Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TRANSMISI VERTIKAL HARGA BERAS DI PROPINSI LAMPUNG Lantarsih, Retno; Hadi Darwanto, Dwidjono; Handoyo Mulyo, Jangkung
MAPETA Vol 12, No 2 (2010): MAPETA
Publisher : MAPETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Price behavior is an indicator for market efficiency. The reseach is conducted: (i) to examine the relationships between riil price for rice at retail level and riil price for rough rice at producer level, (ii) to examine the relationships between riil price for rice at retail level and riil price for impor rice. The causality is analysed by error correction representation, and the asymmetry of price transmmision is analysed by error correction model approach. It is used monthly time series data from 1998 – 2008. Results of the research show that: (i) the riil price for rice at retail level is integrated to the riil price for rough rice at producer level in the longrun; (ii) there is a causality direction from riil price for rice at retail level to riil price for rough rice at producer level, and no reverse, (iii) the price transmmision of relationship between riil price for rice at retail level and riil price for rough rice at producer level is asymmetry. Price adjusment of rough rice at raising price is slower than at falling price.Key words: Asymmetry Price Transmission, Rice, Lampung Province
Optimalisasi Lot Size Pemesanan Bahan Baku Rokok Filter Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Wagner Whitin Algorithm pada CV. XYZ Satriya Dwi Santoso; Dwi Sukma Donoriyanto; Handoyo Handoyo
JUMINTEN Vol 1 No 4 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.948 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i4.6

Abstract

CV. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi rokok. Saat ini Cv. XYZ belum memiliki perencanaan persediaan bahan baku yang baik, selama ini perusahaan memesan bahan baku jenis tembakau, cengkeh, saos dengan jumlah yang terlalu banyak dibandingkan jumlah yang dibutuhkan pada setiap periodenya sehingga terjadinya penumpukan bahan baku. Keadaan ini menjadikan biaya simpan membengkak dan mengaki-batkan tingginya biaya persediaan. Berdasarkan data kebutuhan bahan baku periode September 2018-Agustus 2019 tembakau 58.978 Kg, cengkeh 35.387 Kg , saos 1.533 Liter,sedangkan data total pemesanan baha baku tembakau 63.312 Kg, cengkeh 38.700 Kg, saos 1.850 Liter. Dari identifikasi kondisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan Cv. XYZ adalah belum adanya pemesanan bahan baku yang optimal dengan mempertimbangkan dari segi biaya persediaan. Oleh karena itu dibutuhkan pengendalian perse-diaan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini diharapkan mampu menentukan pemesanan bahan baku yang optimal sehingga mampu meminimasi total biaya persediaan dengan menggunakan metode Wagner Whitin Algorithm pada CV. XYZ. Perhitungan perbandingan metode awal perusahaan dengan metode Wagner Whitin Algorithm periode September 2018-Agustus 2019 diperoleh jumlah total biaya persediaan perusahaan sebesar Rp. 8.767.741.370 sedangkan total biaya persediaan metode Wagner Whitin Algorithm sebesar Rp.7.901.660.530. Sehingga metode Wagner Whitin Algorithm dapat memberikan pengehematan total biaya persediaan dan memberikan solusi terbaik dan dapat diterapkan untuk kebutuhan bahan baku dimasa mendatang.
Perencanaan Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Jalan Tol Tebangi Besar-Kayu Agung Lampung dengan Metode PERT dan CPM di PT WK Pada Pengerjaan Proyek Rizki Setiawan; Handoyo Handoyo
JUMINTEN Vol 2 No 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.264 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.191

Abstract

Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui metode pert dan cpm pada proyek jalan tol terbangi besar kayu agung dari penyelesaian yang dijadwalkan semula 238 hari sehingga lebih efisien 119 hari lebih awal dari yang dijadwalkan. Dengan demikian lebih efektif 50% dari waktu yang ditetapkan Perencanaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Terbangi besar-Kayu agung Lampung memiliki waktu normal pengerjaan selama 238 hari dengan biaya total Rp 39,349,097,164.38. Setelah dilakukan percepatan dengan metode time cost trade off, waktu dan biaya proyek mengalami penurunan. Percepatan yang dilakukan menggunakan dua alternatif tersebut dilakukan hingga mencapai lintasan kritis jenuh. Alternatif yang pertama yaitu penambahan shift kerja menghasilkan biaya total akhir Rp 39,154,229,627.03 dengan waktu selesai proyek 119 hari. Dibandingkan dengan kondisi normalnya, alternatif tersebut lebih menghemat waktu selama 119 hari dengan selisih biaya Rp 194,867,537.35. Sedangkan untuk alternatif penambahan kapasitas alat mempunyai selisih waktu 49 hari dengan menghemat biaya sebesar Rp 143,350,087.94.
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Gudang Bahan Baku dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP) di PT. Inka Multi Solusi Febriani Lenshi Camerawati; Handoyo Handoyo
JUMINTEN Vol 2 No 3 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.092 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i3.274

Abstract

PT. INKA Multi Solusi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Perusahaan PT.INKA Multi Solusi memproduksi produk berupa komponen kereta. Untuk membuat produk dibutuhkan raw material, raw material tersebut disimpan dan ditata didalam gudang bahan baku. Namun terdapat kendala dan masalah pada tata letak fasilitas gudang bahan baku di PT.INKA Multi Solusi saat ini, yaitu penataan rak raw material pada gudang kurang efektif karena rak raw material tidak dikategorikan sesuai spesifikasi sehingga pekerja harus mencari satu persatu raw material yang saat itu sedang dibutuhkan dan juga terdapat beberapa rak raw material yang memiliki alat angkut yang sama berada berjauhan sehinggan pengambilan raw material menjadi tidak efektif. Kemudian tata letak fasilitas gudang bahan baku untuk saat ini juga belum memperhitungkan jarak material handling dan ongkos material handling. Dengan menggunakan metode Systhematic Layout Planning (SLP) didapatkan usula layout. Dari hasil penelitian, usulan layout diperoleh menunjukkan pengurangan total jarak perpindahan material handling dan total ongkos material handling, sehingga tata letak pada gudang bahan baku didapatkan pengurang jarak dari layout awal ke layout alternative II dengan efesiensi 32,62%. Selisih pengurangan total momen dengan efesiensi 17,42%. Serta selisih pengurangan total ongkos material handling dengan efesiensi 18,19%.
Analisis Pengukuran Kinerja CV. XYZ pada Divisi Pelayanan dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard dan SWOT Muhammad Alvin Al Huda; Handoyo Handoyo
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.476 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.292

Abstract

Dalam menjalankan bisnis ini CV. XYZ ingin mengoptimalkan semua peluang yang dapat mengembangkan usaha bisnis ini. Dikarenakan prioritas 2 adalah pelanggan maka CV. XYZ berupaya memenuhi ekspektasi pelanggan sebaik mungkin. Hal tersebut membuat pelanggan mengharapkan pelayanan yang terbaik saat sedang melakukan wisata. Termasuk menginginkan kegiatan yang dilakukan diabadikan dalam suatu foto atau video dokumentasi kegiatan. Hal tersebut menjadi permasalahan dalam CV. XYZ. Dikarenakan belum adanya fasilitas dokumentasi pada Paket wisata yang ditawarkan CV. XYZ. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti menerapkan metode Balanced Scorecard dan analisis SWOT dalam upaya mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat disimpulkan bahwa pada Pada Prespektif Keuangan nilai skor terbobot adalah 2,555 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif keuangan adalah kurang. Pada Prespektif Pelanggan skor terbobot adalah 2,862 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif pelanggan adalah sedang. Pada Prespektif Bisnis dan Proses Internal nilai skor terbobot adalah 2,709 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif proses bisnis internal adalah sedang. Pada Perspektif Pelatihan dan pengembangan skor terbobot adalah 3,53 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif Pelatihan dan pengembangan adalah baik. Dari analisis SWOT dapat diketahui bahwa CV. XYZ harus melakukan pengadaan terhadap fasilitas, pelatihan dan pengembangan dokumentasi.
PEMILIHAN SUPPLIER PERTASOL CA DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING WITH PROMETHEE DI PT. OSAKA PAINTS Ayu Dyas Cattleya; Handoyo Handoyo
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 14 No 2 (2019): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.796 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v14i2.51

Abstract

Pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria-kriteria perusahaan akan menghasilkan bahan baku terbaik bagi proses produksi perusahaan. Dalam memenuhi bahan baku cat yaitu pertasol CA, PT. Osaka Paints memiliki tiga dari beberapa supplier yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan perusahaan. Pemilihan supplier pada PT. Osaka Paints dilakukan secara subjektif tanpa melakukan perhitungan tertentu dan hanya berdasarkan harga termurah. Hal tersebut mengakibatkan masalah yaitu tagihan pembayaran sebelum bahan baku datang dan beberapa supplier seringkali mengalami kehabisan stock yang membuat perusahaan harus memesan pada supplier lain. Tujuan dari penelitian ini adalah pemilihan supplier pada PT. Osaka Paints dengan metode MCDM-promethee. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan satu supplier bahan baku pertasol CA yang terbaik dari ketiga alternatif supplier untuk PT. Osaka Paints. Pemilihan supplier pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan kriteria kualitas, harga, periode pembayaran, pengiriman barang, kemampuan memenuhi tambahan order, perbaikan pelayanan, kapasitas produksi, dan komunikasi. Pemilihan supplier pertasol CA pada PT. Osaka Paints berdasarkan kriteria diatas dengan metode MCDM-Promethee diperoleh supplier terbaik posisi pertama adalah UD. Trisuryo dengan nilai net flow sebesar 0.3750, selanjutnya PT. Sari Sarana Kimia dengan nilai net flow sebesar 0.0579 dan yang terakhir PT. Padi Hijau Buana Abadi dengan nilai net flow sebesar -0,4329.
ANALISA PERENCANAAN PROSES PRODUKSI DENGAN THEORY OF CONSTRAINTS UNTUK MEMAKSIMASI THROUGHPUT DI CV. SS. SURABAYA Irfan TA; Handoyo Handoyo; Endang PW
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 13 No 1 (2018): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.399 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v13i1.57

Abstract

Kebutuhan sandang merupakan salah satukebutuhanmendasar yang harusdipenuhioleh setiap manusia yang hidup di dunia. Salah satu dari kebutuhan sandang ialah Kaos, Kemeja Pendek dan Kemeja Panjang. CV Sembilan Sembilan Surabaya ialah usaha kecil yang bergerak dalam produksi Kaos, Kemeja Panjang dan Kemeja Pendek.Dalam proses produksiseringkali tidak bisa memenuhi target produksi bulanan dikarenakan terjadinya bottleneck di salah satu stasiun kerja.Oleh karena itu, CV Sembilan Sembilan Surabaya seringkali tidak bisa memenuhi stock yang dibutuhkan pelanggan yang berdampak pada menurunnya keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan memaksimasi thorughputdgn menentukan, meningkatkan performansi, dan kapasitas dari stasiun kerja yang menjadi kendala di CV Sembilan Sembilan Surabaya dengan Metode Theory Of Constraints (TOC). Hal ini bertujuan untuk mengetahui stasiun kerja yang menjadi kendala, mengelola stasiun kerja kendala tersebut sehingga bottleneck bisa dikurangi di stasiun kerja tersebut..Data dikumpulkanmelalui pengamatan langsung untuk memperoleh waktu pengamatan di lapangan produksi dan mewancarai pemilik CV untuk memperoleh data pendukung berupa data permintaan, jumlah operator, biaya produksi dll. Dari hasilpenelitian, diketahui stasiun kerja yang mengalami bottleneck ialah stasiun kerja sewing karena kebutuhan kapasitas lebih besar dari kapasitas yang tersedia dan setelah dilakukan pengolahan data didapat analisis perencanaan proses produksi yang optimal untuk Kaos ialah 106 pcs per bulan, Kemeja Panjang 230 pcs per bulan dan Kemeja Pendek 250 pcs per bulan dengan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 5.004.978,-
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SEMEN DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER DI PT. SEMEN GRESIK PLANT TUBAN Hafif Bakhtiar A; Farida Pulansari; Handoyo Handoyo
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 12 No 1 (2017): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.387 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v12i1.74

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menentukan jumlah persediaan bahan baku yang optimal sehingga meminimasi total biaya persediaan dan menentukan besarnya penghematan biaya persediaan bahan baku semen Dalam penelitian ini tedapat dua variable yaitu 1). Variabel Terikat adalah total biaya persediaan bahan baku semen. 2). Variabel Bebas antara lain: a.Data bill of material Semen, b.Data lead time kedatangan raw material, c. Data Supplier, d. Data Stock akhir raw material semen, e. Data Permintaan (Demand) dalam ton, f.Data Biaya-Biaya Persediaan, g Data Kapasitas Gudang, h.Data safety stock. Metode pengolahan data menggunakan metode usulan Lagrange Multiplier. adalah Membandingkan data dari dua kondisi dimana kondisi perusahaan dari segi kuantitas bahan baku dan total biaya persediaannya dengan metode usulan Lagrange Multiplier, antara lain: Menghitung Pemakaian Bahan Baku dalam Rupiah dari data perusahaan. Menghitung persentase biaya simpan. Menghitung dengan Economic Order Quantity (EOQ) masing-masing bahan baku. Menghitung dengan Lagrange Multiplier masing-masing bahan baku. Hasil Penelitian menggunakan metode Lagrange Multiplier diperoleh kuantitas optimal bahan baku sebesar 275.789,3 ton dengan nilai persediaan baru (Q*lagrange) sebesar Rp.35.472.001.620 memberikan minimasi total biaya persediaan sebesar Rp.240.548.980. Penghematan dengan konstrain biaya yang dihasilkan sebesar 15,31 %.
PENJADWALAN PRODUKSI BETON U-DITCH DENGAN METODE CAMPBELL DUDECK SMITH, PALMER DAN DANNENBRING UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN DI PT. VARIA USAHA BETON GRESIK Handoyo Handoyo; Dwi Sukma; Didi Samanhudi
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 12 No 2 (2017): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.437 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v12i2.85

Abstract

PT.Varia Usaha Beton merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri beton. Sistem penjadwalan PT. Varia Usaha Beton saat ini menggunakan aturan FCFS (First Come First Serve). Dalam memenuhi permintaan dari konsumen PT. Varia Usaha Beton sering mengalami keterlambatan dalam pengiriman beberapa produk khususnya terjadi pada produk beton u-ditch, hal ini dikarenakan pada sistem penjadwalannya yang kurang efektif, dimana aturan FCFS ini tidak mempersoalkan singkat atau lamanya waktu proses. Untuk itu perlu dilakukan penjadwalan produksi secara optimal sehingga dapat meminimumkan makespan (total waktu penyelesaian). Dalam penelitian ini diusulkan suatu penjadwalan produksi dengan menggunakan metode Campbell Dudeck Smith, Palmer dan Dannenbring. Didapatkan hasil dari penjadwalan produksi berdasarkan metode riil perusahaan menghasilkan makespan sebesar 13123,27 menit. Dengan menerapkan metode usulan yaitu Campbell Dudeck Smith, Palmer, dan Dannenbring maka dapat diketahui bahwa metode Campbell Dudeck Smith memberikan urutan penjadwalan yang optimal yaitu job 4 – job 1 – job 2 – job 5 – job 3 dengan makespan sebesar 12493,16 menit dengan penghematan waktu sebesar 630,11 menit.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBELIAN ALAT TRANSPORTASI TRUK UNTUK DISTRIBUSI DENGAN METODE NPV (NET PRESENT VALUE) DAN MARR (MINIMUM ATTRACTIVE RATE OF RETURN) PADA PT.XYZ Adiancha Reival Atvidi; Handoyo Handoyo; Iriani Iriani; Erlina Purnamawati
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.162

Abstract

PT.XYZ Surabaya merupakan industri yang memproduksi barang konsumsi dari bahan baku kelapa sawit untuk dijadikan minyak goreng, margarin,shortening dan specialty fat. Produk yang dihasilkan dibagi menjadi produk trading dan branding. Pada distribusi produk trading dilakukan dengan truk tangki yang mengangkut minyak dalam kapasitas besar. PT. XYZ bekerja sama dengan jasa pengiriman PT. Surya Jasa Mitra (SJM). Dengan banyaknya aktivitas pengiriman tiap minggu dan membuat biaya sewa overhoul. Maka manajemen PT. XYZ berencana melakukan investasi dengan memliki alat transpoortasi sendiri dengan mempertimbangkan kelayakan ekonomi. Untuk analisa kelayakan investasi pembelian truk tipe HINO FG 235 JL yang akan dibeli. Pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan pengumpulan data sekunder. Analisa ekonomi dapat ditentukan dari jumlah truk yang dibeli, biaya operasional, biaya overhoul, umur investasi, suku bunga dan penyusutan dan nilai sisa. Berdasarkan hal diatas, penulis melakukan pengolahan data dan analisis menggunakan metode NPV (Net Present Value) = Rp.115.327.400 > 0, BCR (Benefit Cost Ratio) = 1,052 > 1, PBP (Pay Back Periode) = 8,2 tahun > 10 tahun dan nilai ROR (Rate Of Return) = 7,036% > MARR (Minimum Attractive Rate Of Return) = 5%. Dari analisis data diatas yang diuji dengan metode NPV, BCR PP, ROR dan MARR mendapatkan hasil layak secara ekonomi (feasible). Diharapkan manajemen PT.XYZ dapat mempertimbangkan hasil analisa studi kelayakan ini dalam pengambilan keputusan rencana investasi alat transportasi tersebut.