Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Komposisi Asam Lemak dari Mikroalga Laut Navicula salinicola Liska Ramdanawati; Dewi Kurnia; Vita Aji Kusumaning Tyas; Zeily Nurachman
Al-Kimia Vol 6 No 2 (2018): December
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v6i2.6196

Abstract

Indonesia is an aquatic country with potential biodiversity. One of the potential biodiversity is microalgae. Microalgae potential to be developed as a functional food with the characteristics of its fatty acids. The most fatty acids found in diatoms are myristic acid, palmitic acid, DHA and EPA. One of marine microalgae contain lot of fatty acids is diatom Navicula salinicola. This study was aim to analyze fatty acid composition of marine microalgae Navicula salinicola. Navicula salinicola was cultivated in Guillard medium with 2.5; 5; and 7.5 % of nitrogen composition and cultivated for 11 days. Dry biomass obtained from harvesting was used for the extraction. Extraction of lipid from microalgae used Bligh & Dyer method with 9,9%; 14.5%, and 17.5% of oil yield. Result of GC-FID analysis that were 6 types of fatty acids that identified are palmitic acid, myristic acid, pentadecanoic acid, stearic acid, palmitoleic acid and eicosapentanoic acid, EPA. The highest fatty acid was palmitic acid with fatty acids percentage were 64.04%; 65.03%; and 53.55% respectively.
UJI PENGIKATAN KOLESTEROL OLEH EKSTRAK METANOL BEKATUL BERAS KETAN HITAM SECARA IN VITRO Dewi Kurnia; Nenden Ayu Lisniawati; Deden Indra Dinata
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.754 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v4i1.13198

Abstract

Beras ketan  hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, dibandingkan dengan beras putih atau beras warna lain. Warna hitam pada beras ketan hitam berasal dari lapisan bekatul dan bagian bulir berasnya yang mengandung pigmen antosianin berwarna ungu. Bekatul beras ketan hitam mengandung serat serealia yang baik bagi organ pencernaan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pengikatan kolesterol oleh ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan metanol 70% dalam kondisi asam (penambahan HCl 1%). Uji pengikatan kolesterol oleh ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam dilakukan secara in vitro dengan metode pembentukan kompleks kolesterol dengan FeCl3. Serapan kolesterol bebas diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada serapan maksimum panjang gelombang 526 nm. Randemen ekstrak yang diperoleh adalah sebesar 17,53%. Identifikasi ekstrak menggunakan KLT dengan eluen BAA (4,5:1:4,5) menunjukan adanya senyawa golongan antosianin.  Hasil uji pengikatan kolesterol  menunjukkan bahwa ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam dengan konsentrasi 20 ppm dapat menurunkan kolesterol sebesar 47,46%. Peningkatan konsentrasi ekstrak menunjukan semakin besar pula penurunan kadar kolesterol bebas.Kata kunci: bekatul beras ketan hitam, pengikatan kolesterol, in vitro, spetkrofotometer UV-Vis
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MIKROALGA Thalassiosira sp TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium Acne Vina Juliana Anggraeni; Titis Setyaning Wahyu; Herni Kusriani; Dewi Kurnia
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.437 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v4i1.13314

Abstract

AbstrakPengembangan obat dan kosmetik dari biota laut kini tengah terjadi di dunia farmasi. Mikroalga Thalassiosira sp merupakan jenis mikroalga yang memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bawa mikroalga memiliki aktivitas antibakteri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak mikroalga Thalassiosira sp  terhadap 3 bakteri  yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne di fasa n-heksan, etil asetat dan etanol. Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit. Mikroalga Thalassiosira sp dikultivasi menggunakan medium walne dan di panen pada hari ke-6 setelah penanaman. Pemanen mikroalga dilakukan dengan teknik sentrifuga. Ektrak dilakukan dengan cara  maserasi bertingkat selama 3 x 24 jam. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram atau metode disc diffusion menurut Kirby-Bauer. Hasil ekstrak mikroalga Thalassiosira sp diperoleh paling banyak pada ekstrak etanol sebanyak 24,24%(b/b), ektrak etil asetat sebanyak 19,75%(b/b) dan paling sedikit adalah ekstrak heksan sebanyak 8,64% (b/b). Hasil uji difusi menunjukkan ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol mikroalga Thalassiosira sp memiliki aktivitas terhadap bakteri staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne yang ditunjukan dengan adanya zona bening. Kata kunci: mikroalga, Thalassiosira sp, antibakteri, infeksi kulit, metode difusi Abstract Development drugs and cosmetics from marine biota is now being happened in pharmacy word. Microalgae Thalassiosira sp is a type of microalgae that has a bioactive compounds. Several previous studies have shown the existence of microalgae which have antibacterial activity. This study aimed to study the antibacterial activity of extracts of microalgae Thalassiosira sp against 3 bacteria which is staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne in the n-hexane, ethyl acetate and ethanol phases. These three bacteria can cause skin infections. Microalgae Thalassiosira sp was cultivated using walne medium and harvested on the 7th day after planting. Microalgae harvesters are carried out by centrifuge techniques. The extract is done by multilevel maceration for 3 x 24 hours. Antibacterial testing was carried out by the paper diffusion method or Kirby-Bauer's disc diffusion method. The results of the crude extract of microalgae Thalassiosira sp were obtained at most in ethanol extract as much as 24.24% (w/w), extract of ethyl acetate at 19.75% (w / w) and at least hexane extract at 8.64% (w/w). The diffusion test results for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol microalgae Thalassiosira sp extract have activity on  staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne which are supported by clear zones. Keywords: mikroalge, Thalassiosira sp, antibacteria, skin infection, diffusion method
AKTIVITAS INHIBISI α- AMILASE EKSTRAK MIKROALGA Chlorella vulgaris sebagai KANDIDAT ANTIDIABETES Dewi Kurnia
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i1.2321

Abstract

Terapi dengan obat-obat sintetis yang dilakukan pada penyakit Diabetes Melitus (DM) sering menemui kegagalan, antara lain disebabkan efek samping dan biaya yang tinggi akibat pengobatan jangka panjang. Salah satu sumber daya bahari yang berpotensi besar sebagai bahan baku obat adalah mikroalga seperti Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas ekstrak mikroalga C.vulgaris dalam  menginhibisi α-amilase untuk mengetahui potensinya sebagai kandidat obat antidiabetes. Ekstraksi dilakukan terhadap biomassa kering dengan metode maserasi bertingkat menggunakan n-heksana, kloroform dan etanol 96%. Hasil pemantauan ekstrak menggunakan KLT menunjukan bahwa pada ekstrak C.vulgari terdapat senyawa golongan flavonoid, fenol, alkaloid, dan saponin steroid. Penentuan aktivitas inhibisi α-amilase dilakukas secara in vitro menggunakan saliva yang bersumber dari manusia, diukur menggunakan spektrofotometer sinar tampak dengan metode Fuwa. Dari ketiga ekstrak yang diujikan, hanya ekstrak n-heksana dan etanol saja yang memberikan aktivitas inhibisi secara berturut-turut yaitu 24,59±2,83 % dan 47,06±8,31%. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol mikroalga C.vulgaris berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes alternative dari bahan alam bahari.