Angelina Swaninda Nareswara
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan kepuasan pasien dari kualitas makanan rumah sakit dengan sisa makanan di RSUD Kota Semarang Angelina Swaninda Nareswara
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.76 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v1i1.11

Abstract

Latar Belakang : Makanan yang disajikan oleh rumah sakit merupakan salah satu komponen untuk kesembuhan pasien. Makanan dikatakan bermutu baik bila memiliki cita rasa, penampilan dan penyajian yang baik. Tinginya sisa makanan dan kepuasan pasien yang kurang, dapat disebabkan oleh variasi menu makanan, cara penyajian makanan, ketepatan waktu menghidangkan makanan, keadaan tempat makan, kebersihan makanan, serta sikap dan perilaku petugas penghidang makanan yang masih kurang. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kepuasan pasien dari aspek kualitas makanan, yaitu rasa, penampilan dan variasi menu, dengan sisa makanan di RSUD Kota Semarang. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di semua bangsal RSUD Kota Semarang. Data sisa makanan diambil menggunakan Visual Comstock, untuk menu siang hari. Tingkat kepuasan pasien terhadap rasa, penampilan dan variasi makanan menggunakan skala likert. Analisi data menggunakan Chi Square dan Fisher Exact. Hasil : Sebanyak 92,6% responden tidak puas dengan rasa makanan; 53,7% tidak puas dengan penampilan makanan, dan 81,5% tidak puas dengan variasi menu. Sebanyak 57,4% termasuk kategori banyak sisa dan 42,6% sedikit sisa. Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap rasa dan sisa makanan (p=0,127). Ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan (p=0,044). Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap variasi makanan dengan sisa makanan (p=0,728). Kesimpulan : Ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan. Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap rasa dan variasi menu dengan sisa makanan. 
Penentuan indeks glikemiks dan beban glikemik pada cookies tepung beras merah (Oryza nivara) dan biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus. L) Asri Susanti; Agus Wijanarka; Angelina Swaninda Nareswara
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.788 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i1.83

Abstract

Latar Belakang: Bagi penderita diabetes mellitus (DM), dengan mengetahui indeks glikemik (IG) pangan akan mempermudah penderita DM memilih jenis makanan. Faktor yang mempengaruhi IG antara lain kadar serat makanan. Bahan makanan yang mengandung serat antara lain beras merah dan biji kecipir. Tepung beras merah dan tepung biji kecipir dapat dijadikan pengganti terigu dalam pembuatan cookies. Tujuan: Menentukan nilai indeks glikemik dan nilai beban glikemik (BG) cookies tepung beras merah dan biji kecipir. Metode: Jenis penelitian yaitu quasi experimental dengan pembahasan deskriptif yaitu melihat indeks glikemik dan beban glikemik pada cookies. Cookies yang dibuat adalah cookies terigu (kontrol), cookies subsitusi tepung beras merah dan tepung biji kecipir dengan perbandingan 65%:35%. Pengambilan sampel darah dilakukan kepada 10 responden. Hasil: Cookies yang digunakan sebagai cookies uji adalah cookies perbandingan 65%:35%. Perubahan glukosa darah pada glukosa murni lebih tinggi dibanding dengan kedua cookies. Tetapi perubahan glukosa darah cookies kontrol lebih tinggi dibandingkan cookies uji. Cookies kontrol memiliki indeks glikemik 36,82 (IG rendah), sedangkan cookies uji memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah yaitu 17,39. Nilai beban glikemik cookies kontrol dan uji dengan jumlah porsi 40 g adalah 8,6 dan 3,5. Keduanya termasuk beban glikemik rendah. Kesimpulan: Kenaikan glukosa darah pada glukosa murni lebih tinggi dibandingkan cookies kontrol dan cookies uji. Cookies dengan perbandingan pencampuran tepung beras merah dan tepung biji kecipir sebanyak 65%:35% memiliki indeks glikemik dan beban glikemik yang rendah.
IDENTIFIKASI MAKANAN JAJANAN YANG MENGANDUNG BORAKS RADIUS SATU KILOMETER UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA KAMPUS 2 Angelina Swaninda Nareswara
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.827 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i1.206

Abstract

Latar Belakang : Makanan jajanan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, karena harga relatif murah, memiliki cita rasa yang enak dan juga mudah untuk didapatkan. Meskipun makanan jajanan memiliki keunggulan, akan tetapi bisa berdampak negatif bagi kesehatan apabila makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba akibat penanganan yang tidak higIenis dan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang tidak diizinkan, salah satunya boraksTujuan : Mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks pada makanan jajanan yang dijual radius 1 km dari Umiversitas Respati Kampus 2 Yogyakarta.Metode Peneltian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan deskriptif observasional. Sampel penelitian ini adalah semua makanan jajanan yang dijual radius 1 km dari Kampus 2 Universitas Repati, Jalan Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta. Uji Laboratorium Analisis Kandungan Boraks dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan Dan   Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa TengahHasil : Sampel makanan jajanan yang diteliti sebanyak 6 sampel. Hasil uji boraks yang dilakukan menyatakan keenam sampel negative kandungan boraksnya.Kesimpulan : Makanan jajanan yang dijual disekitar Kampus 2 Respati Yogyakarta Radius 1 Kilometer tidak ada yang mengandung boraks dan aman untuk dikonsumsi.Kata Kunci : Makanan jajanan; boraks