Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSPLORASI BUDAYA NTT DALAM NOVEL GERSON POYK Imelda Oliva Wissang; Imelda Oliva Wissang; Arsiya Wanaeloh; Tobias Nggaruaka
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Vol. 8 No. 1 (2021): JIBS : JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jibs.v8i1.6111

Abstract

This article aims to describe the exploration of NTT's culture in the novels by Gerson Poyk as one of the national writers, Angkatan `66. This NTT-born author writes novel literary works by raising cultural traditions as a characteristic, the identity of the NTT people, cultural traditions with the values ​​contained in them that are lived and preserved, although some have begun to disappear by the influence of modern culture. The uniqueness of Gerson Poyk is that he is able to raise the cultural background of NTT with its vast territory into his novels with a straightforward, expressive, and high aesthetic style of expression. Not only limited to cultural traditions but tourism development, agricultural cultivation, commercial crops, livestock, fisheries, handicrafts. Through a number of his novels, Gerson Poyk explores the culture that exists in the life of the people of NTT which can be used as a character of Indonesian culture. This research uses the theoretical basis of sociology of literature with the emphasis that the novel is actually a form of socio-historical embodiment, where novels can witness paintings of social and social reality. history, into a genre that is close to social phenomena. Using qualitative research methods in literature studies can describe, understand, and explain the exploration of NTT culture in the novel by Gerson Poyk. Exploration of NTT culture as a character of Indonesian culture in Gerson Poyk's novel, 1) exploring the cultural elements of the knowledge system towards the love of the NTT people to study, 2) exploring the cultural elements of the kinship and kinship system of the love of the NTT people to maintain relationships, 3) exploring the cultural elements of the system. livelihoods towards the love of the people of NTT doing work, 4) exploring the cultural elements of the religious system towards the love of the people of NTT in carrying out religious traditions, and 5) exploring elements of art culture towards the love of the people of NTT in the arts and culture.
PENERAPAN NILAI PENDIDIKAN TOKOH KODE AGU BALAK CERITA ANAK LOKAL MASYARAKAT MANGGARAI TIMUR Imelda Oliva Wissang
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 9 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi September
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.173 KB)

Abstract

Penerapan nilai pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk membentuk generasi penerus menjadi generasi yang berkarakter dan mampu menghidupi semangat keberagaman dalam hidup bermasyarakat. Salah satu media yang dapat digunakan dalam menerapkan nilai pendidikan adalah cerita rakyat.. Kehadiran tokoh-tokoh dalam cerita sekaligus memberikan pengaruh bagi anak karena anak dapat mengidentifikasi diri dengan tokoh yang ada yang hadir sesuai perannya, seperti cerita rakyat Manggarai Timur dengan judul Kode agu Balak. Penelitian ini mengangkat masalah penerapan nilai pendidikan apa sajakah melalui kehadiran tokoh Kode agu Balak dalam cerita anak lokal masyarakat Manggarai Timur dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa cerita lokal Kode agu Balak memiliki makna, pesan dan nilai pendidikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan, seperti a)penerapan nilai pendidikan membangun persahabatan, b)penerapan nilai pendidikan kerjasama, c)penerapan nilai pendidikan saling mengakui, d)penerapan nilai pendidikan permufakatan, e)penerapan nilai pendidikan kesetiaan atau komitmen, dan f)penerapan nilai pendidikan saling berdamai.
KEKUATAN GEMOHING DALAM LITERASI SASTRA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA INSTITUT KEGURUAN DAN TEKNOLOGI LARANTUKA Imelda Oliva Wissang
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 7 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kekuatan gemohing dalam literasi sastra mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, tahun akademik 2018/2019.Gemohing merupakan kearifan budaya masyarakat Lamaholot, kabupaten Flores Timur yang menjadi kekuatan atau penggerak dalam hidup bermasyarakat terlebih dalam berbagai kegiatan. Kearifan gemohing berkaitan dengan kearifan gotong royong, kerjasama, saling membantu, saling menghargai, dan secara sadar merasa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari komunitas atau masyarakat. Dalam kegiatan literasi sastra yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, kearifan gemohing menjadi kekuatan atau landasan. Sehingga kegiatan ini dapat berjalan dan memberi makna bagi peserta maupun masyarakat pada umumnya dideskripsikan bahwa kekuatan ini dapat; a) saling menyadarkan, b) saling mendukung, c) saling melengkapi, d) saling peduli, e) saling memberi koreksi, evaluasi, dan f) saling meneguhkan, sehingga tujuan dari kegiatan literasi sastra ini dapat berjalan dan berhasil baik.
Menulis Puisi Menggunakan Metode Langsung Imelda Oliva Wissang; Maria Lito Teluma; Marianus Robertus Bolan Wokal
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.1000

Abstract

Writing poetry with the direct method is training given to students of SMPK Ratu Damai, sub-district of Waibalun, East Flores district to answer questions related to the implementation of the direct learning model in poetry writing training for class VII students of SMPK Ratu Damai, Waibalun sub-district, East Flores district. The purpose of this training activity is to describe the implementation of the direct learning model in poetry writing training for class VII SMPK Ratu Damai which can provide benefits for students, schools, and teachers. Writing skills can only be implemented through focused and continuous practice. To produce good writing requires continuous process and practice. The method of this training activity is carried out in a direct way which is carried out in stages. The first part begins with an explanation of the material and the second part is an exercise in writing poetry. This training is able to encourage enthusiasm, motivation, interest, and increase students' knowledge about poetry writing techniques with good results. The results of the poetry writing training in class VII SMPK Ratu Damai, Waibalun sub-district, East Flores district showed that students were skilled at writing poetry especially in choosing diction, figurative language, imagery, variety, and good typography.
KRITIK EKOLOGI DALAM CERPEN IKAN-IKAN HIAS DARI PASIR PUTIH KARYA GERSON POYK Imelda Oliva Wissang; Tobias Nggaruaka
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 2 (2024): Vol 12 No 2 Mei 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i2.5875

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kritk ekologi dalam cerpen Ikan-Ikan Hias Dari Pasir Putih karya Gerson Poyk. Kritik ekologi atau disebut ekologi sastra menekankan keterkaitan, hubungan sastra dalamn alam lingkungan yang dalam cerpen ini alam lingkungan laut khususnya ikan-ikan hias. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan ekologi sastra. Dari data teks mendaptkan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya kritik ekologi, yakni (1) kritik ekologi alam terhadap aktivitas penangkapan ikan-ikan hias. Adanya sikap tidak peduli, serakah, egois terhadap alam laut, karena dengan sengaja melakukan tindakan yang merugikan dalam aktivitas penangkapan ikan hias. (2) kritik ekologi alam terhadap cara penanganan hasil tangkapan ikan hias. Adanya sikap tidak peduli, kurang menghormati, kurang menghargai yang terbukti dari cara penanganan terhadap ikan-ikan hias hasil tangkapan., (3) kritik ekologi budaya belajar dari sesama, Adanya sikap enggan mau belajar dari sesama yang sebenarnya berguna untuk mendapatkan pengalaman, pengetahuan baru, dapat belajar lebih banyak tentang kelebihan orang lain, belajar dari kesalahan, mengenal orang lain di sekitar, membangun hubungan yang lebih baik, (4) kritik ekologi budaya merawat alam. Adanya pola pikir seorang terdidik dalam merawat alam sangat jauh dari yang diharapkan, dan (5) kritik ekologi budaya menolong sesama. Adanya ketidakpedulian untuk menolong sesama,terlebih alam dan lingkungan sekitar