Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar IL-23 Serum dan Skor Psoriasis Area Severity Index (PASI) Rahmat Sugianto
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 1 (2013): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.134 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i1.86

Abstract

Latar belakang: Psoriasis adalah penyakit peradangan kronik residif dengan gambaran klinis plakat eritematosa bersisik. Psoriasis mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Derajat keparahan psoriasis diukur dengan skor Psoriasis Area Severity Index (PASI), suatu metode yang relatif bersifat subyektif. Penelitian terbaru melaporkan kemungkinan peran IL-23 dalam patogenesis psoriasis. IL-23 menstimulasi proliferasi sel Th17 yang berperan pada kronisitas psoriasis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar IL-23 serum dan skor PASI pada penderita psoriasis
VITILIGO SEGMENTAL PADA ANAK YANG DITERAPI DENGAN REGIMEN MOMETASONE FUROATE 0,1%, SOLANUM LYCOPERSICUM L 3%, DAN CERAMIDE (MSC) Suhartono, Suhartono; Ridha Setiawati; Rahmat Sugianto; Radityastuti; Armita Asri Apsari; Tri Nugraha Susilawati
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 52 No 1 (2025): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v52i1.517

Abstract

Pendahuluan: Vitiligo adalah penyakit depigmentasi (hipomelanosis) didapat pada kulit, membran mukosa, dan rambut yang berbatas tegas, disebabkan oleh hilangnya melanosit secara progresif. Vitiligo biasanya muncul pertama kali saat masa anak-anak atau dewasa muda. Kasus: Seorang anak perempuan berusia 21 bulan 3 minggu timbul bercak putih di pantat sejak usia 5 bulan. Pemeriksaan fisik ditemukan makula depigmentasi, simetris, berbatas tegas, bentuk menyerupai popok ukuran ± 15 cm x 16 cm. Pemeriksaan dengan lampu Wood didapatkan makula berwarna putih seperti kapur dan berbatas tegas. Terapi yang diberikan adalah regimen MSC selama 5 bulan yang terdiri dari mometasone furoate 0,1%, Solanum lycopersicum L 3 % dan ceramide. Diskusi: Faktor- faktor yang berperan dalam proses terjadinya vitiligo antara lain genetik, autoimun, stress oksidatif dan pajanan bahan kimia. Sel T CD8+ berperan penting dalam proses terjadinya vitiligo dengan cara menyerang melanosit dan menghancurkannya. Peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) dapat menyebabkan kerusakan pada melanosit. Pasien ini diberikan steroid topikal mometason furoate 0,1% sebagai terapi lini pertama, dikombinasikan dengan antioksidan dari Solanum lycopersicum L 3% untuk mengurangi kerusakan melanosit akibat ROS, dan ceramide diberikan untuk memperbaiki sawar kulit sehingga progres perjalanan penyakit tidak menjadi lebih buruk. Kesimpulan: Regimen MSC efektif untuk mengobati vitiligo luas pada kasus ini dan dapat ditoleransi dengan baik tanpa menimbulkan efek samping.