Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh aliran dan kedalaman air terhadap hasil pengelasan dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400 Juan Anindito; Fajar Paundra; Triyono Triyono; Nurul Muhayat
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.174

Abstract

Pengelasan bawah air basah banyak digunakan dalam perbaikan konstruksi lepas pantai maupun pipa bawah air dengan metode shielded metal arc welding (SMAW). Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari aliran (0 m/s, 1 m/s, dan 2 m/s) dan kedalaman air (2,5 m dan 5 m) terhadap sifat fisik dan kekerasan sambungan las bawah air baja SS400. Variabel kontrol yang digunakan adalah kecepatan las 1,5 mm/s, arus 90 A, elektroda E6013 (RB26) dengan diameter 4 mm, jenis polaritas elektroda negatif, jarak penyemprotan 10 cm, arah penyemprotan berlawanan arah pengelasan, dan air tawar. Hasil menunjukkan bahwa variasi kecepatan dan kedalaman air berpengaruh terhadap cacat, struktur mikro, dan kekerasan sambungan las bawah air. Cacat yang terjadi meliputi incomplete penetration (I) yang terjadi di semua sambungan las, spatter (S), porositas (P), undercut (U), concavity (V), dan irregular surface (Z). Meningkatnya kecepatan aliran dan kedalaman air menyebabkan perbedaan struktur mikro bertambahnya porositas pada logam las. Porositas terbesar terjadi pada kedalaman 5 m dan kecepatan aliran air 2 m/s dengan diameter 1310 µm. Kenaikan kedalaman dan kecepatan aliran air menyebabkan struktur mikro ferrite with second phase (FSP) dan acicular ferrite (AF) semakin banyak muncul dan daerah HAZ akan terbentuk butir yang semakin halus. Kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan bawah air basah dengan kedalaman 5 m pada kecepatan aliran air 2 m/s dengan nilai kekerasan tertinggi pada daerah logam las 188,8 HV, daerah HAZ 233,7 HV, dan logam induk 110,7 HV.
Pengaruh shoulder plunge depth dan panjang pin terhadap sifat fisik dan kekerasan pada sambungan friction stir spot welding aluminium 1100 dengan penambahan serbuk Zn David Lukmanto; Nurul Muhayat; Triyono Triyono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i2.173

Abstract

Friction Stir Spot Welding (FSSW) adalah proses penyambungan benda padat yang menggunakan gaya gesek terhadap material sebagai sumber panas. Friction Stir Spot Welding (FSSW) secara luas digunakan di industri otomotif untuk mendapatkan produk yang ringan dengan kekuatan yang baik. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder pada kekerasan dari FSSW AA110. Variasi yang digunakan adalah panjang pin 1,5, 1,7, 2 mm dan kedalaman penetrasi 0,5, 0,75, 1 mm. Kajian ini menggunakan dan tanpa tambahan partikel Zn. Kecepatan putaran spindel adalah 1600 rpm, waktu dwell adalah 7 detik, partikel Zn 0,2 mm, diameter shoulder adalah 12 mm, dan diameter pin adalah 5 mm. Karakteristik fisik dianalisis melalui pengamatan makro dan mikrostruktur, sedangkan karakteristik kekerasan melalui uji kekerasan vickers. Hasil dari kajian ini menunjukkan semakin bertambahnya panjang pin dan kedalaman penetrasi shoulder maka nilai kekerasan semakin meningkat. Variasi dengan penambahan Zn memiliki memiliki kekerasan yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan Zn.
EFFECT OF ROTATIONAL SPEED AND DWELL TIME ON PHYSICAL AND MECHANICAL PROPERTIES OF FRICTION STIR SPOT WELDING ALUMINIUM 1100 WITH ZN POWDER INTERLAYER ADDITION Aditya Noor; Nurul Muhayat; . Triyono
Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika Vol 18, No 1 (2019): MEKANIKA: Majalah Ilmiah Mekanika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mekanika.v18i1.35039

Abstract

Friction stir spot welding (FSSW) is one of the development of solid state welding to joint lightweight materials such as aluminium. In the automotive industry, lightweight materials are needed in the structure of vehicle construction to improve efficiency in vehicles. This research aims to find out how the effect of rotational speed and dwell time on physical and mechanical properties on the weld joint of aluminium 1100 with Zn interlayer addition. Variations used in rotational speed 1000, 1250, 1600 rpm and dwell time 6, 7, 8 s. Pullout fracture occur in tensile tests that are getting bigger with increasing rotational speed and dwell time. The results of SEM and EDS observations showed that the metallurgical bonded zone increased and kept the hook defect away. The spread of Zn in the stir zone area causes the formation of solid Al-Zn phase in a solid solution. The hook defect filled with Zn can minimize cracks that occur, so increased the tensile shear load. The highest tensile shear load value of FSSW AA1100 without Zn interlayer is 3.61 kN, while the FSSW AA1100 with Zn interlayer addition is 4.34 kN.
PENGARUH VARIASI CAMPURAN OKSI-ASETILEN PADA PROSES FLAME HEATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK ALUMINIUM SERI 7075 Purnadityanto Purnadityanto; Teguh Triyono; Nurul Muhayat
Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika Vol 18, No 2 (2019): MEKANIKA: Majalah Ilmiah Mekanika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mekanika.v18i2.35406

Abstract

The optimum properties of aluminum can be achieved by the addition of alloy and heat treatment. An experimental study was conducted to investigate the effect of the oxy-acetylene mixture on the flame heating process on the physical and mechanical properties of aluminum 7075. Aluminum was heated to 480° C using an oxy-acetylene flame and then cooled rapidly. Then the results were compared with the specimen with flame heating + aging treatment. Variations of oxygen and acetylene mixtures were 0.75, 0.875 and 1 liter/min. The distance of the torch to the specimen's surface is 3 cm and the water flow rate is 1400 cc/min. The aging process is carried out with a temperature of 120°C for 3 hours + 165 for 1 hour. The results showed that the highest hardness value in flame heating treatment was 143,10 HVN with acetylene variation 0,875 liter/minute. The result of the impact test does not change much from the initial material toughness value, due to the average flame heating time that is not too long.
Pengaruh Debit Air Pendingin pada Proses Flame Heating terhadap Sifat Fisis dan Mekanik Aluminium 7075 Ghailan Wicaksana; Teguh Triyono; Nurul Muhayat
Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika Vol 17, No 1 (2018): MEKANIKA: Majalah Ilmiah Mekanika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mekanika.v17i1.35047

Abstract

Aluminum alloy 7075 is a combination that are consists of 5,5% Zn, 2,5% Mn, 1,5% Cu, 0,3% Cr and 0,2% Mn. Heat treatment phase is using flame heating method. There are 3 steps of dissolution in flame heating process. The first is heat treatment solution in the temperature between 450-500°C. The second is quenching phase using flow speed variation 1000; 1200 and 1400 cc/minute and the third phase is using aging which to hold the room temperature until reaching 120°C. Specimen test phase using vickers hardness test, micro structure and impact test. Flame heating treatment process in 1000 cc/minute quenching cause specimen become harder, using hardness test 93,43 VHN is achieved. With additional aging treatment, the hardness increase to 152,63 VHN and almost close 153,80 VHN raw material. The biggest Impact test value is gained from the result of flame heating without aging with cooling flow variation of 1000 cc/minute is 0,630 J/mm².
Perancangan Kapal Tanpa Awak Penebar Pakan Ikan di Wilayah Pesisir Pantai Berbasis Microcontroller Arduino Aknaf Sam Dabit; Abdillah Ebriel Lianto; Satrya Ady Branta; Fajar Budi Laksono; Aditya Rio Prabowo; Nurul Muhayat
Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika Vol 19, No 2 (2020): MEKANIKA: Majalah Ilmiah Mekanika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mekanika.v19i2.43671

Abstract

Unmanned Surface Vehicle (USV) banyak digunakan di daerah maritim. Di Indonesia ada banyak petani tambak ikan yang masih melakukan proses pemberian pakan ikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Untuk pembudidaya ikan yang memiliki kolam 10 m × 4 m atau lebih, hanya bisa menabur pakan ikan di pinggir kolam, sehingga pakan ikan tidak bisa merata hingga ke tengah kolam. Kapal tanpa awak penebar pakan ikan berbasis microcontroller Arduino ini dibuat sebagai solusi untuk masalah petani ikan yang memiliki ukuran kolam besar dalam distribusi pakan ikan lebih merata. Dengan menggunakan kapal tanpa awak penebar pakan ikan berbasis microcontroller Arduino pemberian pakan ikan akan lebih mudah, efisien, dan merata. Tiga sensor ultrasonic yang terpasang dibagian depan kapal terhubung dengan Arduino Due, yang dilanjutkan dengan melakukan paralel dengan Arduino Uno yang mengatur pergerakan servo MG-995 untuk menggerakkan daun kemudi kapal. Kapal dirancang mampu membawa beban pakan ikan sebesar 5 kg dan mampu dioperasikan secara manual maupun otomatis. Pengoperasian otomasi kapal dibantu dengan Arduino Uno dan Arduino Due sebagai pusat pengaturan, dan tiga sensor ultrasonic memberi sinyal dengan menangkap pengahalang didepan kapal, sehingga kapal mampu berbelok sebelum terjadi tabrakan.