Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Membangun Kesadaran Anak dalam Program Sehat Berawal Dari Cuci Tangan Anggraeni, Vina Juliana; Kurnia, Dewi; Lukitasari, Leni; Idar, Idar
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.747 KB) | DOI: 10.21580/dms.2019.191.4148

Abstract

Transmission of bacterial infections in school student is very common. Diarrhea and upper respiratory tract infections is one of the diseasses caused by bacterial infections. Preventif step are needed so that transmission of the diseassse is not widespread. One of them is by providing the right information about healthy living. The spread of bacterial infections can be minimized by maintaining hand hygiene by proper hand washing. In islam, cleanliness is part of faith. This is line with developing science. The spread if disease will be easily stopped when carrying out a healthy and clean life. In this program counseled student from grade 1 and 2 SDN 2 Neglasari, Purwakarta. Education of lower-level school student required appropriate methods. One of them with interactive learning media that’s show pictures and movements directly. This method has been proven effective compared to lecture methods for children. Penularan penyakit infeksi bakteri pada anak sekolah sangat sering terjadi.Diare serta ISPA merupakan salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri. Diperlukan langkah preventif agar penularan penyakit ini tidak meluas.Salah satunya dengan pemberian informasi yang tepat mengenai hidup sehat.Penyebaran penyakit infeksi bakteri dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan tangan dengan cara cuci tangan yang benar. Di dalam ajaran agama Islam, kebersihan merupakan sebagain dari Iman.Hal ini sejalan dengan ilmu pengetahuan yang berkembang. Penyebaran penyakit akanmudah dihentikan ketika melakukan hidup sehat dan bersih. Pada program ini dilakukan edukasi terhadap siswa  kelas 2  SDN 2 Neglasari, Purwakarta. Edukasi terhadap anak sekolah tingkat bawah diperlukan metode yang sesuai.Salah satunya dengan media pembelajaran interaktif yang menunjukkan gambar dan gerakan secara langsung.Metode ini sudah dibuktikan efektif dibandingkan dengan metode ceramah untuk anak.
ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH WAJAH YANGBEREDAR DIPASAR TRADISIONAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPANATOM Anggraeni, Vina Juliana
Journal of Pharmacopolium Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.825 KB) | DOI: 10.36465/jop.v1i1.395

Abstract

Mercury is one of the most dangerous chemicals that is often added to whitening cream. There are many manufacturers or sellers of whitening cream who use mercury in their products even though it is use is prohibited. This research conducted a qualitative and quantitative analysis of mercury on five samples of whitening cream in the traditional market. Qualitative analysis was performed using  KI  reagent  and  showed  five  samples  containing  mercury.  Then,  the  determination of mercury in the sample by Atomic Absorption Spectrophotometer at a wavelength of 243,7 nm. From the validation result, the regression equation obtained from the calibration curve is Y = 0,016779x - 0,04377 with LOD and LOQ of 2,1552 µg/L and 7,184 µg/L. The accuracy test is indicated by the percent recovery is in the range 88-97% and the precision test is shown with the % RSD value of 0,044-1,57%. The quantitative analysis results of five samples showed that all samples contained mercury levels range from 51,576 ppm to 3886,776 ppm. Keywords:Whitening cream;Mercury;Atomic Absorption Spectrophotometer.
ANALISIS BENZOIL PEROKSIDA DALAM TEPUNG TERIGU Anggraeni, Vina Juliana; Ariestika, Mutiara Esya
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benzoil peroksida merupakan senyawa organik golongan peroksida yang disalahgunakan sebagai pemutih tepung (pematang tepung).Dalam penelitian ini, analisis benzoil peroksida yang terkandung dalam tepung terigu dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri Ultraviolet. Diperoleh persamaan regresi linier y = 0,091x+0,2425 sedangkan koefisien korelasinya 0,998. Dari penelitian ini, sampel yang direaksikan dengan larutan KI dalam medium asam serta penambahan suspensi amilum menunjukkan hasil yang positif karena adanya reaksi warna merah keunguan. Dari 6 sampel yang dianalisis, 3 sampel bermerk mengandung benzoil peroksida kurang dari 75mg/kg yaitu sampel merk A 28,88 mg/kg; sampel merk B 48,36 mg/kg dan sampel merk C 71,90 mg/kg, sedangkan 3 sampel Non Merk mengandung benzoil peroksida lebih dari 75mg/kg yaitu sampel Non Merk A 87,00 mg/kg; sampel Non Merk B 75,07 mg/kg dan sampel Non Merk C 83,52 mg/kg.
Membangun Kesadaran Anak dalam Program Sehat Berawal Dari Cuci Tangan Vina Juliana Anggraeni; Dewi Kurnia; Leni Lukitasari; Idar Idar
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.747 KB) | DOI: 10.21580/dms.2019.191.4148

Abstract

Transmission of bacterial infections in school student is very common. Diarrhea and upper respiratory tract infections is one of the diseasses caused by bacterial infections. Preventif step are needed so that transmission of the diseassse is not widespread. One of them is by providing the right information about healthy living. The spread of bacterial infections can be minimized by maintaining hand hygiene by proper hand washing. In islam, cleanliness is part of faith. This is line with developing science. The spread if disease will be easily stopped when carrying out a healthy and clean life. In this program counseled student from grade 1 and 2 SDN 2 Neglasari, Purwakarta. Education of lower-level school student required appropriate methods. One of them with interactive learning media that’s show pictures and movements directly. This method has been proven effective compared to lecture methods for children. Penularan penyakit infeksi bakteri pada anak sekolah sangat sering terjadi.Diare serta ISPA merupakan salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri. Diperlukan langkah preventif agar penularan penyakit ini tidak meluas.Salah satunya dengan pemberian informasi yang tepat mengenai hidup sehat.Penyebaran penyakit infeksi bakteri dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan tangan dengan cara cuci tangan yang benar. Di dalam ajaran agama Islam, kebersihan merupakan sebagain dari Iman.Hal ini sejalan dengan ilmu pengetahuan yang berkembang. Penyebaran penyakit akanmudah dihentikan ketika melakukan hidup sehat dan bersih. Pada program ini dilakukan edukasi terhadap siswa  kelas 2  SDN 2 Neglasari, Purwakarta. Edukasi terhadap anak sekolah tingkat bawah diperlukan metode yang sesuai.Salah satunya dengan media pembelajaran interaktif yang menunjukkan gambar dan gerakan secara langsung.Metode ini sudah dibuktikan efektif dibandingkan dengan metode ceramah untuk anak.
Phytochemical Screening and Antibacterial Test of Leaf Extract of Canar Susu (Smilax macrocarpa Blume) Against Eschercihia coli, Pseudomonas aeruginosa, and Staphylococcus epidermidis Lela Lailatul Khumaisah; Vina Juliana Anggraeni; Muhamad Salman Fareza
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 7 No 1 (2019): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.226 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2019.7.1.2451

Abstract

Smilax adalah salah satu genus Smilacaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat karena mengandung berbagai metabolit sekunder dengan beberapa bioaktivitas, seperti anti-inflamasi, antirematik, analgentik, antioksidan, antikanker dan antibakteri. Spesies Smilax yang belum pernah dikaji dan hanya tumbuh di Indonesia adalah Smilax macrocarpa Blume (canar susu). Penelitian bertujuan untuk mengkaji karakteristik simplisia, kandungan fitokimia, beserta sifat toktsisitas dan antibakterinya dari ekstrak daun tumbuhan ini. Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan teknik maserasi dengan pelarut metanol. Selanjutnya terhadap ekstrak S. macrocarpa Blume dilakukan karakteristik simplisia, uji toksisitas dengan metode BSLT, skrining fitokimia menurut metode Harborne, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi terhadap bakteri Escherihia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus epidermidis. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa ekstrak metanol daun canar susu mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, terpenoid, saponin dan glikosida. Kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sari air, dan kadar sari alkohol berturut-turut 8,74%; 3,60%; 0,11%; 19,01% dan 5,40%. Hasil toksisitas ekstrak diperoleh nilai LC50 sebesar 680,07 ppm. Pada uji aktivitas antibakteri terhadap E. coli memiliki nilai MIC 625 ppm, sedangkan pada P. aeruginosa dan S. epidermidis ATCC 12228 masing-masing 1.250 ppm. Adapun nilai MBC untuk E. coli, P. aeruginosa dan S. epidermidis ATCC 12228 masing-masing sebesar 5.000 ppm. Dari hasil ini canar susu tidak berpotensi sebagai antibakteri, tetapi bisa berpotensi sebagai biopestisida dilihat dari nilai toksisitasnya.
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat dari Tanah Vina Juliana Anggraeni; Enny Ratnaningsih; Zeily Nurachman
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 2, No 2 (2017): Available Online in July 2017
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.593 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v2i2.1327

Abstract

Senyawa organohalogen merupakan salah satu polutan terbesar di lingkungan. Bioremediasi merupakan salah langkah yang dapat dilakukanuntuk mengurangi polusi organohalogen. Beberapa bakteri tanah diketahui memiliki enzim dehalogenase dan berpotensi digunakan sebagai bioremediator senyawa organohalogen. Pada penelitian ini, dilakukan isolasi terhadap bakteri tanah yang mampu mendegradasi Asam Monokloroasetat (MCA) dan mengkarakaterisasi kemampuan tumbuh bakteri-bakteri tersebut pada berbagai konsentrasi MCA. Hasil isolasi didapatkan5 koloni bakteri yang mampu tumbuh pada medium dengankonsentrasi MCA yang tinggi yaitu 10mM. BakteriPG3, TJ4, PW2,CW1, dan PG2  masing-masing mampu melepaskanion klorida sebesar 95,14%; 91,89%; 89,46%; 89,46; 88,81%  pada medium yang mengandung1mM MCA 29,24%; 28,17%; 28,10%; 24,31%; 26,16%  pada 5mM MCA,  dan  13,03%; 12,09%; 9.95%; 8,35%; 8,72% pada 10mM MCA. Terlihat bahwa degradasi organohalogen  terjadi  lebih efektif pada medium dengan konsentrasi MCA rendah, dan bakteri PG3 mempunyai kemampuan yang tertinggi.Pertumbuhan kelima bakteri mencapai fasa stationer pada18-24 jam denganOD600 sebesar 0.3-0.4. Senyawa organohalogen merupakan salah satu polutan terbesar di lingkungan. Bioremediasi merupakan salah langkah yang dapat dilakukanuntuk mengurangi polusi organohalogen. Beberapa bakteri tanah diketahui memiliki enzim dehalogenase dan berpotensi digunakan sebagai bioremediator senyawa organohalogen. Pada penelitian ini, dilakukan isolasi terhadap bakteri tanah yang mampu mendegradasi Asam Monokloroasetat (MCA) dan mengkarakaterisasi kemampuan tumbuh bakteri-bakteri tersebut pada berbagai konsentrasi MCA. Hasil isolasi didapatkan5 koloni bakteri yang mampu tumbuh pada medium dengankonsentrasi MCA yang tinggi yaitu 10mM. BakteriPG3, TJ4, PW2,CW1, dan PG2  masing-masing mampu melepaskanion klorida sebesar 95,14%; 91,89%; 89,46%; 89,46; 88,81%  pada medium yang mengandung1mM MCA 29,24%; 28,17%; 28,10%; 24,31%; 26,16%  pada 5mM MCA,  dan  13,03%; 12,09%; 9.95%; 8,35%; 8,72% pada 10mM MCA. Terlihat bahwa degradasi organohalogen  terjadi  lebih efektif pada medium dengan konsentrasi MCA rendah, dan bakteri PG3 mempunyai kemampuan yang tertinggi.Pertumbuhan kelima bakteri mencapai fasa stationer pada18-24 jam denganOD600 sebesar 0.3-0.4. 
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MIKROALGA Thalassiosira sp TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium Acne Vina Juliana Anggraeni; Titis Setyaning Wahyu; Herni Kusriani; Dewi Kurnia
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.437 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v4i1.13314

Abstract

AbstrakPengembangan obat dan kosmetik dari biota laut kini tengah terjadi di dunia farmasi. Mikroalga Thalassiosira sp merupakan jenis mikroalga yang memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bawa mikroalga memiliki aktivitas antibakteri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak mikroalga Thalassiosira sp  terhadap 3 bakteri  yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne di fasa n-heksan, etil asetat dan etanol. Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit. Mikroalga Thalassiosira sp dikultivasi menggunakan medium walne dan di panen pada hari ke-6 setelah penanaman. Pemanen mikroalga dilakukan dengan teknik sentrifuga. Ektrak dilakukan dengan cara  maserasi bertingkat selama 3 x 24 jam. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram atau metode disc diffusion menurut Kirby-Bauer. Hasil ekstrak mikroalga Thalassiosira sp diperoleh paling banyak pada ekstrak etanol sebanyak 24,24%(b/b), ektrak etil asetat sebanyak 19,75%(b/b) dan paling sedikit adalah ekstrak heksan sebanyak 8,64% (b/b). Hasil uji difusi menunjukkan ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol mikroalga Thalassiosira sp memiliki aktivitas terhadap bakteri staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne yang ditunjukan dengan adanya zona bening. Kata kunci: mikroalga, Thalassiosira sp, antibakteri, infeksi kulit, metode difusi Abstract Development drugs and cosmetics from marine biota is now being happened in pharmacy word. Microalgae Thalassiosira sp is a type of microalgae that has a bioactive compounds. Several previous studies have shown the existence of microalgae which have antibacterial activity. This study aimed to study the antibacterial activity of extracts of microalgae Thalassiosira sp against 3 bacteria which is staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne in the n-hexane, ethyl acetate and ethanol phases. These three bacteria can cause skin infections. Microalgae Thalassiosira sp was cultivated using walne medium and harvested on the 7th day after planting. Microalgae harvesters are carried out by centrifuge techniques. The extract is done by multilevel maceration for 3 x 24 hours. Antibacterial testing was carried out by the paper diffusion method or Kirby-Bauer's disc diffusion method. The results of the crude extract of microalgae Thalassiosira sp were obtained at most in ethanol extract as much as 24.24% (w/w), extract of ethyl acetate at 19.75% (w / w) and at least hexane extract at 8.64% (w/w). The diffusion test results for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol microalgae Thalassiosira sp extract have activity on  staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne which are supported by clear zones. Keywords: mikroalge, Thalassiosira sp, antibacteria, skin infection, diffusion method
Aktivitas Antibakteri dari Mikroalga Laut Porphyridium cruentum terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne Vina Juliana Anggraeni; Fajar Arip Nugraha; Aris Suhardiman
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.168 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1217

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram kertas dan identifikasi golongan senyawa  menggunakan metode bioautografi. Hasil yang diperoleh ektrak terbaik n-heksanaa terhadap bakteri P. acne  mulai dari konsentrasi 2% menunjukan diameter zona bening 7,4 ± 0,9 mm. Bakteri S. epidermidis pada konsentrasi 2 % sebesar 6,5 ± 0,3 mm. Hasil identifikasi golongan senyawa pada ekstrak n-heksana terdapat senyawa asam lemak yang dominan yaitu asam palmitat 18,23% asam arakidonat 14,82% dan asam eikosapentanoat 12,49 %.
IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL INHIBITOR Β LACTAMASE DARI ISOLAT PABRIK TAHU SUMEDANG Vina Juliana Anggraeni; Dewi Kurnia
Jurnal Farmagazine Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v5i3.107

Abstract

Bakteri penghasil antibiotik golongan beta laktam telah lama diteliti. Sejalan dengan waktu, resistensi terhadap antibiotik golongan beta laktam saat ini banyak terjadi. Resistensi tersebut dapat diakibatkan karena salah satunya adalah tidak konsisten untuk menghabiskan antibiotik sehingga bakteri mampu menghasilkan enzim β-laktamase. Resistensi ini dapat dikurangi dengan menggunakan inhibitor terhadap aktivitis enzim β-laktamase. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri yang memproduksi inhibitor antibiotik β lactamase dari bahan baku tahu sumedang. Bakteri terpilih dilakukan uji dengan metode “direct antagonism”. Sampel diambil dari pabrik tahu dari daerah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat. Dari proses isolasi didapat beberapa isolat tunggal yang berpotensi menghasilkan inhibitor beta laktamase. Isolat tersebut di uji daya hambat terhadap bakteri target golongan β-laktamase. Isolat yang menghasilkan zona bening ketika uji merupakan isolat dengan potensi. Didapat 1 bakteri kandidat yang memiliki potensi untuk menghasilkan inhibitor beta laktamase. Identifikasi dilakukan dengan metode API test dan didapat bakteri tersebut adalah Bacillus licheniformis. Kata kunci: bakteri antibiotik, beta laktamase, inhibitor beta laktamase
Determination total antocyanin in brown rice (Oryza bicara) Vina Juliana Anggraeni; Liska Ramdanawati; Winda Ayuantika
Jurnal Kartika Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.688 KB) | DOI: 10.26874/jkk.v1i1.11

Abstract

Brown rice contains anthocyanin compounds. Antosianin is a natural pigment that gives red color to brown rice. Anthocyanin is an unstable compound, so it is necessary to optimize the extraction method to find out the proper extraction method in obtaining the largest anthocyanin level in brown rice. Optimization of extraction conducted in this study include, solvent, addition of HCl and size of brown rice Measurement of levels in this study using the method of differential pH with visible spectrofotometer tool. Determination of levels that have been done obtained anthocyanin levels on samples of fine methanol rice, intact methanol, 1% HCl 1% methanol and 1% HCl 1% respectively are 0.0591 (mg / 100g), 0.0551 (mg / 100g), 0.1503 (mg / 100g), and 0.1212 (mg / 100g) respectively, . The results obtained by the fine rice samples dissolved with 1% HCl methanol had the highest anthocyanin levels.