Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pendidikan Seks Anak Usia Dini Pada Kader ‘Aisyiyah Ranting Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Ellyda Rizki Wijhati; Suharni Suharni
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.424 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i1.1308

Abstract

Age 0-6 years is a period of "golden age" very important and determine the quality of life of children later. Nowadays there are many sexual violence with child victims, caused by weakness of parental supervision and not optimal of sex education in children. Children are particularly vulnerable to being sexually assaulted as being powerless to take action against the perpetrators. Sex education is an effort that can be done to prevent the sexual violence, but many parent assume that sex education is a taboo, less important, children will get that knowledge in school so many parents who do not provide sex education in children. As a result, the child does not have sufficient knowledge about sexual health and cannot protect himself if he experiences violence or sexual harassment. Training activities are expected to increase the knowledge and awareness of cadres of the importance of providing sex education in children. Implementation of the training is done for 2 meetings with a duration of 5 hours. The first meeting discussed the urgency of providing sex education in children and Focus Group Discussions (FGD). The second meeting discussed ways of providing sex education and materials to be conveyed to children about their reproductive health, question and answer discussion, and production healthcare cadres. The results of training there is an increase in the level of knowledge and changes in perception of sex education in children and the establishment of reproductive health cadres.
Pelatihan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Pada Kader Posyandu Ponowaren Gamping Sleman Ellyda Rizki Wijhati; Suharni Suharni; Budi Susilawati
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.277 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2632

Abstract

Masa balita merupakah periode emas pertumbuhan dan perkembangan yang sangat penting dan menentukan kualitas hidup anak mendatang. Deteksi pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita sangatlah penting dilakukan untuk memantau apakah terjadi penyimpangan pada proses tumbuh kembang anak, Deteksi tumbuh kembang Balita (DTKB) yang dilakukanlebih awal  dapat menemukan penyimpangan lebih dini,sehingga intervensi yang diberikan akan jauh lebih efektif dan efisien.  Pelaksanaan Posyandu Kuncup Mekar di Ponowaren Sleman lebih banyak melakukan pemantauan pertumbuhan, sedangkan pemantauan perkembangan hanya dilakukan jika ada kunjungan dari Puskesmas, karena terbatasnya kader yang pernah mengikuti pelatihan DTKB. Tujuan Pelatihan DTKB ini adalah meningkatkan kemampuan kader untuk mampu melakukan DTKB dengan benar. Metode Pelatihan yang dilakukan meliputi uji pre dan post tes pelatihan, penyuluhan DTKB, Praktik DTKB meliputi pengukuran antropometri, pengisian buku KIA pada lembar Kartu Menuju Sehat (KMS), table z-score, Lingkar Kepala, interpretasi hasil penilaian DTKB dan penyuluhan pemanfaatan buku KIA sebagai media pendidikan kesehatan. Hasil pengabdian ada kenaikan tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang anak dibuktikan dengan kenaikan skor nilai pre- post test sebanyak 10-30 point, 14 kader telah mengikuti pelatihan DTKB dan telah mampu mempraktikkan DTKB dengan benar, buku KIA tidak hanya digunakan untuk mencatat hasil pengukuran pertumbuhan namun juga mencatat hasil deteksi perkembangan dan digunakan sebagai media pendidikan kesehatan oleh kader. Kata Kunci: Balita, Pertumbuhan, Perkembangan, Kader