Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan komoditas kolostrum sapi yang cukup berlimpah. Pemanfaatan yang dilakukan berupa pengembangan kolostrum menjadi salah satu bahan pembuat produk dodol sehingga dapat menjadi produk yang bernilai ekonomis dan dapat dibeli oleh wisatawan. Dodol merupakan salah satu jenis produk patiseri yang banyak dijadikan kudapan, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Metode yang penulis lakukan adalah eksperimental dengan melakukan pengujian organoleptik terhadap tekstur dodol. Panelis yang menilai sebanyak 25 orang. Hasil uji validitas dengan hasil r hitung data susu 0,7351701 dan r hitung data kolostrum 0,7496129, kemudian dengan melihat r tabel dengan N=25 df=N-2 adalah 0,413, maka r hitung data susu 0,7351701> r tabel 0,413 dan r hitung data kolostrum 0,7496129> r tabel 0,413, artinya masa data valid untuk kedua jenis komoditas susu maupun kolostrum. Sedangkan uji realibilitas hasil perhitungannya 0,7848 > 0,6, artinya reliabel. Dari data interval dilakukan pengujian paired sample t-test untuk mengkaji keefektifan perlakuan, dan hasilnya adalah thitung 0,082999 lebih kecil dari ttabel yang sebesar 2,063899, dengan tingkat kepercayaan 95%, maka disimpulkan tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Hal ini disebabkan karena hasil produk eksperimen yang menggunakan bahan makanan kolostrum dan hasil produk eksperimen pembanding yang menggunakan bahan makanan susu, setelah menjadi produk dodol dirasakan tidak terlihat perbedaan yang kentara mengenai teksturnya, dikarenakan proses pemanasan/pemasakan yang cukup lama, padatan bahan makanan yang berbeda pada awalnya setelah menjadi produk relatif sama hasilnya. Artinya dodol berbahan dasar kolostrum ini dapat dibuat dan kemudian dijadikan produk yang bernilai ekonomis tinggi, dapat dijual sebagai oleh-oleh terutama di daerah yang sering mendapat kunjungan wisata di sekitar Kabupaten Bandung Barat. Kata Kunci: Pengolahan Kolostrum, Dodol Kolostrum, Penghasilan Tambahan, Oleh-oleh.