R. Rochmanadji Widajat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Dislipidemia Dengan Kadar Malondialdehyde (MDA) Pada Sindroma Nefrotik Sensitif Steroid Relaps Sylvi Anitasari; Muhammad Heru Muryawan; Galuh Hardaningsih Kamilah Budi Rahardjani; R. Rochmanadji Widajat
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 4 No. 2 (2017): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.814 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v4i2.318

Abstract

Latar Belakang : Peroksidasi lipid yang terjadi pada pasien sindroma nefrotik (SN) yang mengalami dilipidemia dapat mempercepat laju dari penyakit ginjal. Stres oksidatif, yang berujung pada pembentukan Spesies Oksigen Reaktif (SOR), turut menyumbang pada proses degeneratif ini. Malondialdehyde (MDA) digunakan sebagai biomarker untuk mengukur stres oksidatif. Tujuan : Membuktikan hubungan antara dislipidemia dengan kadar MDA pada SN sensitif steroid relaps. Metode : Penelitian cross sectional pada anak dengan SN yang memenuhi kriteria inklusi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD sekitar Semarang periode Februari 2016 sampai Juni 2016. Pengukuran terhadap MDA, kolesterol total, trigliserida, Low Dencity Lipoprotein (LDL) dan High Dencity Lipoprotein (HDL) dinilai saat pasien SN sensitif steroid sedang relaps. Digunakan uji korelasi dan regresi linear untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil : subyek penelitian sebanyak 37 anak yang terdiri 28 (75,7%) laki-laki dan 9 (24,3%) perempuan. Didapatkan korelasi positif antara MDA dengan kadar kolesterol total (r = 0, 386; p =Â 0,018), trigliserida (r = 0,036; p = 0,033) dan LDL (r = 0,196; p = 0,045). Sementara korelasi negatif didapatkan pada HDL (r = -0,31; p = 0,000). Pada regresi linear didapatkan kolesterol total memiliki hubungan korelasi terkuat dengan MDA dibandingkan variabel lain (r = 0,386). Besarnya angka koefisien determinasi adalah 0,188 atau sebesar 18,8%, dimana kenaikan MDA dapat dijelaskan dengan peningkatan kolesterol total, LDL dan Trigliserida. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dislipidemia dengan kadar MDA pada SN sensitif steroid relaps. Kata kunci : Sindroma nefrotik, dislipidemia, malondyaldehyde
Faktor Risiko Prenatal Terhadap Kejadian Penyakit Ginjal Kronik derajat III-V di RSUP Dr. Kariadi Semarang Khotimatun Hasanah; R. Rochmanadji Widajat; Omega Mellyana
Sari Pediatri Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp22.2.2020.76-82

Abstract

Latar belakang. Kelainan ginjal kongenital menyebabkan hampir 60% penyakit ginjal kronik (PGK) pada anak. Faktor kesehatan maternal serta kondisi intrauterin akan memengaruhi kesehatan bayi yang dilahirkan dan dapat memprediksi adanya kelainan ginjal. Tujuan. Untuk meneliti faktor risiko prenatal terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak.Metode. Studi kasus kontrol dengan 76 pasien dengan PGK derajat III-V (usia <18 tahun saat diagnosis) dan 76 kontrol di RSUP Dr. Kariadi Semarang antara 2017-2019. Faktor risiko prenatal ditanyakan pada tiap kelompok dengan kuesioner. Hubungan antara faktor risiko prenatal dengan kejadian PGK dianalisis menggunakan analisis regresi logistik.Hasil. Bayi berat lahir rendah (BBLR) (OR7,33; 95%CI (2,387-22,526); p<0,001) dan prematuritas (OR10,56; 95%CI (3,013-37,006); p<0,001) merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak. Faktor risiko prenatal lainnya, yaitu lingkungan merokok selama kehamilan (OR 1,00;95%CI 0,505-1,982), ibu malnutrisi (OR 1,00;95%CI 0,061-16,285), ibu preeklamsia (OR 1,00;95%CI 0,333-3,003), dan ibu DM (OR 1,00;95%CI 0,061-16,285) bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian PGK. Ibu oligohidramnion (OR 1,74;95%CI 0,395-7,439) merupakan faktor risiko terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak namun tidak signifikan secara statistik.Kesimpulan. Bayi berat lahir rendah dan prematuritas merupakan faktor risiko yang signifikan secara statistik terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak di RSUP Dr. Kariadi. Prematuritas merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak.