Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi sensori, kandungan gula dan natrium pada formula bumbu penyedap berbasis jamur tiram (Pleurotus ostreatus) Sri Kadaryati; Yuni Afriani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i2.323

Abstract

Latar belakang: Penelitian sebelumnya menunjukkan penambahan gula-garam dapat meningkatkan kesukaan panelis terhadap bumbu penyedap dari tepung jamur tiram. Pengembangan formulasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang dapat diterima masyarakat. Kandungan gula dan natrium perlu dicantumkan dalam label kemasan produk. Tujuan: Merumuskan formula bumbu penyedap berbasis jamur tiram yang dapat diterima secara sensori, sekaligus mengetahui kandungan gula dan natriumnya. Metode: Tepung bumbu A, B, dan C dibuat dari jamur tiram dan bahan pelengkap (wortel, bawang putih, bawang merah, tomat, seledri, dan merica) di CV. Progress Jogja. Kandungan gula dan natrium dianalisis di PT. Saraswanti Indo Genetech. Kandungan gula sukrosa dianalisis secara HPLC, sedangkan natrium dianalisis menggunakan ICP-OES. Formula bumbu penyedap dibuat dari tepung bumbu jamur tiram sebanyak 50% (formula 352, 936, dan 857) dan 70% (formula 353, 937, dan 858), dengan penambahan gula pasir dan garam sebanyak 1 : 2. Evaluasi sensori (warna, aroma, rasa) menggunakan uji hedonik dengan tiga panelis terlatih. Perbedaan tingkat penerimaan panelis dianalisis menggunakan uji Kruskal-Walis. Kandungan gula dan natrium formula bumbu penyedap terbaik berdasarkan evaluasi sensori diperoleh dengan perhitungan dengan mempertimbangkan kandungan gula dan natrium pada setiap bahan. Hasil: Tepung bumbu A memiliki kandungan gula tertinggi dan natrium terendah, sedangkan tepung bumbu B dengan gula terendah dan natrium tertinggi. Formula 858 mendapatkan penilaian terbaik pada warna, aroma, dan rasa. Kesimpulan: Formula C (70%) dan kombinasi gula-garam sebanyak 1 : 2 merupakan formula terbaik berdasarkan evaluasi sensori. Sebanyak 5 gram formula bumbu terbaik memenuhi 1,1% anjuran konsumsi gula dan 20,08% anjuran konsumsi natrium sehari.
KONTRIBUSI PEMBERIAN MENU SIKLUS 3 HARI TERHADAP ASUPAN GIZI ATLET PENCAK SILAT DI ASRAMA Yuni Afriani
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.455 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3599

Abstract

Abstrak Pengaturan makanan dan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan akan berdampak positif pada performa dan prestasi atlet agar optimal. Penyelenggaraan makanan pada atlet merupakan hal penting yang perlu diperhatikan di setiap fase yaitu fase latihan, bertanding, dan recovery. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemberian menu siklus 3 hari terhadap asupan zat gizi atlet pencak silat di Asrama. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan rancangan pre-post. Asupan makan dilihat berdasarkan energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Sebelum intervensi, responden mendapatkan makanan sesuai dengan menu yang diberikan di asrama. Intervensi yang diberikan adalah pemberian makanan dengan menu siklus 3 hari, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan makan atlet. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2016 di Asrama Atlet Pencak Silat Yogyakarta. Analisis data menggunakan software statistik dengan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan asupan energi, protein dan lemak antara sebelum dan sesudah pemberian menu siklus 3 hari pada atlet pencak silat di asrama (p<0,05). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan karbohidrat antara sebelum dan setelah intervensi (p>0,05). Pemberian menu siklus 3 hari dapat memberikan kontribusi peningkatan asupan zat gizi atlet pencak silat. Kata kunci : penyelenggaraan makanan, asupan zat gizi, atlet, pencak silat
Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur Dan Asupan Zat Gizi Dengan Vo2maks Atlet Sepak Bola Yuni Afriani; Sri Kadaryati
JURNAL NUTRISIA Vol 21 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Performa atlet sepak bola merupakan faktor utama dalam menentukan prestasi atlet saat bertanding. Stamina atlet dapat dilihat dengan mengukur ambilan oksigen secara maksimal atau VO2 maks. Nilai VO2 maks atlet dibutuhkan atlet untuk menunjang performa saat latihan dan bertanding. Aktivitas fisik, kualitas tidur dan asupan gizi yang seimbang menjadi faktor yang dapat berpengaruh terhadap performa. Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik, kualitas tidur, dan asupan zat gizi dengan nilai VO2 maks pada atlet sepak bola. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan crossectional, dilaksanakan pada pada Agustus – September 2018. Subjek penelitian yaitu 16 orang atlet UKM sepak bola UNY yang bersedia mengikuti penelitian. VO2 maks diukur dengan metode yo-yo intermittent recovery test level 2. Data asupan zat gizi, cairan, kualitas tidur dan aktivitas fisik, masing-masing diukur dengan menggunakan form food recall, form semiquantitatif fluid frequency, Kuesioner Indeks Kualitas Tidur (PSQI) dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis data dilakukan dengan uji pearson correlation. Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan Ethical Clearance dari Komisi Etik Penelitian Universitas Respati Yogyakarta. Hasil: Rata-rata nilai VO2maks atlet adalah 52,31±1,54 ml/kg/min. Terdapat hubungan asupan energi, protein, dan kalium dengan nilai VO2 maks (masing-masing p=0,033, p=0,023, dan p=0,007). Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik, kualitas tidur, asupan lemak, karbohidrat, dan cairan dengan nilai VO2 maks (masing-masing p=0,520; p=0,299; p=0,239; p=0,234; dan p=0,196). Kesimpulan: Ada hubungan asupan energi, protein, dan kalium dengan nilai VO2 maks, namun tidak ada hubungan aktivitas fisik, kualitas tidur, asupan lemak, karbohidrat, dan cairan dengan nilai VO2 maks
UJI SENSORIS PADA PENGEMBANGAN PRODUK MINUMAN OLAHRAGA BERBASIS JAMUR TIRAM DAN UBI JALAR Yuni Afriani; Sri Kadaryati
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.171 KB) | DOI: 10.35842/mr.v16i2.480

Abstract

Sensory Evaluation on Sport Drink Development Product Based on Oyster Mushroom and Sweet PotatoBackground: sports drinks are consumed to improve of athlete's performance. Sport drink based on oyster mushroom has the potential to be develop. Purple sweet potato and Cilembu are a source of carbohydrates, sodium, potassium, and antioxidants. The development of sports drink based on oyster mushrooms and sweet potatoes is carried out to produce sports drink that are more organoleptically acceptable and in accordance with the requirements of sports drinks. Objective: this study aims to determine the sensory evaluation of a sports drink product formula based on oyster mushrooms and sweet potatoes. Methods: this research was a laboratory observational study through the stages of flour process, analysis of nutrients (proximate, sodium, and potassium), formulation products and organoleptic tests. The product formulation consists of oyster mushroom flour, purple/ cilembu sweet potato flour, water, NaCl, and sugar/ maltodextrin. Sensory tests were carried out on 31 semi-trained panelists at the Dietetic/ Culinary Laboratory of Universitas Respati Yogyakarta by assessing the color, aroma, taste, viscosity, and overall. Data were analyzed using Mann Whitney test. Results: the formula made from cilembu sweet potato flour was preferable to purple sweet potato flour. Sugar produce the preference better than maltodekstrin. Products with oyster mushroom flour, cilembu sweet potato flour, water, NaCl, and granulated sugar are more sensory accepted in the development of sports drink products and in accordance with the requirements of sports drinks. Conclusion: products made from oyster mushroom flour, cilembu sweet potato, water, NaCl, and sugar are more sensory acceptance.
Optimalisasi Asupan Cairan dengan Tekanan Darah dan Denyut Nadi pada Atlet PS Sleman Development Center Yuni Afriani; Siska Sari; Adi Sucipto; Desty Puspaningtyas
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.443 KB) | DOI: 10.30653/002.202271.28

Abstract

Physical exercise is an important key to support athlete's success. Optimal nutritional intake is needed to support the performance. Dehydration cases in teenage soccer athletes are high. Inappropriate fluid intake, both in type and amount, has an effect on blood pressure and heart rate instability. It is necessary to identify factors that can affect blood pressure and heart rate instability in athletes based on fluid intake. Fluid intake data is measured by the SQFFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire) Fluids questionnaire. The data was statistically analyzed using the Krusikal Wallis test. Blood pressure and heart rate data using digital tensimeter. As many as 96% of athletes at PS Sleman Development Center have not consumed fluids as needed. The average fluid intake of soccer athletes was 2,797.61 ± 1,100.64 ml. The average systolic blood pressure of athletes was 118.25 mmHg, diastolic pressure was 73.67 mmHg, and heart rate was 72.78 times/minute. There was a significant association in energy drink intake with changes in heart rate (p<0.05), but no significantly difference in systolic and diastolic blood pressure (p>0.05). The fluid intake of athletes was still relatively lacking and has not matched the volume, type, and period of training.
Optimalisasi Promosi Kesehatan Melalui Inovasi Media Visual Bagi Atlet Sepak Bola Remaja Desty Ervira Puspaningtyas; Sri Kadaryati; Yuni Afriani; Ririn Wahyu Widayati; Siska Puspita Sari; Andika Setiawan; Cindy Nur Elityasari; Ellysha Anggreini Heryanto; Dea Puarisa Sugian Putri
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 1 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i1.845

Abstract

Background: The inconsistency of performance for adolescent soccer athletes is caused by inappropriate nutrition practices. The study on U-14 to U-18 soccer athletes showed 20% of athletes lacked fluid intake and 87% of athletes had low energy and protein intake. Objective: This study aims to develop health promotion media for youth soccer athletes. Methods: This study assessed the feasibility of the developed media which consists of two stages. The first stage is the media feasibility assessment conducted by experts who focused on developing health promotion media. Results: The feasibility of sports nutrition pyramid poster, meal plate poster, and infographic is 3.2; 3.4; and 3.3. The sports nutrition pyramid poster has scores of 3 (layout); 3.5 (design); 3.2 (content). The meal plate poster has scores of 3.25 (layout); 3 (design); 3.7 (content). The infographic has scores of 3 (layout); 3 (design); 3.7 (content). There was an increase in the athlete's knowledge score from 65 to 79 (p=0.001). Conclusion: All media are feasible to be used as athletes’ health promotion media.
KONTRIBUSI PEMBERIAN MENU SIKLUS 3 HARI TERHADAP ASUPAN GIZI ATLET PENCAK SILAT DI ASRAMA Yuni Afriani
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3599

Abstract

Abstrak Pengaturan makanan dan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan akan berdampak positif pada performa dan prestasi atlet agar optimal. Penyelenggaraan makanan pada atlet merupakan hal penting yang perlu diperhatikan di setiap fase yaitu fase latihan, bertanding, dan recovery. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemberian menu siklus 3 hari terhadap asupan zat gizi atlet pencak silat di Asrama. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan rancangan pre-post. Asupan makan dilihat berdasarkan energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Sebelum intervensi, responden mendapatkan makanan sesuai dengan menu yang diberikan di asrama. Intervensi yang diberikan adalah pemberian makanan dengan menu siklus 3 hari, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan makan atlet. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2016 di Asrama Atlet Pencak Silat Yogyakarta. Analisis data menggunakan software statistik dengan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan asupan energi, protein dan lemak antara sebelum dan sesudah pemberian menu siklus 3 hari pada atlet pencak silat di asrama (p<0,05). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan karbohidrat antara sebelum dan setelah intervensi (p>0,05). Pemberian menu siklus 3 hari dapat memberikan kontribusi peningkatan asupan zat gizi atlet pencak silat. Kata kunci : penyelenggaraan makanan, asupan zat gizi, atlet, pencak silat