Mohammad Fariz
Department of Urology, Faculty of Medicine/Indonesia University, Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RISK FACTORS FOR URETHROCUTANEOUS FISTULAS FORMATION AFTER ONE STAGE HYPOSPADIAS REPAIR Fariz, Mohammad; Rodjani, Arry; Wahyudi, Irfan
Indonesian Journal of Urology Vol 18 No 2 (2011)
Publisher : Indonesian Urological Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32421/juri.v18i2.73

Abstract

Objective: To evaluate risk factors that contribute to urethrocutaneous fistulas formation after one stage hypospadias repair. Material & method: A case control study was performed on hypospadias patients that underwent one stage hypospadias repair. We analyzed the correlation of urethrocutaneous fistula formation with patient age, hypospadias classification, chordee severity, other urogenital anomalies, history of hormonal therapy, suture size, duration of operation, type of dressing, type of stent, duration of stenting, and three types of operation technique, which are TIP, Duckett, and Onlay Island Flap. Results: There were 116 patients with mean age 5,7 ± 3,9 years old (4 months – 19 years old). Urethrocutaneous fistula occured in 12 patients (10,3%). From the data analysis, we didn’t find any significant correlation between urethrocutaneous fistula formation and patient’s age (p = 0,426), hypospadias classification (p = 0,695), chordee severity (p = 0,564), other urogenital anomalies (p = 0,964), history of hormonal therapy (p = 0,739), suture size (p = 0,248), duration of operation (p = 0,856), type of dressings (p = 0,580), type of stents (p = 0,600), and duration of stenting (p = 0,796). We also didn’t find any significant correlation between urethrocutaneous fistula formation and operation technique TIP vs Duckett (p = 0,314), and TIP vs Onlay Island Flap (p = 0,644). Conclusion: There were no significant correlation between urethrocutaneous fistula formation and patient age, hypospadias classification, chordee severity, other urogenital anomalies, history of hormonal therapy, suture size, duration of operation, type of dressing, type of stent, and duration of stenting. There were also no significant correlation between urethrocutaneous fistula formation and operation technique TIP vs Duckett, and TIP vs Onlay Island Flap. Keywords: Hypospadias, one stage urethroplasty, urethrocutaneous fistula.
UPAYA MENGURANGI TINGKAT KECELAKAAN PADA MESIN WELDING MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISHBONE Panjaitan, Aris Wahyu; Fariz, Mohammad; Heru Candra; Prastyo , Yudi
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jmie.v3i1.2457

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecelakaan kerja pada proses pengelasan manual di Perusahaan X menggunakan metode Fishbone. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi laporan insiden kerja selama enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kecelakaan adalah kelalaian penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), kondisi mesin las yang kurang terawat, dan minimnya pelatihan serta pengawasan dari manajemen. Simpulan penelitian ini adalah metode Fishbone efektif mengungkap akar masalah kecelakaan kerja, dan implementasi rekomendasi perbaikan yang disusun berdasarkan analisis tersebut berhasil menurunkan angka kecelakaan hingga nol dalam lima bulan berikutnya. Kata Kunci: Pengelasan Manual, Kecelakaan Kerja, Keselamatan Kerja, Alat Pelindung Diri (APD)
Pengaruh Konsumsi Energi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1980-2012 Fariz, Mohammad; Muljaningsih, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 3 No. 2
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh konsumsi energi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang dilatarbelakangi oleh kondisi keenergian Indonesia yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap minyak, melupakan kebijakan konservasi, elektrifikasi yang rendah dan aksesibilitas energi yang rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pendekatan analisis Vector Error Corection Model (VECM) dengan data time series periode 1980-2012. Dalam penelitian ini, energi diposisikan sebagai input produksi sehingga harus disertakan input neoklasik berupa modal dan tenaga kerja guna menghindari estimasi yang bias. Selain itu juga disertakan variabel eksogen berupa dummy krisis sebagai variabel kontrol waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh total konsumsi energi. Kenaikan total konsumsi energi akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek meski tidak signifikan dan dalam waktu singkat, sementara itu dalam jangka panjang total konsumsi energi menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kondisi ini menunjukkan adanya deminishing return pada energi sebagai faktor produksi sehingga kebijakan harus diarahkan untuk mempengaruhi sisi permintaan berupa efisiensi energi. Kata kunci: Konsumsi Energi, Pertumbuhan Ekonomi, Vector Error Correction Model (VECM)