Wayan Jajhang Bustaman
Universitas Trunojoyo Madura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIVITAS HORMON 17 α-METILTESTOSTERON UNTUK MEMANIPULASI KELAMIN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA PEMELIHARAAN SALINITAS YANG BERBEDA Wayan Jajhang Bustaman; Apri Arisandi; Indah Wahyuni Abida
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.903

Abstract

Secara alami produksi benih ikan nila sebagian besar merupakan individu betina, dengan perbandingan 1 jantan : 3 – 6 betina. Hal tersebut dapat menyebabkan biomass yang dihasilkan lebih kecil, sehingga produksi budidaya tidak maksimal, maka budidaya monoseks jantan merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan produksi dengan menggunakan hormon 17 α-Metiltestosteron. Desain Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan melalui dua tahap. Tahap yang pertama dilakukan dengan metode perendaman selama 6 jam, tahap yang kedua pada perlakuan A setelah perendaman secara terkontrol selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 0 0/00, perlakuan B setelah perendaman dengan hormon MT 5 mg/l selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 5 0/00, perlakuan C setelah perendaman dengan hormon MT 10 mg/l selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 10 0/00. Data yang diambil dengan mengukur jumlah persentase jantan, ADG, SR, Efek pemberian hormon dan kualitas air. Sehingga dapat diketahui persentase kelamin jantan ikan nila pada perlakuan A (62 %), perlakuan B (78 %), perlakuan C (85 %). Persentase ADG pada perlakuan A (66,1 %), perlakuan B (50,2 %), perlakuan C (47,1 %) dan pertumbuhan berat ikan nila pada perlakuan A lebih cepat dari perlakuan B dan C dan pertumbuhan panjang ikan nila pada perlakuan C lebih cepat dari perlakuan A dan B. Laju kelangsungan hidup ikan nila pada perlakuan A menghasilkan 92,5 %, perlakuan B menghasilkan 93 % dan perlakuan C menghasilkan 95 %. Efek negatif akibat pemberian hormon pada perlakuan B dan C dapat diketahui dengan kelainan pada tubuh ikan diantaranya kelainan rongga tanpa bola mata, kelainan tubuh terlipat, kelainan tubuh tidak berekor, kelainan ekor terlipat, sedangkan pada perlakuan A tidak terdapat adanya kelainan pada tubuh ikan.Kata Kunci : Hormon 17 α-Metiltestosteron, manipulasi kelamin dan salinitas