Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kimia Riset

UJI PENGIKATAN KOLESTEROL OLEH EKSTRAK METANOL BEKATUL BERAS KETAN HITAM SECARA IN VITRO Dewi Kurnia; Nenden Ayu Lisniawati; Deden Indra Dinata
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.754 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v4i1.13198

Abstract

Beras ketan  hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, dibandingkan dengan beras putih atau beras warna lain. Warna hitam pada beras ketan hitam berasal dari lapisan bekatul dan bagian bulir berasnya yang mengandung pigmen antosianin berwarna ungu. Bekatul beras ketan hitam mengandung serat serealia yang baik bagi organ pencernaan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pengikatan kolesterol oleh ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan metanol 70% dalam kondisi asam (penambahan HCl 1%). Uji pengikatan kolesterol oleh ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam dilakukan secara in vitro dengan metode pembentukan kompleks kolesterol dengan FeCl3. Serapan kolesterol bebas diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada serapan maksimum panjang gelombang 526 nm. Randemen ekstrak yang diperoleh adalah sebesar 17,53%. Identifikasi ekstrak menggunakan KLT dengan eluen BAA (4,5:1:4,5) menunjukan adanya senyawa golongan antosianin.  Hasil uji pengikatan kolesterol  menunjukkan bahwa ekstrak metanol bekatul beras ketan hitam dengan konsentrasi 20 ppm dapat menurunkan kolesterol sebesar 47,46%. Peningkatan konsentrasi ekstrak menunjukan semakin besar pula penurunan kadar kolesterol bebas.Kata kunci: bekatul beras ketan hitam, pengikatan kolesterol, in vitro, spetkrofotometer UV-Vis
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MIKROALGA Thalassiosira sp TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium Acne Vina Juliana Anggraeni; Titis Setyaning Wahyu; Herni Kusriani; Dewi Kurnia
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.437 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v4i1.13314

Abstract

AbstrakPengembangan obat dan kosmetik dari biota laut kini tengah terjadi di dunia farmasi. Mikroalga Thalassiosira sp merupakan jenis mikroalga yang memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bawa mikroalga memiliki aktivitas antibakteri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak mikroalga Thalassiosira sp  terhadap 3 bakteri  yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne di fasa n-heksan, etil asetat dan etanol. Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit. Mikroalga Thalassiosira sp dikultivasi menggunakan medium walne dan di panen pada hari ke-6 setelah penanaman. Pemanen mikroalga dilakukan dengan teknik sentrifuga. Ektrak dilakukan dengan cara  maserasi bertingkat selama 3 x 24 jam. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram atau metode disc diffusion menurut Kirby-Bauer. Hasil ekstrak mikroalga Thalassiosira sp diperoleh paling banyak pada ekstrak etanol sebanyak 24,24%(b/b), ektrak etil asetat sebanyak 19,75%(b/b) dan paling sedikit adalah ekstrak heksan sebanyak 8,64% (b/b). Hasil uji difusi menunjukkan ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol mikroalga Thalassiosira sp memiliki aktivitas terhadap bakteri staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis dan propionibakterium Acne yang ditunjukan dengan adanya zona bening. Kata kunci: mikroalga, Thalassiosira sp, antibakteri, infeksi kulit, metode difusi Abstract Development drugs and cosmetics from marine biota is now being happened in pharmacy word. Microalgae Thalassiosira sp is a type of microalgae that has a bioactive compounds. Several previous studies have shown the existence of microalgae which have antibacterial activity. This study aimed to study the antibacterial activity of extracts of microalgae Thalassiosira sp against 3 bacteria which is staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne in the n-hexane, ethyl acetate and ethanol phases. These three bacteria can cause skin infections. Microalgae Thalassiosira sp was cultivated using walne medium and harvested on the 7th day after planting. Microalgae harvesters are carried out by centrifuge techniques. The extract is done by multilevel maceration for 3 x 24 hours. Antibacterial testing was carried out by the paper diffusion method or Kirby-Bauer's disc diffusion method. The results of the crude extract of microalgae Thalassiosira sp were obtained at most in ethanol extract as much as 24.24% (w/w), extract of ethyl acetate at 19.75% (w / w) and at least hexane extract at 8.64% (w/w). The diffusion test results for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol microalgae Thalassiosira sp extract have activity on  staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and propionibacterium acne which are supported by clear zones. Keywords: mikroalge, Thalassiosira sp, antibacteria, skin infection, diffusion method