Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan tingkat literasi keuangan sektor pasar modal paling rendah yaitu sebesar 4,29% dan persentase literasi keuangan berdasarkan klasifikasi usia yang paling rendah pada kelompok usia 15 – 17 tahun yaitu sebesar 15,92%. Kemudian hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan tingkat literasi keuangan sektor pasar modal juga paling rendah bahkan turun dibanding tahun 2019 yaitu sebesar 4,11%. Disamping itu, hasil SNLIK tahun 2022 berdasarkan kategori pendidikan juga menunjukkan tingkat literasi keuangan lulus SMP dan SMA masih rendah, masing-masing sebesar 46,61% dan 52,88%. Dengan demikian Siswa SLTA menjadi sasaran penyuluhan untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya tentang pasar modal. SMK Bina Profesi Pekanbaru adalah salah satu mitra FEB Unilak dalam melakukan tridharma perguruan tinggi. Berdasarkan hasil wawancara Tim PKM FEB dengan Kepala Sekolah SMK Bina Profesi Pekanbaru, diperoleh informasi bahwa Siswa SMK Bina Profesi Pekanbaru belum pernah mendapatkan literasi keuangan pasar modal sehingga literasi keuangan pasar modal siswa di sekolah tersebut masih rendah. PKM ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan pasar modal terkait pengetahuan tentang definisi pasar modal dan investasi, pentingnya investasi, saham, obligasi, reksadana, pengetahuan tentang tempat transaksi berinvestasi, peran bursa efek, produk-produk yang diperdagangkan di bursa efek. Metode yang digunakan adalah melakukan pre test, ceramah, tanya jawab, dan post test. Hasil yang dicapai dari Kegiatan PKM ini diperoleh dari perbandingan hasil post test dengan hasil pre test. Hasil perbandingan post test dengan hasil pre test menunjukkan bahwa sebelum dilakukan PKM, Siswa SMK Bina Profesi hanya memiliki pengetahuan tentang pentingnya berinvestasi dan setelah dilakukan PKM, ada peningkatan literasi keuangan pasar modal secara keseluruhan.