Abstrak: Perhatian dunia untuk belajar bahasa Arab telah dimulai sejak tanggal 17 abad dan tahun 1947 di Inggris dan berkembang pesat di dunia ke Indonesia hingga saat ini. Bahasa Arab yang disusun sistematis masih menyisakan kendala, diantaranya masalah pebelajar bahasa arab Di dukuh Pusung RT 04 RW 13 Kiringan,Boyolali terdiri dari, masalah interen dan ekstern. Hal ini menarik seharusnya orang tua yang sebagian besar Ibu rumah tangga memberikan dorongan sepenuhnya kepada pebelajar agar lebih semangat dalam belajar bahasa Arab melalui TPA didesanya. Tujuan dari penulis untuk mendiskripsikan Problematika Pebelajar Dalam Bahasa Arab Di Dukuh Pusung RT 04 RW 13 Kiringan, Boyolali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Tempat penelitian dilakukan di Dukuh Pusung RT 04 RW 13,Kiringan,Boyolali pada bulan Juli 2019 sampai Agustus 2019. Subjek penelitian adalah anak usia 7 – 13 tahun di Dukuh Pusung RT 04 RW 13, Kiringan,Boyolali. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi. Tehnik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Tehnik keabsahan data menggunakan analisis interaktif dari Miles dan Huberman dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problematika pebelajar bahasa Arab di Dukuh Pusung RT 04 RW 13, Kiringan. Banyak anak di dukuh pusung yang bersekolah di SD N dan banyak belum mengenal tulisan arab ini mendapat perhatian kusus. Kesulitan dalam membaca, menulis dan mendapat informasi tentunya harus ditangani dengan solusi yang tepat. Dilihat dari problematikanya ada faktor eksteren meliputi dukungan keluarga, perbedaan usia pebelajar. Faktor ekternal kurangnya informasi, internet, film, dan wadah tempat pengembangan bahasa Arab itu sendiri. Tentunya masalah ini segera di tanggapi denga serius, agar jiwa semangat pebelajar tidak meredup. Kata Kunci: Pebelajar Bahsa Arab, Problematika