Erny Sholihah
University of Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan informasi dari big data oleh underwriter pada peer to peer lending Erny Sholihah; Irwansyah Irwansyah
Manajemen Komunikasi Vol 5, No 1 (2020): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v5i1.27524

Abstract

Transformasi digital di era globalisasi sejauh ini telah mendekatkan masyarakat dengan konsep Big Data, Internet of Things, dan Artificial Intelligence dalam kehidupan sehari-hari. Kolaborasi antara manusia dan segala perangkat teknologi informasi dan komunikasi telah membawa nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat menjadi semakin kompleks. Teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan membawa perubahan bagi ekosistem, baik sosial maupun industri, tidak terkecuali pada industri keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran underwriter dalam memitigasi risiko kredit melalui pemanfaatan big data. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Investree, salah satu perusahaan keuangan yang berbasis teknologi dengan konsep peer to peer lending di Indonesia. Dalam aktivitasnya, Investree mengelola berbagai pengajuan kredit dari borrower untuk dibiayai oleh lender pada platform Investree. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi big data dalam industri finansial berperan penting dalam proses screening dan scoring pada awal proses pengajuan kredit. Peran underwriter juga penting karena informasi dari big data bukanlah penentu keputusan final, melainkan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam proses analisa kredit lanjutan yang dilakukan oleh underwriter. Underwriter melakukan serangkaian analisa dan prosedur untuk menghasilkan rekomendasi yang ditujukan pada komite kredit apakah ajuan tersebut aman dan layak dibiayai. Dalam proses ini dapat terlihat bahwa data tidak dapat serta merta mengkomunikasikan dirinya sendiri. Dengan kata lain, tenaga manusia yang memiliki keterampilan menganalisis informasi khusus sesuai bidangnya masih diperlukan untuk mengkomunikasikan data dan menjadikannya lebih berarti.