Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK KULIT UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum, L) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DTP-HB-Hib Rina Wijayanti; Abdur Rosyid
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 2, No 1 ( Mei 2018) : Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v2i1.16

Abstract

Demam merupakan proses yang dimiliki oleh tubuh dimana agen infeksi dan jaringan yang sudah rusak tidak bisa bertahan, ini disebabkan oleh aksi sekunder dari adanya suatu penyebab seperti agen infeksi, kerusakan jaringan, peradangan, keganasan dan penyakit lainnya. Kulit umbi bawang putih mempunyai kandungan flavonoid. Flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase khususnya siklooksigenase-2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin sehingga proses terjadinya demam terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek (ekstrak kulit umbi bawang putih) EKUBP sebagai antipiretik  pada tikus putih yang diinduksi vaksin DTP-HB-Hib 0,3 ml intramuscular dan pengaruh ekstrak etanolik kulit umbi bawang putih (Allium sativum L.) (EEKUBP) pada dosis terapi antipiretik terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTP-HB-Hib. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian  post test only control group design. Tikus putih sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol negatif diberi CMC Na 1%, kelompok II kontrol positif diberi Parasetamol (PCT), kelompok III, IV, dan V diberi EKUBP dengan dosis 252 mg/200 gBB, 504 mg/200 gBB, dan 756 mg/200 gBB. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian vaksin DTP-Hb-Hib, 3 jam setelah pemberian vaksin DTP-Hb-Hib dan 30 menit sekali setelah perlakuan sampai menit 120. Pemberian dilakukan selama 7 hari dan pada hari ke-8 dilakukan pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT metode enzymatic colorimetric kinetic. Efektivitas antipiretik dilihat melalui penurunan suhu setelah diberi EKUBP. Data dianalisis menggunakan uji Annova di lanjutkan Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EKUBP dosis 756 mg/200 gBB karena berbeda signifikan terhadap kelompok kontrol negatif (p0.05) dan tidak berbeda dengan parasetamol (p0.05). Analisa data kadar SGOT dan SGPT menggunakan Kruskal-wallis Test dan dilanjutkan Mann Whitney Test pada kadar SGOT. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok I dengan kelompok Ekstrak tidak terdapat perbedaan bermakna pada pemeriksaan kadar SGOT dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pula terhadap kadar SGPT tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTP-HB-Hib dengan pemberian EEKUBP 252mg/200gBB, 504mg/200gBB dan 756mg/200gBB. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ekstrak kulit umbi bawang putih (EKUBP) dosis 756 mg/200 gBB terbukti memiliki aktivitas sebagai antipiretik, dan tidak berpengaruh meningkatkan kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTP-HB-Hib. Kata Kunci : ekstrak kulit umbi bawang putih, vaksin DTP-HB-Hib, antipiretik, SGPT dan SGOT
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGOBATAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN TERAPI SUPORTIF IMUNOMODULATOR DAN SEDIAAN YANG MENGANDUNG EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI Abdur Rosyid; Arifin Santoso; Ibroh Uyun Naila
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v5i1.1678

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang sering menimbulkan wabah serta dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat. Penggunaan imunomodulator banyak digunakan sebagai terapi suportif pasien demam berdarah dengue. Seiring dengan kemajuan pengobatan herbal, dikembangkan obat-obat lainnya yang mengandung ekstrak daun jambu biji yang dapat merangsang pembentukan trombosit pada pasien demam berdarah dengue tetapi harga obat tersebut masih cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan dan efektivitas biaya yang lebih baik antara imunomodulator dan sediaan yang mengandung ekstrak daun jambu biji pada pengobatan demam berdarah dengue. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif pada pengobatan demam berdarah dengue pada anak di Baitul Athfal dan Baitun Nisa kelas 3 Rumah Sakit islam Sultan Agung Semarang periode September 2014 – Agustus 2016 menggunakan perhitungan ACER (Average Cost Effectiveness Ratio). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai ACER pasien yang menggunakan imunomodulator sebesar Rp 334.073,-/hari dengan lama rawat inap 4,78 hari, sedangkan nilai ACER pasien yang menggunakan sediaan yang mengandung ekstrak daun jambu biji sebesar Rp 343.894,-/hari dengan lama rawat inap 5 hari. Tidak ada perbedaan yang signifikan efektifitas biaya pengobatan demam berdarah mengguna imunomodulator dan capsul ekstrak daun jambu biji di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai signifikansi 0.148 (p>0.05).
PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNAAN OBAT PADA GURU DAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM AL AZHAR 14 SEMARANG Farroh Bintang Sabiti; Rina Wijayanti; Abdur Rosyid
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.083 KB)

Abstract

Community Service Activities are motivated by the knowledge and behavior of the community regarding drugs are still very limited, drugs are materials that are easily found around us. Improper use of drugs, without accurate and adequate information can lead to new diseases. The information contained on drug packaging is often not considered and understood properly by the public, besides that people do not understand how to store and dispose of drugs properly. This activity aims to increase public understanding and awareness about the importance of correct drug use behavior. This method is an educational activity with one-way counseling with community service team resource persons. Participants in community service activities involve homeroom teachers, UKS management teachers. UKS management teacher who will practice for students of Islamic Senior High School Al Azhar 14 Semarang. Providing counseling on this activity can change the behavior of drug use by teachers and students in an increasing manner so that participants are expected to be able to use the information for their families, other teachers, other students and the surrounding community.
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Hipertensi Pada Wanita Usia Subur Abdur Rosyid
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.933

Abstract

Hypertension is the third degenerative disease for the death causesan Indonesia. The prevalence of hypertension in population age>18 years in Central Java Province in 2017 was 12.98%. Demak Regency is a part of Central Java province that has a high hypertension precentstion 76.07%. For factor affecting hypertension for example is the uses of hormonal contraception (pills, injections, and implants). This study aims to determine the corelation of hormonal contraceptive uses with hypertension in women of childbearing age (WOCA) in Sidogemah Village, Sayung District, Demak Regency. The research was analytical research with a cross sectional approached. The population in this study were women of childbearing age (WOCA) aged 15-49 years who took hormonal contraception. Obtained a sample of 67 people used is simple random sampling. Data was taken directly using a questionnaire and blood pressure measurements were carried out according to the research procedure. Data was analyzed using chi-square statistical test with p-value <0.05. The results of the study obtained p-value 0.013. Women of childbearing age (WOCA) who use hormonal contraception have hypertension were 21 people (27.6%) and those without hypertension were 55 people (72.4%). It can be concluded that in this study there was a correlation between the use of hormonal contraception and hypertension in women of childbearing age (WOCA) in Sidogemah Village, Sayung District, Demak Regency. It is recommended for women of childbearing age (WUS) to choose a contraceptive method that suits their needs by consulting a health worker to avoid risk factors that can cause hypertension. Future studies can add other variables which are risk factors for hypertension such as hypercholesterolemia. Abstrak Hipertensi merupakan penyakit degeneratif penyebab kematian ketiga di Indonesia. Angka kejadian hipertensi penduduk usia >18 tahun di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 sebesar 12,98%. Kabupaten Demak merupakan bagian provisinsi Jawa Tengah yang mempunyai cukup tinggi penderita hipertensi sebanyak 76,07%. Faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah salah satunya penggunaan kontrasepsi hormonal (pil, suntik, dan implant). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan hipertensi pada wanita usia subur (WUS) di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini ialah wanita usia subur (WUS) yang berusian 15-49 tahun yang memakai kontrasepsi hormonal. Didapatkan sampelsebanyak 67 orang dengan menggunakan teknik sampel yaitu simple random sampling. Data diambil secara langsung menggunakan angket serta diukur tekanan darah pada sampel sesuai dengan prosedur penelitian. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi-squaredengan p-value < 0.05. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,013. Wanita usia subur (WUS) yang menggunakan kontrasepsi hormonal mengalami hipertensi sebanyak 21 orang (27,6%) dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 55 orang (72,4%), didapati nilai signifikan dengan nilai p-value 0,013. Dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan hipertensi pada wanita usia subur (WUS) di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Disarankan kepada wanita usia subur (WUS) untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dengan berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel yang merupakan faktor risiko hipertensi lainnya seperti hiperkolestrolemia. Kata Kunci: Kontrasepsi Hormonal, Wanita Usia Subur, Hipertensi