbstractProses pengeringan yang masih umum dilakukan petani di Indonesia adalah pengeringandengan mengandalkan matahari sebagai sumber energi utamanya. Sementara, perubahancuaca yang bisa terjadi sangat tiba-tiba akan mengganggu proses yang diinginkan. Jurnal iniberisikan tentang rancangan alat pengering pertanian dengan menggunakan minyak tanah dankayu bakar sebagai bahan bakar alternatif, karena ketersediaannya yang cukup di daerahpedesaan dimana para petani tinggal. Alat yang dirancang adalah Tipe Cabinet Dryer yangdapat digunakan secara siklus dan tidak tergantung kepada kondisi cuaca sebagai syaratutama. Sebagai produk yang dikeringkan saya memilih jagung, salah satu produk yang banyakdijumpai di masyarakat dan juga merupakan salah satu sumber kalori yang tinggi sehinggabanyak dikonsumsi. Setelah dipanen, umumnya kadar air yang dikandung jagung adalah sekitar35-40 %. Menurut Standar Nasional Indonesia, jika kadar air dari jagung tersebut diturunkanmenjadi 17 %, maka proses perkembangan mikroorganisme akan melambat dan pembusukanakan tertunda atau bahkan terhenti untuk beberapa lama. Alat pengering ini dirancang denganmenggunakan jagung sebagai produk yang dikeringkan dengan kapasitas yang direncanakansebesar 9 kg per siklus. Setelah dirancang alat ini diuji dengan menggunakan produk dankapasitas yang sama dengan rancangan. Medium pengering yang digunakan pada pengujianini adalah uap air sebagai pengganti udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitaspengangkutan energi dari sumber pemanas dibanding jika harus menggunakan udara biasa.Dari uji performance yang dilakukan kesimpulan utama penelitian ini adalah, pertamapengeringan jagung dapat dilakukan pada Cabinet Dryer yang tidak tergantung pada tenagamatahari dengan hasil yang memenuhi standar yang diinginkan, dan kedua pengeringandengan menggunakan kayu bakar lebih baik dari pada dengan menggunakan minyak tanah.Kata kunci: Cabinet Dryer, Pengeringan jagung, Uap Air