Muhamad Zaenal Muttaqin
IAIN Syekh Nurjati

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAḤABBAH DALAM PERSPEKTIF TAFSIR SUFISTIK (Kajian Terhadap Qur’an Surat Âli ‘Imrân Ayat 31-32) Muhamad Zaenal Muttaqin
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v7i1.8323

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana pandangan para mufassir sufi dalam menafsirkan maḥabbah yang terdapat pada QS. Âli ‘Imrân ayat 31-32. Maḥabbah yang sejak lama menjadi pembahasan dalam ilmu Tasawwuf juga menjadi perhatian serius para mufassir sufi. Ini dibuktikan dengan penjelasan mendalam tentang hal itu yang dilakukan mereka ketika menafsirkan QS. Âli ‘Imrân ayat 31-32. Dengan menggunkan kajian kepustakaan terhadap beberapa Tafsir Sufistik, dapat disimpulkan bahwa maḥabbah secara umum merupakan kecondongan jiwa seorang hamba kepada Dhat yang Maha Sempurna. Ketika seorang hamba mampu meraih hakikat maḥabbatillâh, maka ia akan selalu taat terhadap semua yang diperintahkan Allah kepadanya tanpa adanya sedikitpun paksaan dalam dirinya. Karena sejatinya, konsekuensi dari maḥabbah seorang hamba kepada Allah Swt. adalah ketaatan kepada Dhat yang dicintainya. This paper examines how the views of mufassir sufi interpreting maḥabbah contained in QS. Âli ‘Imrân verses 31-32. Maḥabbah, which has long been the subject of discussion in Sufism, has also become a serious concern of mufassir sufi. This is evidenced by depth explanation of what they did when interpreting the QS. Âli ‘Imrân verses 31-32. By using library research of several sufistic Interpretations, it can be concluded that maḥabbah generally is inclination soul towards Allah, The Most Perfect One. When someone is able to achieve the essence of maḥabbatillâh, then he will always obey all Allah commanded without the slightest compulsion in him. In fact, the consequence of maḥabbah to Allah Swt. is obedience to the Dhat he loves.
TRACER STUDY ALUMNI JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR (IAT) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON DAN RESPON STAKEHOLDER TERHADAP KOMPETENSI DAN KINERJA LULUSAN TAHUN 2018-2019 Nurkholidah Nurkholidah; Muhamad Zaenal Muttaqin
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 10, No.1 (2022): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v10i1.12713

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk menelusuri rekam jejak alumni Jurusan IAT IAIN Syekh Nurjati lulusan tahun 2018-2019 serta respon stakeholder terhadap kinerja dan kompetensi alumni di tempat kerja mereka. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan survei. Terdapat dua sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari penyebaran kuesioner secara online melalui email, facebook, mailing list dan juga disebarkan secara langsung kepada alumni yang diketahui dengan jelas alamatnya. Teknik pengisian koesioner dilakukan juga dengan cara snow balling. Sedangkan data sekunder didapat dari penelusuran catatan-catatan dan dokumen yang memiliki relevansi dan mendukung terhadap penelitian yang diangkat. Secara umum, dari total 68 alumni IAT lulusan 2018-2019, terdapat 40 orang alumni yang memberikan tanggapan, alumni perempuan sejumlah 16 orang (40%) dan alumni laki-laki sejumlah 24 orang (60%). Untuk menggali kompetensi dan daya saing alumni IAT lulusan 2018-2019 dalam dunia kerja, peneliti mengajukan 13 aspek kepada para alumni, di antaranya lama waktu tunggu untuk para alumni mendapatkan pekerjaan pertama; informasi pekerjaan pertama yang sudah didapat; kesesuaian pekerjaan dengan bidang studi yang diambil, dan lain sebaginya. Secara umum, alumni IAT memiliki kompetensi dan daya saing tinggi dalam dunia pekerjaan mereka. Hal ini terlihat dari 40 orang yang memberikan tanggapan, sebanyak 39 sudah bekerja dan 1 orang melanjutkan kuliah. Selain itu, sebanyak 21 (54%) orang sudah bekerja sebelum mereka lulus kuliah. Terakhir, penelitian ini juga mengungkap respon stakeholder terhadap kinerja Alumni IAT (Lulusan 2018-2019) di instansi mereka bekerja. Untuk mengetahui hal itu, peneliti menanyakan 15 aspek kepada para stakeholder, di antaranya adalah integritas (etika dan moral); keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme); kedisiplinan saat bekerja; kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja; dan lain sebagainya. Dari 39 alumni yang sudah bekerja, terdapat 17 stakeholder yang memberikan tanggapan terdapat kinerja mereka. Mayoritas stakeholder puas dengan kinerja para alumni IAT lulusan 2018-2019 yang bekerja di instansi mereka.