Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Ulvi Fitri Handayani
Unknown Affiliation
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Arts Humanities Earth & Planetary Sciences Education Social Sciences Other

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
RESPON KECEPATAN TIMBULNYA ESTRUS DAN LAMA ESTRUS PADA BERBAGAI PARITAS SAPI BALI SETELAH DUA KALI PEMBERIAN PROSTAGLANDIN F2α (PGF2α) Ulvi Fitri Handayani; Madi Hartono; Siswanto .
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.795 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v2i1.p%p

Abstract

This research aims to response of onset estrus and estrus duration at various parity Bali cattle aftertwice injection of prostaglandin F2α (PGF2α). This research has been done in the Sukoharjo 2,Pringsewu District. The material is used as much as 12 cows, and the average weight rangeaverage cow is 285 kg. Methods of research used Completely Randomized Design (CRD) withthree treatments, they are (P0), (P1) and (P2). Each other treatment was repeated four times, theyare 4 Bali cattle parity 0 or heifers, 4 Bali cattle 1 or cow that has begat 1 times, and 4 Bali cattleparity 2 or cows that have been lambing 2 times. Hormone’s name is prostaglandin F2α (Juramate®) at a dose of 2 ml / tail. The results showed that there were highly significant differences(P<0.01) in the treatment of P0 and P1 to P2, but no effect between P0 and P1 to speed the onsetof estrus, and the differences were highly significant (P <0.01) between treatment on P0, P1, andP2 to the long estrus. The average respon of onset estrus for each successive treatments are P0 =44.15 hours; P1 = 48.89 hours; P2 = 22.33 hours. The average of estrus duration areRespectively : P0 = 12.94 hours; P1 = 20.85 hours; P2 = 16.63 hours.
EDUKASI PENGOLAHAN DAN PENINGKATAN KONSUMSI PROTEIN HEWANI DISAAT PANDEMI COVID-19 Handayani, Ratih; Lestari, Dian; Fitri Handayani, Ulvi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1624-1629

Abstract

Dampak dari tingginya penyebaran Covid-19 mengakibatkan beberapa penurunan baik pada aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat guna mencegah perluasan penyebaran Covid-19. Salah satu himbawan yang digalahkan pemerintah adalah mengurangi kontak langsung, menjaga kebersihan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh yang bertanggung jawab dalam melindungi dan melawan serangan benda asing yang bersifat patogen. Salah satu upaya meningkatan imunitas tubuh yakni dengan meningkatkan konsumsi protein hewani. Akan tetapi pada saat pandemi, sekolah harus membatasi dan merumahkan segala kegiatan belajar mengajar siswa. Hal tersebut membuat siswa kurang memperhatikan kandungan nutrisi dari konsumsi makanannya. Perubahan perilaku siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi pengolahan dan peningkatan konsumsi protein hewani. Metode pelaksanaan kegiatan adalah membantu para siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kotabumi dengan memberi materi pemahaman tentang protein hewani serta manfaatnya untuk imun tubuh dimasa pandemi, dan juga memberi dukungan agar terhindar dari risiko penyebaran Covid-19. Teknik pelatihan dilakukan melalui tahapan: observasi awal, diskusi mengenai permasalahan dan solusi, pemaparan dalam seminar dan praktek, serta evaluasi. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kotabumi dalam meningkatkan imunitas sebagai bentuk pertahanan disaat pandemi Covid-19.
Co-Authors DIAN LESTARI Madi Hartono Ratih Handayani Siswanto .