Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perencanaan Komunikasi Pemasaran Wonderful Indonesia Sebagai Place Branding Indonesia Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 2 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005220185

Abstract

Pariwisata merupakan sektor unggulan yang menjadi tumpuan ekonomi di Indonesia. Sebagai sektor yang diunggulkan, pariwisata berperan penting dalam meningkatkan devisa dan memperluas lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, pemerintah sangat memfokuskan sektor pariwisata melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kemenpar, salah satunya dengan menggunakan Wonderful Indonesia. Wonderful Indonesia saat ini dianggap telah berhasil mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara. Karena keberhasilan tersebut, Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai perencanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kemenpar dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kemenpar melakukan semua langkah perencanaan komunikasi pemasaran yang meliputi tiga sumber daya kunci, analisis situasi, tujuan, strategi, taktik, implementasi dan kontrol yang dapat mendukung place branding Indonesia dengan memenuhi sepuluh komponen dalam place branding. Temuan dalam penelitian ini adalah strategi Branding Advertising Selling (BAS) yang selalu digunakan untuk setiap kegiatan komunikasi pemasaran. Dalam strategi ini Kemenpar tidak hanya mem -branding Wonderful Indonesia, namun juga turut berusaha untuk menjual destinasi pariwisata Indonesia.
DESKRIPSI PEMAHAMAN CYBERBULLYING DI MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA Fasya Syifa Mutma
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3109.606 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i2.5928

Abstract

Perkembangan teknologi internet dan media sosial semakin mempercepat proses penyebaran informasi. Hal ini tentu mempermudah manusia kehidupan manusia. Namun pesatnya teknologi informasi dapat berdampak negatif jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Saat ini tengah marak kasus cyberbullying, yaitu perlakuan bully yang terjadi melalui media cyber dalam hal ini yaitu media sosial. Cyberbullying memiliki dampak yang buruk terhadap korban seperti menyebabkan depresi, hingga yang terparah yaitu menyebabkan kematian karena bunuh diri. Cyberbullying kerap menjadi masalah besar baik di tatanan nasional hingga global. Telah banyak kasus yang terjadi, yang paling banyak yaitu remaja yang bunuh diri karena mengalami cyberbully. Karena hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang cyberbullying. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman remaja terhadap perilaku cyberbullying. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan metode pengumpulan data yaitu survei kuesioner. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa dari salah satu Universitas di Tangerang Selatan.
PELATIHAN PRODUKSI KONTEN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ORGANISASI Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari; Fitorio Bowo Leksono
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 4 No 2 (2022): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.085 KB) | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v4i2.2787

Abstract

Perkembangan internet dan media sosial membuka peluang bagi organisasi untuk berkomunikasi secara lebih luas dengan publiknya. Organisasi diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang informatif dan edukatif untuk masyarakatnya. Pengelola organisasi diharapkan memiliki kemampuan mengelola media sosial sekaligus memproduksi konten untuk media sosial organisasinya. Namun terkadang, pengurus organisasi masih belum memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengelola dan memproduksi konten Instagram organisasinya, untuk itu diharapkan ada solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu organisasi yang bersinggungan langsung dengan masyarakat adalah RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Melihat permasalahan tadi, tim pengabdi menginisiasi kegiatan pelatihan produksi konten media sosial bagi pengelola RPTRA. Kegiatan ini berisi rangkaian pemaparan materi dan lomba aktivasi Instagram. Kegiatan diselenggarakan selama satu bulan dengan tiga kali pertemuan, yaitu pemaparan materi, evaluasi konten Instagram, dan pengumuman pemenang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai cukup efektif untuk memberikan pengetahuan tentang produksi konten media sosial sekaligus membangkitkan semangat pengelola untuk aktif dalam mengunggah konten di media sosial RPTRA-nya. Kata kunci— media sosial, Instagram, RPTRA, pengabdian masyarakat The development of the internet and social media opens up opportunities for organizations to communicate more broadly with their public. The organization is expected to be an informative and educative source of information for its people. Organizational managers are expected to have the ability to manage social media while producing content for their organization's social media. But sometimes, the organization manager still does not have enough knowledge and ability to manage and produce his organization's Instagram content, for that there is expected to be a solution to solve the problem. One of the organizations that intersect directly with the community is RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Based on that problem, we initiated social media content production training activities for RPTRA managers. This activity contains exposure of material about social media and Instagram activation competitions. The event was held for one month with three meetings, they are material exposure, evaluation of Instagram content, and announcement of winners. This community service activity is considered effective enough to provide knowledge about the production of social media content while encouraging managers to be active in uploading content on their RPTRA’s social media. Keywords— social media, Instagram, RPTRA, community service
PELATIHAN PRODUKSI KONTEN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ORGANISASI Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari; Fitorio Bowo Leksono
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v4i2.2787

Abstract

Perkembangan internet dan media sosial membuka peluang bagi organisasi untuk berkomunikasi secara lebih luas dengan publiknya. Organisasi diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang informatif dan edukatif untuk masyarakatnya. Pengelola organisasi diharapkan memiliki kemampuan mengelola media sosial sekaligus memproduksi konten untuk media sosial organisasinya. Namun terkadang, pengurus organisasi masih belum memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengelola dan memproduksi konten Instagram organisasinya, untuk itu diharapkan ada solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu organisasi yang bersinggungan langsung dengan masyarakat adalah RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Melihat permasalahan tadi, tim pengabdi menginisiasi kegiatan pelatihan produksi konten media sosial bagi pengelola RPTRA. Kegiatan ini berisi rangkaian pemaparan materi dan lomba aktivasi Instagram. Kegiatan diselenggarakan selama satu bulan dengan tiga kali pertemuan, yaitu pemaparan materi, evaluasi konten Instagram, dan pengumuman pemenang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai cukup efektif untuk memberikan pengetahuan tentang produksi konten media sosial sekaligus membangkitkan semangat pengelola untuk aktif dalam mengunggah konten di media sosial RPTRA-nya. Kata kunci— media sosial, Instagram, RPTRA, pengabdian masyarakat The development of the internet and social media opens up opportunities for organizations to communicate more broadly with their public. The organization is expected to be an informative and educative source of information for its people. Organizational managers are expected to have the ability to manage social media while producing content for their organization's social media. But sometimes, the organization manager still does not have enough knowledge and ability to manage and produce his organization's Instagram content, for that there is expected to be a solution to solve the problem. One of the organizations that intersect directly with the community is RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Based on that problem, we initiated social media content production training activities for RPTRA managers. This activity contains exposure of material about social media and Instagram activation competitions. The event was held for one month with three meetings, they are material exposure, evaluation of Instagram content, and announcement of winners. This community service activity is considered effective enough to provide knowledge about the production of social media content while encouraging managers to be active in uploading content on their RPTRA’s social media. Keywords— social media, Instagram, RPTRA, community service