Uzlifail Jannah Islamic Boarding School was established a few years ago. It needs some activities to support its future development. One possible activity that can be taken is to strengthen public brand awareness and public trust either from internal or external society. Currently, this Islamic boarding school runs a number of social media platforms i.e. Facebook, Instagram, and YouTube. However, it has no strategic mapping to involve its group members both internally and externally. Henceforth, the Publishing study program of Politeknik Negeri Jakarta builds a collaborative network with this Islamic boarding school to arrange a community engagement activity (pengabdian masyarakat). Some methods have been used ranging from sharing of understanding on organizing internal media to practice of writing and interviewing. Its result is that students (santri) and teachers (ustadz/dzah) grab new knowledge to develop their internal media. Pondok Pesantren Uzlifatil Jannah yang baru berdiri beberapa tahun ini membutuhkan sejumlah kegiatan yang dapat mendukung perkembangan dan kemajuan pondok pesantren. Salah satunya adalah meningkatkan brand awareness dan kepercayaan baik dari publik eksternal maupun publik internal. Kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah publikasi melalui media. Media yang saat ini digunakan oleh pondok pesantren adalah media sosial, seperti Instagram, Facebook dan YouTube. Media sosial ini bertujuan untuk menjangkau publik esksternal. Namun, Pondok Pesantren Uzlifatil Jannah belum memiliki strategi untuk merangkul publik internal untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari publik internal. Atas dasar itu, salah satu tujuan kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan ilmu dan kemampuan civitas Pondok Pesantren dalam mengelola media internal. Program Studi (Prodi) Penerbitan, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan (TGP) bekerja sama dengan pondok pesantren ini untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Serangkaian metode dilakukan mulai dari sharing pemahaman tentang pengelolaan media internal hingga praktikum wawancara dan penulisan berita. Hasilnya, peserta dari kalangan santri dan ustadz/dzah dari pesantren ini mendapatkan informasi baru guna mengembangkan media internal mereka.