Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharantus roseus) Terhadap Kecepatan Angiogenesis dalam Proses Penyembuhan Luka pada Tikus Wistar FERDINANDEZ, MARIANA KRESTY; ANOM DADA, I KETUT; DAMRIYASA, I MADE
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (2) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.673 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap tikus Wistar untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun tapak dara secara topikal terhadap angiogenesis dalam proses penyembuhan luka. Tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan salah satu obat tradisional, dimana ekstrak dari daun atau bunga digunakan sebagai obat. Ekstrak dari tapak dara mengandung tannin, triterpenoid, dan alkaloid yang berperan dalam penyembuhan luka. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan rancangan The Randomized Postest Control Only Group Design. Penelitian ini menggunakan 32 ekor tikus Wistar jantan yang dilukai bagian punggungnya dengan diameter 1 cm, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing sebagai kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dimana kelompok perlakuan adalah kelompok tikus yang diberikan ekstrak daun tapak dara dengan dosis 15% secara topikal sedangkan kelompok tikus kontrol adalah kelompok tikus yang diberikan vaselin (carboxymethyl cellulose) secara topikal. Pemeriksaan histopatologi dilakukan pada hari ke-5 dan hari ke-15. Dalam pemeriksaan mikroskopis dilakukan penghitungan jumlah kapiler pada setiap tiga lapang pandang. Setelah dilakukan penelitian, jumlah pembuluh darah pada hari ke-5 tampak lebih banyak pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tetapi pada hari ke-15, tampak jumlah pembuluh darah pada kelompok perlakuan lebih sedikit daripada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh proses kesembuhan yang lebih cepat pada kelompok perlakuan daripada kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun tapak dara secara topikal dengan dosis 15% terhadap tikus Wistar berpengaruh nyata terhadap angiogenesis pada hari ke-5 (p < 0,01). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh lamanya waktu pemberian ekstrak daun tapak dara dengan menambah lama waktu pengamatan dan jumlah sampel ulangan untuk menentukan dosis optimum ekstrak daun tapak dara yang paling berpengaruh terhadap kecepatan angiogenesis.
Juridical And Sociological Review Of Animal Protection Law In Dog Meat Trade Cases In Sukoharjo Central Java Indonesia Hane, Adrianus; Santoso, Aris Prio Agus; Habib, M.; Ferdinandez, Mariana Kresty; Franken, Karin Helga
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Vol 6, No 3 (2024): JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jihad.v6i3.7288

Abstract

In the use of animals by humans, over time there have been many function and there are principles that need to be considered in its use and handling. Animal abuse and animal abuse in Positive law have been regulated, regarding prohibitions against mistreating animals include Article 302 of the Criminal Code, Article 66 paragraph 2 of Law no.18 of 2009 concerning Amendments to Law Number 18 of 2009 concerning Animal Husbandry And Animal Health. Dog slaughterhouse activities where dogs are abused slaughtered and their meat traded for human consumption, in an unnatural way. The dog meat trade is an act that violates animal welfare. On In November 2021, problems regarding dog slaughterhouses were discovered in Dukuh Wirroragen, Kartasura District, Sukoharjo Regency. This research aims to find out the review criminal law regarding criminal acts of dog abuse and meat trafficking dogs at the slaughterhouse in Dukuh Wiroragen, Kartasura District, Sukoharjo Regency. In this research the author using a conceptual and comparative approach. The data source comes from primary data obtained through interviews with parties from the animal welfare activist coalition and the Police Sukoharjo. Secondary data in the form of primary legal materials in the form of the Criminal Code, Law no. 41 Years 2014 concerning Amendments to Law Number 18 of 2009 concerning Animal Husbandry and Animal Health. The results of this research show that: (1.) Criminal acts of abuse dogs at the slaughterhouse in Dukuh Wiroragen, Kartasura District, Sukoharjo Regency fulfills the elements and violates Article 302 paragraphs (1) and (2) of the Criminal Code, Article 66 paragraph 2 letters c, e, f and g Law of the Republic of Indonesia Number 41 of 2014 concerning Amendments Law Number 18 of 2009 concerning Animal Husbandry and Animal Health and Article 83 Paragraphs (1) and (2) Government Regulation Number 95 of 2012 concerning Public Health Veterinary and Animal Welfare. (2.) The dog meat trade contributes to and violates criminal threats to the law 18 of 2009 Article 89 paragraph 2 as amended and supplemented by Law number 41 of 2009 , 2014 concerning amendments to Law number 18 of 2009 jo. Article 55 paragraph (1) point 1, related entering animals from areas free from infected or suspected infected areas.