Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DIRASAKAN PETANI SELAMA PEMBINAAN PETANI PADI (ORIZA SATIVA) DI DESA OESAO KABUPATEN KUPANG Bulkis Bulkis
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 19 No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.016 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v19i1.125.2018

Abstract

The objective of the research was to describe the factor of individual characteristic and communication activity, the communication barriers of rice farmers the analysing the relation between the factor of farmers individual characteristic and the communication barriers that felt by rice farmer in theOesao villageKupang district. Quantitative approach was chosen by the researcher because of the descriptions the explained the relation among variables in depth by the unit of analysis was rice farmer so that it can be show the clear relation between variables. There were two variables of research that observed, they were characteristic of farmer (X1), farmer communication activity (X2), communication barrier between agricultural extension and farmer (Y). The result of the research showed that 1) communication barriers most felt by the farmers were caringand solidarityfactor, then prejudice factor, difference of expectation and difference of needs.2) the experience of farmer was very significantly related with prejudice factor barrier, cared, solidarity then has significantly related with communication barrier of difference of needs. 3) Characteristic of farmer cosmopolite has significantly related negative with barriers factor of communication at prejudice, difference of needs, cared, and solidarity. Characteristic of the extent of farmer knowledge has significantly related negative with all of barriers factor of communication that felt by the rice farmer at Oesao villageKupang district. Communication activity was generally significant and very real with barriers of communication that felt by rice farmer at Oesao Kab. Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor karakteristik individu dan aktivitas komunikasi, hambatan-hambatan komunikasi yang ada pada petani padiserta menganalisis hubungan antara faktor karakteristik individu petani dan aktivitas komunikasi dengan hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang. Pendekatan kuantitatif dipilih oleh peneliti karena melihat deskripsi serta menjelaskan hubungan antar variabel secara mendalam, dengan unit analisis adalah petani tanaman padi sehingga dapat memperlihatkan hubungan yang jelas antar variabel. Terdapat dua variabel penelitian yang diamati yaitu karakteristik petani (X1), aktivitas komunikasi petani(X2), hambatan komunikasi antara penyuluh dan petani(Y). Hasil penelitian yang diperoleh bahwa:1) Hambatan komunikasi yang paling dirasakan petani adalah pada faktor perhatian dan keakraban, disusul dengan faktor prasangka, perbedaan harapan dan perbedaan kebutuhan. 2) Pengalaman petani berhubungan sangat nyata pada faktor hambatan prasangka, perhatian dan keakraban serta berhubungan nyata dengan hambatan komunikasi faktor perbedaan kebutuhan. 3) Karakteristik kekosmopolitan petani berhubungan sangat nyata negatif dengan faktor hambatan‐hambatan komunikasi pada prasangka, perbedaan kebutuhan, perhatian dan keakraban. Karakteristik tingkat pengetahuan petani berhubungan sangat nyata negatif dengan seluruh faktor hambatan‐hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang. Aktivitas komunikasi secara umum berhubungan nyata dan sangat nyata dengan hambatan‐hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang.
ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI PETANI TANAMAN SAYURAN (KASUS PETANI SAYURAN DI DESA EGON, KECAMATAN WAIGETTE, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR) Bulkis
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 16 No. 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.789 KB)

Abstract

In order to improve production and quality of vegetables, farmers need adequate information and reliable sources of information to achieve their goals. Meet their information needs on the behavior of vegetable farming; farmers need to establish a network of communication among farmers. The purpose of this study was: (1) to describe the communication network among vegetable farmers in the village of Egon (2) to analyze the relationship between the characteristics of farmers and communication networks. The unit of analysis is a vegetable farmer. Samples of study are fifty-three farmers sampled using the census. Primary data collection and field observations were conducted during June to July 2012. Data used in this study consisted of primary and secondary data. Sociometric analysis is used to view network communications occur among vegetable farmers. Communication network structures were analyzed using UCINET VI. Data analysis was performed by using Microsoft excel and followed by Spearman rank correlation analysis by using SPSS for windows. The results show that: (1) the description of communication network of vegetable farmers are radial personal network and interlocking personal network , while crop protection communication networks and communication networks of harvest and post harvest is central personal network (2) there was a relation between farmer’ non formal education, farming experience, cosmopolitan level, land area, and tenure with network communications.Dalam rangka meningkatkan produksi dan kualitas sayuran, petani membutuhkan informasi yang memadai dan sumber informasi yang terpercaya untuk mencapai tujuan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka tentang perilaku usahatani tanaman sayuran, petani membangun jaringan komunikasi antarpetani. Artikel ini membahas (1) gambaran jaringan komunikasi diantara petani sayuran di desa Egon, dan (2) hubungan antara karakteristik petani dengan jaringan komunikasi. Lima puluh tiga petani diambil sebagai sampel dengan menggunakan metode sensus. Pengumpulan data primer dan observasi lapangan dilakukan selama bulan Juni sampai Juli 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Analisis sosiometri digunakan untuk melihat jaringan komunikasi yang terjadi di antara petani sayuran. Struktur jaringan komunikasi dianalisis dengan menggunakan UCINET VI. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program excel dan SPSS for windows, yaitu analisis korelasi Person dan Rank Spearman. Hasil yang diperoleh: (1) gambaran jaringan komunikasi usahatani petani sayuran yang terbentuk adalah jaringan personal radial dan jaringan personal memusat (2) terdapat hubungan antara pendidikan non formal, pengalaman bertani, tingkat kosmopolitan, luas lahan, status kepemilikan lahan dengan jaringan komunikasi.
PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PENGOLAHAN ASAM TIMOR (TAMARINDUS INDICA) DI DESA BAUMATA UTARA, KECAMATAN TAEBENU, KABUPATEN KUPANG Bulkis Bulkis; Yusinta N. FINA; Noveni M. MALLE; Yudith A. FRANS; Yanuardi LONGGO
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Timor island is famous with Timor Acid plants which is if it processed properly, it have good economic value. So far the people and the government is less on giving attention to timor acid so that it is only used as a food spice. This matter becomes reason for doing training in timor acid processing. Partners in this activity are Narwastu Women's Group in Desa Baumata Utara, Kec. Taebenu, kab. Kupang. The Problems that faced by partners (women's groups) is related with the abundance yields of timor acid and the people don’t know how to process after harvest in order to increase economic value. Write in 1 paragraph. The target and outputs that want to be achieved by the people especially women's groups which is able to process Timor Tamarind Fruit into Juices, tamarind paste and able to carry out preservation so that it can be save it for a long time. The method used are training and demonstration. All activities carried out of four visits on one the period from June to December 2018 . The activities namely training, mentoring, and monitoring and evaluation. The results of the PkM activities in Desa Baumata Utara, Kec. Taebenu, Kupang Regency is the Narwastu is Women's Group able to process acids into Tamarind Juice, Tamarind Turmeric Juice, Tamarind Pasta, and can carry out the acid storage process well so that it is durable. The result of PKM activity in Desa BAUMATA Utara, Kec. TAEBENU, Kab. Kupang is the women's group able to process Timor Tamarind Fruit into Juices, tamarind paste and able to carry out preservation so that it can be save it for a long time. Pulau Timor terkenal dengan tanaman Asam Timor yang jika diolah dengan baik memiliki nilai ekonomi yang baik. Sejauh ini masyrakat dan pemerintah kurang memperhatikan asam timor sehingga hanya digunakan sebagai bumbu dapur. Hal ini yang menjadi landasan untuk melakukan pelatihan pengolahan asam timor. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kelompok Wanita Narwastu Desa Baumata Utara, Kec. Taebenu, Kabupaten Kupang. Permasalahan yang dihadapi mitra (kelompok wanita) berkaitan dengan melimpahnya hasil panen asam timor dan masyrakat belum mengetahui cara pengolahan setelah panen agar dapat meningkatkan nilai ekonomi. Target dan luaran yang ingin yang dicapai adalah masyarakat khususnya kelompok wanita dapat mengolah Buah Asam Timor menjadi Jus, pasta asam dan bisa melakukan pengawetan sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan demonstrasi. Seluruh kegiatan dilaksanakan sebanyak 4 kali kunjungan dalam kurun waktu bulan Juni sampai Desember 2018 yaitu pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan PkM di Desa Baumata Utara, Kec. Taebenu, Kabupaten Kupang adalah Kelompok Wanita Narwastu bisa mengolah asam menjadi Jus Asam, Jus Kunyit Asam, Pasta Asam, dan bisa melakukan proses penyimpanan asam dengan baik sehingga tahan lama.
Agricultural Socialization’ Influence on the Rice Farmers’ Farming Behavior in Noelbaki Village Bulkis Bulkis
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 5 (2023): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.548 KB) | DOI: 10.55324/ijoms.v2i5.443

Abstract

The availability of food in sufficient quantities, good quality of foodstuffs, and high nutritional value have a broad impact on the economy and the quality of human resources. Extension workers are one of the factors that cause development potential both in quantity and quality. Indonesia faces the fact that the number of extension workers is still lacking and the quality cannot be said to be adequate so it still needs to be developed. Based on the problems that have been formulated above, the objectives of the study are analyzing the farming behavior of rice farmers and the empowerment of farmers through counseling in an effort to increase the productivity of paddy rice. The results of the study on the level of paddy rice productivity in Noelbaki are high. One of the factors that cause the high productivity of rice is the increase in the ability of farmers to manage rice farming and allocate their resources and farmers' knowledge about the use of technology has also increased. The effect of counseling on the level of rice paddy productivity is positive because it has an impact on changing the behavior of farmers. The higher the empowerment through paddy rice farming counseling, the higher the productivity results achieved.
Fasilitasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Yang Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) Desa di Desa Betteng Saddam Husain Tamrin; Muhammad Sajidin; Nurdiyah; Fajar Rakasiwi; Anfas; Bulkis
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.2943

Abstract

Perencanaan Desa saat ini diharuskan mengacu kepada SDGs Desa. Dokumen RKP Desa adalah salah satu dokumen penting yang disusun setiap tahunnya oleh pemerintah desa, Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menciptakan adanya pendampingan dan memfasilitasi penyusunan dokumen RKP Desa yang berbasis SDGs Desa di Desa Betteng Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene. Pengabdian ini melibatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Universitas Terbuka dan dosen Universitas Sulawesi Barat. Adapun tahapan yang dijalankan sebagai berikut 1) Persiapan dan Koordinasi dengan Pemerintah Desa; 2) Pelaksanaan sosialisasi SDGs Desa; 3) Mengadakan pelaksanaan kegiatan Focus Group Diskusi; 4) Fasilitasi Penyusunan Dokumen RKP Desa yang berbasis SDGs kepada wilayah pedesaan. Berdasarkan kegiatan yang diadakan maka diperoleh hasil yang diharapkan dapat memberikan fasilitasi kepada pemerintah desa Betteng dalam menyusun RKP desa yang berbasis SDGs Desa. Selain itu, ada harapan agar pemerintahan yang ada di desa mampu memahami bagaimana menyusun sekaligus mengaplikasikan SDGs Desa di wilayah pedesaan Betteng, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo) Lusiana Rauf; Bulkis
AgriDev Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Agridev.v2i1.6213.2023

Abstract

Bawang merah adalah salah satu tanaman hortikultura yang berasal dari sayuran yang sudah lama menjadi sumber usaha bagi para petani secara intensif. Komoditi bawang merah ini adalah salah satu sumber pendapatan dan peluang usaha yang bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi wilayah. Komoditi bawang merah yang memiliki permintaan yang tinggi ini sangat menguntungkan apabila dikelola dengan baik. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerimaan serta kelayakan dari usaha petani dibidang bawang merah didesa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Objek penelitian adalah petani bawang merah di Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Yang menjadi populasi pada penelitian ini yaitu para petani bawang merah berjumlah 314 orang petani. Sementara sampelnya berjumlah 10% dari jumlah populasi yakni 31 orang petani. Pengambilan sampel digunakan dengan teknik mengumpulkan data yakni observasi, wawancara serta dokumentasi. Dengan menggunakan jenis data kuantitatif dan data kualitatif, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian yakni rata-rata pendapatan yang diperoleh petani bawang merah di Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo adalah sejumlah Rp. 66.482.900,00/MT, usaha tani bawang merah ini sangat patut untuk di jalankan sebab nilai rasio yang didapat sebesar Rp.3.51%.