Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Asupan Gizi Makro dan Mikro Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2-5 Tahun di Semarang Salsa Bening
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 4 No. 1 (2016): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.64 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v4i1.245

Abstract

Latar belakang : Stunting merupakan perawakan pendek yang disebabkan malnutrisi yang berlangsung kronis. Prevalensi stunting balita di Indonesia sebesar 37,2%, dan di Jawa Tengah mencapai 33,9%. Salah satu faktor risiko yang berpengaruh secara langsung terhadap kejadian stunting adalah asupan zat gizi. nelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecukupan zat gizi makro dan mikro yang rendah sebagai faktor risiko kejadian stunting anak usia 2-5 tahun di Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan studi case-control yang dilakukan di Kecamatan Genuk, Kota Semarang dengan jumlah sampel 71 kasus (stunting) dan 71 kontrol (tidak stunting). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji Chisquare dan multivariat menggunakan metode regresi logistik. Hasil : Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2–5 tahun adalah tingkat kecukupan vitamin C yang kurang (p=0,004; OR=2,97; CI=1,406,31). Faktor yang tidak terbukti mempengaruhi kejadian stunting adalah tingkat kecukupan energi, protein, vitamin A dan kalsium. Simpulan : Tingkat kecukupan vitamin C yang rendah merupakan faktor risiko stunting pada anak usia 2-5 tahun di Kecamatan Genuk, Kota Semarang
Asupan Zink, Riwayat ISPA dan Pengeluaran Pangan Sebagai Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 tahun di Kota Semarang Salsa Bening; Ani Margawati; Ali Rosidi
Jurnal Gizi Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.671 KB) | DOI: 10.26714/jg.7.1.2018.%p

Abstract

Prevalence of stunting in Central Java 2014 amounted 33,9% and in Semarang 4,03%. Stunting is caused by direct and indirect factors. Direct factors include zinc intake and history of ISPA. Zinc deficiency caused by immunity to infection and decrease resulting in growthretardation. Indirect factors including low food expenditure can result in a lack of fulfillment of nutritional intake in children. The purpose of this study was to analyze the low adequacy levels of zinc, history of ISPA and low food expenditure as risk factors of stunting among children aged 25 years in Semarang.This was a case-control study with a sample of 71 cases (stunting) and 71 controls (not stunting), using purposive sampling technique. Zinc intake data was obtained with the semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ), while data on history of ISPA andfood expenditure were obtained through a questionnaire and interview. Data analysis was performed using chi-square test and multivariate logistic regression method The result of univariate analysis showed that the average of zinc intake was 3,51±0,07 mg, subjects with a history of ISPA of 59,8%, average food expenditure Rp 316.372±16.878. The result of the bivariate analysis showed that low level of zinc (p=0,001; OR=9,2; CI=2-42,1) and ahistory of ISPA (p=0,01; OR=2.4; CI=1,2-4,8) were risk factors for stunting, while the low level of food expenditure (p=0,31) is not a stunting risk factor. Multivariate analysis showed that the risk factors that most affect of stunting was low level of zinc (p=0,01; OR=7,5; CI=1,6-35,1). Low level of zinc and history of ISPA are risk factors of stunting in children aged 2-5 years old in Semarang.Keywords: Stunting, children, risk factors, zinc, ISPA
Pemberian Edukasi Gizi Media Visual Fruitable Card Dan Leaflet Terhadap Konsumsi Sayur Dan Buah Anak Usia Prasekolah Milna Aulida Lillah; Yuliana Noor Setiawati Ulvie; Salsa Bening; Hapsari Sulistya Kusuma
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia masih di bawah anjuran yang kecukupan, terutama pada anak usia prasekolah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pemberian edukasi gizi menggunakan media visual Fuitable Card dan Leaflet  terhadap konsumsi sayur dan buah anak usia prasekolah. Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan two group pre-test post-test, dengan sampel sebanyak 30 responden. Pengumpulan data asupan dilakukan dengan Metode FoodRecall 2x24 jam. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dan jumlah sampel sebanyak 30 anak terdiri atas dua kelompok, yakni 15 sampel menggunakan media Fuitable Card dan 15 sampel menggunakan media Leafle. Hasil penelitian nilai rata-rata pre-test tergolong kategori kurang, pada konsumsi sayur  dengan hasil 161,00 gram/hari menggunakan media Fruitable Card dan 161,13 gram/hari menggunakan media Leaflet. Sedangkan pada konsumsi buahnilai rata-rata pre-test dengan hasil 116,47 gram/hari menggunakan media Fruitable Card dan 103,93 gram/hari menggunakan media Leaflet. Untuk nilai post-test meningkat dengan kategori cukup, pada konsumsi sayur  dengan hasil 267,20 gram/hari menggunakan media Fruitable Carddan 270,60 gram/hari menggunakan media Leaflet. Sedangkan pada konsumsi buah nilai rata-rata post-test dengan hasil 172,93 gram/hari menggunakan media Fruitable Card dan 132,13 gram/hari menggunakan media Leaflet. Terjadi perbedaan ber makna antara nilai pre-test dan post-test konsumsi sayur pada perlakuan media Fuitable Card dan Leaflet dengan nilai (p<0,05), dan nilai pre-test dan post-test konsumsi buah pada perlakuan media Fuitable Card dan Leaflet dengan nilai (p<0,05). Simpulan penelitian ini menunjukkan media Fuitable Card dan Leaflet dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah. Kata kunci :  Sayur, Buah, Fruitable Card, Leaflet, anak usia prasekolah